Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ekspektasi Orang Tua Penyebab Umum Anak Alami Gejala Depresi

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi anak depresi/murung. Shutterstock.com
Ilustrasi anak depresi/murung. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di antara sederet alasan yang bisa menempatkan anak pada gejala depresi dan kecemasan, tekanan akademis dan ekspektasi orang tua adalah penyebab paling umum, menurut Co-founder Ubah Stigma, Asaelia Azeela.

"Kebanyakan yang kami temukan anak dengan gejala depresi dan kecemasan. Kebanyakan stressor dari tekanan akademis, ekspektasi orang tua dan keluarga, atau masalah keluarga," ujar dia dalam webinar #HaloTalks, Kamis 23 Juli 2020.

Asaelia mengatakan, dampak tekanan ini anak menjadi cenderung kehilangan konsentrasi saat belajar dan berujung performa akademik yang menurun. Ini karena mereka terlalu fokus dibayangi pikiran dan perasaan yang mereka rasakan dan tidak tahu bagaimana cara mengatasinya.

Di sisi lain, mereka juga kurang didampingi orang tua sehingga kesulitan meregulasi emosi dan ini berdampak pada interaksi sosial mereka, bahkan hingga menyakiti diri. "Mereka cenderung memiliki keperibadian tertutup, merasa ada yang salah dengan dia. Banyak kasus yang kami temukan menjadi menyakiti diri sendiri secara fisik," kata dia.

Terkait masalah ini, psikolog anak dari Ikatan Psikolog Klinis Indonesia, Annelia Sani Sari mengingatkan, saat anak diketahui mengalami gejala masalah mental semisal depresi, orang tua dan dewasa di sekitar anak perlu segera membantu mengatasinya. "Masalah mental yang tidak segera atasi bisa berlanjut dan membesar di kemudian hari. Kemudian yang tadinya area masalah terkait belajar misalnya, dia akan menyentuh ke area lain seperti emosi, sosialisasinya dan ini akan menjadi masalah yang kemudian kompleks dan akhirnya menjadi gangguan mental yang besar," ujar dia.

Masalah mental yang tak segera diatasi bisa menyebabkan anak sukar pulih, mendapatkan stigma buruk dari lingkungan sekitarnya, terhambat untuk mendapatkan akses layanan kesehatan dan pendidikan.

Mereka juga rentan terhadap gangguan perilaku atau gangguan psikologis yang lebih serius dan berat, mengalami keterlambatan perkembangan serta sulit mencapai kualitas hidup yang baik dan produktif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hanya saja, menurut Anne seringkali orang tua dan dewasa di sekitar anak tak sadar ada masalah pada anak mereka, karena umumnya gangguan mental pada masa anak sifatnya silent atau tidak diketahui. "Sulit dibedakan antara sebuah fluktuasi perilaku saja atau gangguan. Untuk mengenalinya perlu suatu usaha," kata dia.

Sementara pengetahuan yang dimiliki orang tua, tenaga kesehatan jiwa terbatas, ditambah banyak kepercayaan di masyarakat misalnya 'enggak apa-apa anak laki-laki enggak bisa diam', padahal mungkin ada gangguan hiperaktivitas atau gangguan pemusatan perhatian.

"Atau 'anak laki-laki biasa kok lebih pemarah, lebih senang berantem'. Kita enggak tahu kalau itu mungkin gangguan kenakalan remaja atau sifatnya pembangkangan," kata Anne.

Untuk bisa mendeteksi dan menggali jika ada masalah yang anak hadapi, orang tua bisa mencoba banyak mengobrol dengan anak. Cobalah saling berbagi apa yang sedang dirasakan sembari mengeluarkan berbagai kecemasan. "Orang tua dan keluarga perlu bentuk zona nyaman anak bisa bercerita tanpa dihakimi, disalahkan," kata dia.

Setelah itu, berikan kepercayaan pada anak kalau ada jalan keluar dari semua masalah.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

13 jam lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.


Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

15 jam lalu

Tiga terdakwa mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (kiri), Sekjen Kementan RI, Kasdi Subagyono dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan RI, Muhammad Hatta (kanan), mengikuti sidang lanjutan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 17 April 2024. Sidang ini dengan agenda pemeriksaan keterangan saksi Adc. Mentan, Panji Hartanto, yang telah mendapat perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK untuk ketiga terdakwa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.


Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

16 jam lalu

Ilustrasi ibu berbicara dengan anak. Foto: Freepik.com/Racool_studio
Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.


OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

1 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?


Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

2 hari lalu

Ilustrasi demensia/Alzheimer. Wisegeek.com
Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

Meski biasanya dialami lansia atau usia 65 tahun ke atas, orang yang lebih muda juga bisa kena Alzheimer. Kenali tahapannya agar waspada gejalanya.


Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

3 hari lalu

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.


Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

3 hari lalu

Ilustrasi menopause. shutterstock.com
Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

Pemilik kolesterol tinggi perlu mewaspadai gejala menopause yang kian berat, terutama risiko penyakit kardiovaskular karena ketiadaan hormon estrogen.


Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

5 hari lalu

Kebiasaan Anak Berbohong
Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

5 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

10 hari lalu

Aurelie Moeremans saat melakukan upacara melukat. Foto: Instagram.
Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

Aurelie Moeremans mengungkapkan dirinya saat ini tengah menepi dari media sosial untuk penyembuhan dari depresi yang dirasakannya.