TEMPO.CO, Jakarta - Mengenal orang baru dalam hidup, salah satunya untuk tujuan menikah, di masa normal baru dan pandemi COVID-19 bisa membuat dilema. Di satu sisi, ada kebutuhan untuk menjalin hubungan romantis dengan seseorang untuk membangun rumah tangga bersama. Namun, di sisi lain ada ketakutan terpapar COVID-19 karena harus bertemu dengan orang baru dari luar rumah.
Jadi, apakah aman untuk berkencan selama COVID-19? Tetap berada di rumah bukan berarti nol risiko terkena COVID-19 walau cara ini paling aman dibanding berada di luar rumah. Hal yang sama berlaku untuk berkencan, sedikit lebih berisiko daripada sekedar berjalan-jalan di lingkungan kompleks dengan masker.
"Orang-orang berkencan selama pandemi dan tidak akan pernah ada cara untuk menurunkan risiko menjadi nol. Pasti akan ada risiko yang terlibat kecuali Anda tetap berjarak 2 meter dan saya tidak tahu apakah menyenangkannya kencan dengan cara itu," ujar Amesh A. Adalja dari Johns Hopkins Center for Health Security kepada Health.
Pakar kesehatan merekomendasikan untuk menghindari kontak dekat dengan orang-orang yang tidak tinggal serumah untuk mencoba menurunkan risiko tertular COVID-19. Lalu, ketika harus berada di dekat orang lain, sebaiknya tutup hidung dan mulut dengan masker.
Bagaimana dengan berkencan, apa mungkin menjaga jarak 2 meter dengan si dia?
"Secara umum, sebagian besar kegiatan kencan tidak sesuai dengan jarak sosial," ujar Richard Watkins, dokter penyakit menular di Akron, Ohio, dan seorang profesor kedokteran di Universitas Northeast Ohio.
Pilihan paling aman saat ini adalah melalui obrolan video atau telepon, walau terkadang cara ini tidak cukup untuk benar-benar mengenal seseorang, menurut Watkins. Namun, melakukan obrolan Zoom atau FaceTime untuk saling mengenal lebih dulu bukanlah ide yang buruk.
Kemudian, sambil mengobrol, cari tahu tingkat kenyamanan Anda. Apa pun situasi kencan atau status hubungan, penting untuk memastikan orang yang Anda lihat bisa membuat nyaman.
"Jika benar-benar berhati-hati, Anda mungkin ingin berkencan dengan seseorang yang juga berhati-hati. Bahkan, jika berada dalam suatu hubungan, Anda ingin memastikan Anda dan pasangan berada pada gelombang yang sama tentang keselamatan dan toleransi risiko, " kata Adalja.
Berikutnya, Anda dan pasangan bisa melakukan tes COVID-19. Cara ini bisa membantu untuk tenang, menurut Schaffner.
"Anda harus mempertimbangkan pengujian, tetapi ingatlah keterbatasan suatu tes. Jika Anda sudah keluar rumah, melakukan tes, bahkan jika ternyata negatif, mungkin tidak memprediksi apa yang akan terjadi pada hari berikutnya," tuturnya.
Ingatlah, jangan terburu-buru dan mengabaikan kebutuhan emosional sendiri. Normal untuk merasa kesepian saat ini terutama jika Anda sendiri.
"Bagi yang ingin bertemu orang lain dan ingin mencari pasangan, pandemi ini memupuskannya. Kesendirian mungkin menjadi pemicu bagi orang-orang dengan masalah kesehatan mental yang ada dan kesepian juga dapat menyebabkan keadaan suasana hati yang negatif," kata psikolog klinis Ramani Durvasula.
Jika benar-benar siap untuk berkencan, Durvasula merekomendasikan opsi lain, bahkan jika Anda sangat menghindari risiko. Pada akhirnya, sangat penting untuk membicarakan hal ini dengan orang yang dikencani untuk mencari tahu apakah berada di poin yang sama.