Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Generasi Z Sulit Ikuti Protokol Kesehatan, Kampanye Perlu Masif

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Guru memeriksa suhu tubuh murid saat hari pertana masuk sekolah di SDN 11 Marunggi, Pariaman, Sumatera Barat, Senin, 13 Juli 2020. Kota Pariaman bersama Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Sawahlunto dan Kabupaten Pasaman Barat merupakan empat daerah di zona hijau di Sumatera Barat yang sudah memulai aktivitas belajar-mengajar di sekolah dengan pola tatap muka langsung dan menerapkan protokol kesehatan COVID-19. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Guru memeriksa suhu tubuh murid saat hari pertana masuk sekolah di SDN 11 Marunggi, Pariaman, Sumatera Barat, Senin, 13 Juli 2020. Kota Pariaman bersama Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Sawahlunto dan Kabupaten Pasaman Barat merupakan empat daerah di zona hijau di Sumatera Barat yang sudah memulai aktivitas belajar-mengajar di sekolah dengan pola tatap muka langsung dan menerapkan protokol kesehatan COVID-19. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Tim Pakar untuk Percepatan Penanganan COVID-19 Universitas Lambung Mangkurat Syamsul Arifin mengatakan, pemahaman tentang protokol kesehatan secara benar harus dikomunikasikan kepada masyarakat secara masif, lengkap dan benar. "Ketika kita gagal mengkomunikasikan, maka orang akan berasumsi dengan pemahaman mereka masing-masing, dan ini dikuatirkan akan semakin menimbulkan perilaku acuh tak acuh terhadap penerapan protokol kesehatan," kata Syamsul di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Selasa 14 Juli 2020.

Apalagi merujuk survei BPS kepada 87.379 responden, diketahui bahwa Generasi Z yang berusia di kisaran 10 hingga 22 tahun dinilai paling sulit mengikuti protokol kesehatan pencegahan COVID-19 dengan benar.

Sebelumnya survei sosial demografi Badan Pusat Statistik (BPS) terbaru mengungkap Generasi Z yang berusia di kisaran 10 hingga 22 tahun paling sulit mengikuti protokol kesehatan pencegahan COVID-19 dengan benar. “Soal ‘New Normal’ yang disampaikan Presiden, ada petunjuk kondisi masyarakat kita di masa pandemi COVID-19 ini, dan menarik ketika kami coba kategorikan dari segi usia,” kata Kasubdit Indikator Statistik BPS Windhiarso Ponco Adi Putranto dalam webminar Membedah Hasil Survei Sosial Demografi Dampak COVID-19: Pengaruhnya pada Perilaku dan Produktivitas Penduduk yang digelar Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Jakarta, Sabtu 13 Juni 2020.

Pengkategorian generasi tersebut ia mencontohkan Generasi Baby Boomers yang lahir antara tahun 1946-1965, Generasi X yang lahir antara tahun 1965-1980, Generasi Y atau Milenial yang lahir antara tahun 1981-1994, serta Generasi Z yang lahir antara tahun 1994-2010.

Dari survei yang dilakukan kepada 87.379 responden dengan kelompok umur 17 tahun ke atas di Indonesia, menurut dia, semakin matang usia seseorang perilaku menjalankan protokol kesehatan lebih baik. “Yang muda nilai ‘self assessment’ nya lebih rendah. Kecenderungan Generasi Z, perilakunya dalam menaati protokol kesehatan lebih rendah,” lanjutnya.

