Ilustrasi wanita memakaikan masker pada orang lain. Freepik.com/Prostoleh
Iklan
TEMPO.CO, Jakarta - Sejak ditetapkannya status pandemi untuk Covid-19, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan pemerintah telah mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker. Sebab, virus corona menyebar sangat cepat lewat percikan air liur yang menginfeksi pasiennya lewat hidung dan mulut.
Sayangnya, masih ditemukan banyak masyarakat di Indonesia yang enggan menggunakan masker. Sebagai masyarakat yang baik, tentu Anda ingin mengingatkan tanpa menyakiti hati orang tersebut, bukan?
Membantu memberikan solusi terkait etika mengingatkan mereka yang tak pakai masker, situs NPR dan Washington Post pun membagikan tipsnya.
Peer pressure atau tekanan dari orang-orang sekitar Jika ingin memberi peringatan kepada saudara, teman bahkan orang yang tak Anda kenal, cara termudahnya adalah dengan peer pressure. Ini adalah suatu tindakan yang secara tidak langsung menekan orang tersebut untuk berubah karena orang di sekelilingnya berbeda dari dia.
“Anda tidak perlu berbicara apa-apa. Cukup tunjukkan sikap bahwa Anda menerapkan protokol kesehatan dengan baik lewat menggunakan masker. Saat bepergian dan ditemui banyak orang lain menggunakan masker juga, pasti lambat laun dia akan mengikuti,” kata Dokter di Harvard Medical School, Abraar Karan.
Tidak mempermalukan, namun menegur dengan halus Banyak kasus di media sosial terkait cara yang salah dalam menegur orang untuk menggunakan masker. Jika dilihat, mereka lebih sering mengekspos orang yang tidak menggunakan masker dengan tujuan mempermalukannya. Alih-alih mengikuti apa yang kita mau, mereka pasti akan marah dan semakin teguh untuk tidak pakai masker.
“Dari sini kita belajar untuk mengendalikan emosi. Jika Anda ingin menjadi pahlawan dengan mengingatkan mereka, caranya bukan dipermalukan tapi ditegur dengan cara halus. Misalnya katakan ‘Hei, saya punya masker apakah Anda mau?’ atau ‘Mengenakan masker melindungi Anda dan orang lain loh’,” ungkap Karan.
Mengedukasi dengan mudah Apabila Anda ingin memberikan penjelasan tentang virus corona, pilihlah kata-kata yang singkat, padat dan jelas. Direktur Klinis di Divisi Penyakit Menular, Brigham and Women's Hospital, Paul Sax mengatakan bahwa tak jarang masyarakat ingin terlihat pintar dengan menunjukkan data dan studi epidemiologis.
“Saat memberikan edukasi, hindari menggunakan ungkapan yang terlalu teknis. Karena siapapun tidak mau diceramahi dengan panjang lebar, terlebih di tempat umum. Jadi, coba pilihlah dan rangkailah informasi yang mudah dicerna dan dimengerti agar merubah pikiran mereka terkait penggunaan masker,” katanya.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | NPR | WASHINGTONPOST
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Video Pilihan
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik
7 jam lalu
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik
Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
9 jam lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.
Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog
12 jam lalu
Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog
Psikolog memberi saran pada orang tua kapan sebaiknya boleh memberi akses internet sendiri pada anak.
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes
1 hari lalu
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes
Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi
1 hari lalu
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi
Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?
1 hari lalu
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?
Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?
Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?
3 hari lalu
Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?
Orang sering menggunakan media sosial untuk memposting momen terbaiknya, membuat feed terlihat seperti highlight reel dari pengalaman keren.
Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad
3 hari lalu
Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad
Hari Bumi atau Earth Day pada 22 April dapat dirayakan dengan berbagai aktivitas termasuk meramaikan di media sosial lewat unggahan twibbon.
Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya
3 hari lalu
Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya
Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah
25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024
4 hari lalu
25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024
Pemerintah Sukarno memilih hari Kartini untuk diperingati sebagai momentum khusus emansipasi wanita