Ilustrasi pasangan memakai masker di tengah pandemi Covid-19. Shutterstock
Iklan
TEMPO.CO, Jakarta - Masker kain kini menjadi item fashion yang wajib dipakai saat bepergian ke luar rumah. Masker yang menutupi area mulut dan hidung akan mencegah virus dan bakteri dari tubuh menyebar ke lingungan sekitar, sekaligus menghalau bakteri dan virus terhirup.
Saat ini ada beragam masker kain berdasarkan model, bahan, bentuk, dan lainnya. Mengutip laman insider, masker kain berdasarkan bahan pembuatnya dibagi menjadi empat. Setiap bahan pada masker kain memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing.
Mari kita ketahui apa saja bahan masker yang banyak digunakan saat ini dan seperti apa karakternya:
Masker hibrida ini terbuat dari beberapa bahan berbeda. Para peneliti di Inggris menyatakan masker hibrida terdiri dari minimal dua jenis kain yang berbeda. Kain yang biasanya digunakan pada masker hibrida adalah katun, sutra, sifon, flanel. Bahan-bahan ini mampu menyaring lebih dari 80 persen partikel kecil (kurang dari 300 nanometer) dan lebih dari 90 persen partikel lebih besar (lebih besar dari 300 nanometer).
Menurut peneliti, kombinasi kain katun dan sifon memberikan perlindungan yang paling besar. Pada urutan kedua adalah masker dari kain katun dan flanel, serta kain katun dan sutra. Para peneliti menyarankan masker hibrida ini karena dianggap lebih baik dalam menyaring partikel kecil daripada masker N95.
WHO merekomendasikan masker kain dengan tiga lapisan. Lapisan dalam untuk penyerapan, lapisan tengah untuk menyaring, dan lapisan luar dari bahan nonabsorben seperti poliester. Sebuah studi dari Universitas Illinois menunjukkan masker yang terbuat dari tiga lapis kain sutra atau katun bisa jadi memberikan perlindungan yang sama dengan masker medis.
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan
Serbet dan kain antimikroba
Ya, serbet dapur yang bersih bisa menjadi alternatif sebagai bahan pembuat masker. Ada pula kain antimikroba yang biasanya terbuat dari bahan satin, sutra, atau serat bambu, juga bisa menjadi alternatif bahan pembuat masker. Syarat pembuatan masker dari dua jenis kain ini adalah buat alinan yang rapat demi perlindungan ekstra.
Kain katun
Inilah jenis masker yang paling banyak digunakan masyarakat. Kain dari bahan katun. Bahan katun memang memiliki banyak keuntungan, yakni mudah didapat, mudah dibentuk, nyaman dipakai, dapat diterapkan gambar sesuai keinginan sehingga menjadi masker yang unik, dan harganya terjangkau.
Hanya saja, penelitian di Inggris mengungkapkan satu lapis masker dari bahan katun tak mampu memblokir partikel virus corona, baik yang besar maupun kecil. Sehelai masker katun mampu mengurangi risiko infeksi sekitar 44 persen ketika dikenakan di daerah terkontaminasi virus corona selama 30 detik. Namun setelah itu, daya tahannya akan menurun menjadi hanya 24 persen. Dan terus menurun jika dipakai dalam waktu lama.
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Video Pilihan
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat
3 jam lalu
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat
Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2
3 hari lalu
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2
Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI
7 hari lalu
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI
MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN
7 hari lalu
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN
"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba
13 hari lalu
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba
Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.
Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa
14 hari lalu
Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa
Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.
Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19
17 hari lalu
Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19
AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.
Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari
18 hari lalu
Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari
Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual
Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran
20 hari lalu
Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran
Jumlah kasus flu Singapura bisa bertambah lagi seiring momentum Idul Fitri dan mudik Lebaran yang membuat intensitas pertemuan di masyarakat meninggi.
Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI
20 hari lalu
Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI
Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.