Tentu, ia mengatakan hasil survei tersebut dapat menjadi bekal pengambil kebijakan yang dikomunikasikan kepada mereka yang ada di kategori lebih muda. “Tentu kita harapkan Generasi Z dan Milenial menyiapkan diri di tatanan kehidupan baru nanti,” ujar dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Syamsul menilai protokol kesehatan penting disadari oleh seluruh lapisan masyarakat dari segala usia, yaitu tak hanya perlindungan kesehatan individu, namun dalam rangka perlindungan kesehatan masyarakat secara luas. "Masyarakat selama ini hanya mengenal 3M yaitu menggunakan masker, membersihkan tangan secara teratur dan menjaga jarak. Padahal ada 6M yang juga perlu diterapkan, yakni menghindari kerumunan, menghindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang tidak bersih, meningkatkan daya tahan tubuh, aktivitas fisik minimal 30 menit sehari dan istirahat yang cukup serta menghindari faktor risiko penyakit," ujar Guru Besar Ilmu Kesehatan Fakultas Kedokteran ULM itu.

Syamsul memaparkan, pentingnya penerapan protokol kesehatan dalam bentuk perlindungan kesehatan individu ini terutama aktivitas cuci tangan dengan sabun dapat menurunkan risiko tertular COVID-19 sekitar 35 persen, menggunakan masker biasa sekitar 45 persen, menggunakan masker bedah sekitar 70 persen serta menjaga jarak minimal 1 meter sekitar 85 persen. "Jadi kalau kita disiplin, Insya Allah selesai ini barang. Penyebaran COVID-19 dapat segera kita akhiri," ucapnya.

Disamping itu, hal yang perlu ditekankan adalah penggunaan masker yang benar. Karena banyak peristiwa, menurutnya, yang menunjukkan penggunaan masker yang salah. Di antaranya jika berbicara maskernya dibuka, maskernya hanya menutup mulut tanpa menutup hidung dan malah dibuka hanya menutup dagu saja.

"COVID-19 merupakan penyakit komunal, oleh karena itu sangat dibutuhkan peran dan kekompakan antar individu dalam rangka mencegah transmisinya semakin meningkat. Prinsip utama pencegahan atau penurunan transmisi penyakit ini adalah melalui penerapan protokol kesehatan yang ketat," katanya.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

2 hari lalu

Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

Permohonan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud serupa, yakni meminta Mahkamah Konstitusi mendiskualifikasi Gibran dan pemilihan presiden ulang.


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

2 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

3 hari lalu

Kepala Bagian Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 Januari 2024. Tempo/Mutia Yuantisya
Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad diperiksa dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat pelindung diri (APD) Covid-19 di Kemenkes.


Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

5 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

Tingginya tingkat kolesterol biasanya dibarengi dengan gejala yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.


Umroh, Fadel Muhammad Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi APD Covid-19

9 hari lalu

Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad.
Umroh, Fadel Muhammad Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi APD Covid-19

KPK memanggil Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad sebagai saksi dugaan korupsi pengadaan APD Covid-19 di Kemenkes.


5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

9 hari lalu

Ilustrasi kelapa muda (Pixabay.com)
5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

Tidak hanya segar, air kelapa hijau juga memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi kesehatan tubuh.


6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

10 hari lalu

Ilustrasi santan kelapa. shutterstock.com
6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

Penting untuk menyadari bahwa santan juga memiliki sejumlah bahaya yang perlu diwaspadai, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.


Donald Trump Sebut Tak Akan Ada Pemilu Lagi Jika Ia Kalah

11 hari lalu

Presiden AS Donald Trump meniup lilin ulang tahunnya saat makan siang bersama Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, di Singapura, Senin, 11 Juni 2018. Kejutan kue ulang tahun tersebut diberikan oleh Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan. Ministry of Communications and Information Singapore via AP
Donald Trump Sebut Tak Akan Ada Pemilu Lagi Jika Ia Kalah

Donald Trump memprediksi akhir dari pemilu di AS jika ia kalah dari Joe Biden pada November mendatang.


Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

12 hari lalu

Ilustrasi tidur. Pixabay
Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

Kekurangan waktu tidur akan menyebabkan tubuh seseorang mengalami beberapa masalah. Apa saja?


5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

12 hari lalu

Ilustrasi gula di dalam wadah. Foto: Freepik.com
5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

Mengurangi konsumsi gula dapat memberikan dampak yang baik untuk tubuh. Apa saja?