Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tidak Hanya Fokus pada Literasi, Ini Aksi Komunitas Nulis Aja Dulu

image-gnews
Meet-up dan bedah kreatif grup Nulis Aja Dulu bersama Penulis Iksaka Banu pada Agustus 2019/Doc. NAD
Meet-up dan bedah kreatif grup Nulis Aja Dulu bersama Penulis Iksaka Banu pada Agustus 2019/Doc. NAD
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menulis tidak hanya bisa Anda lakukan di rumah untuk diri sendiri. Anda pun bisa menulis di sebuah komunitas menulis. Tentu saja hal itu bisa memberikan banyak manfaat bagi Anda. Salah satu komunitas yang mendukung literasi dan kini eksis di media sosial Facebook adalah Grup Nulis Aja Dulu (NAD). Grup yang digawangi oleh 7 admin yaitu Irma Susanti Irsyadi, Melanie Agustine, Brigitta Innes, Ruhyat Hardadinata, Tamz Martaatmaja, Ridanty, dan Sissy Dwi Fidrianti ini mulai eksis sejak bulan Desember 2018.

Salah satu admin, Irma Susanti Irsyadi mengatakan awalnya ada beberapa admin yang sudah saling mengenal melalui komunitas film. Beberapa admin lainnya adalah teman saat kuliah. "Kami sama-sama suka menulis dan sering mengadakan acara penulisan, jadi kenapa tidak kalau kami bikin sesuatu yang sejenis dan akhirnya membuat komunitas sendiri," ucap Irma saat ditemui beberapa waktu lalu di Kawasan Senayan.

Founder dan Admin grup Nulis Aja Dulu Melanie Agustine/ Doc. NAD

Kendati di Facebook sudah ada komunitas sejenis, namun Irma mengatakan hal itu tidak menghalangi semangat mereka membuat kelompok menulis. "Akhirnya kami mulai dari puluhan orang termasuk temen-temen sendiri dulu," kata Irma.

Walau sempat bingung memilih nama, mereka pun memilih nama Komunitas 'Nulis Aja Dulu', setelah salah satu member menceletuk 'Ya sudah nulis aja dulu'. "Tak terasa sampai sekarang, komunitas kami sudah beranggotakan 13 ribu member. Mau mengubah nama juga jadi sayang akhirnya malah jadi brand kami," kata Irma.

Kelompok ini berharap agar semakin banyak orang bisa melek literasi dengan menulis. Namun untuk memperkaya kosakata saat menulis, mereka pun mengajak masyarakat untuk lebih rajin membaca. Salah satu Admin Melanie Agustin Misi mengatakan dirinya sering gemas ketika orang tidak suka membaca. Sehingga harapan mereka, NAD bisa mengajak lebih banyak orang untuk menyukai hobi baca. "Benefit membaca itu banyak, kita bahkan bisa mengambil berbagai nilai kehidupan dari ragam bacaan," kata Melanie.

Menurut Melanie, NAD pun mendorong orang-orang lebih percaya diri dalam menulis. Tidak masalah bila anggota komunitas itu tidak pernah mendapatkan pelajaran teknik menulis sebelumnya.

Irma menambahkan member NAD banyak yang tidak berkecimpung di dunia tulis menulis. Usia beberapa anggota itu pun tidak muda lagi. Namun para anggota itu semangat karena bergabung di grup dengan lingkungan yang saling mendukung. Tidak jarang antar member memberikan saran, kritik dan tips terkait tata cara penulisan atau tanda baca. "Sesuatu yang diawali dengan komitmen ternyata hasilnya malah menginspirasi. Penulis pun malah semakin semangat bila dikasih dukungan, karena cara penyampaian kritiknya juga baik," kata Irma

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tak sekadar belajar menulis, melalui NAD, para anggota komunitas juga menggunakan kegiatan tulis menulis di kelompok itu sebagai sarana penyembuhan. Mereka menuliskan berbagai emosi dan pengalaman mereka. Tidak jarang tema kegiatan menulis kelompok NAD merepresentasikan diri atau pengalaman khusus mereka. Salah satu contohnya adalah saat tema penulisan yang diambil NAD adalah masalah kekerasan seksual. "Ternyata ada member yang pernah jadi korban. Melalui tulisan, mereka jadi lebih terbuka dan diterima oleh komunitas kami," kata Irma yang sudah menganggap para anggota kelompok ini sebagai keluarga.

Founder dan Admin Grup Nulis Aja Dulu, Irma Susanti Irsyadi/ Doc. NAD

Kini, rata-rata ada 100 cerita yang diunggah para member dalam sehari. Cerita itu dirilis di laman resmi mereka, akun grup media sosial NAD. Tidak jarang pula beberapa tulisan anggota itu ditawarkan ke sejumlah penerbit. Irma berharap bisa membuat aplikasi khusus NAD suatu hari nanti. "Merasakan antusiasme member yang begitu besar, rasanya sayang kalau karya mereka disia-siakan. Kami usahakan tulisan para anggota kami distribusi agar lebih banyak yang membaca," kata Melanie yang tinggal di Bandung.

82 persen para anggota NAD adalah perempuan berusia 28-35 tahun yang ingin mengaktualisasi diri. Mereka ingin memiliki komunitas tanpa harus banyak beraktivitas keluar rumah. Maklum, sebagai orang tua para wanita ini punya tanggung jawab ke anak-anak untuk melek literasi.

Di masa Pandemi Covid-19 ini, peran NAD semakin kuat dan solid untuk mendukung satu sama lain. Masa pandemi membuat semua orang, termasuk anggota NAD, kesusahan secara ekonomi maupun untuk bersosialisasi. "Sekitar pertengahan Maret, NAD memutuskan untuk membuat program donasi untuk member yang terdampak pandemi. Saling mendukung dan menguatkan juga dilakukan antara sesama member di dalam grup," kata Melanie yang sudah memiliki 3 anak ini.

Selama masa pandemi, kegiatan literasi NAD terus berjalan. Mereka bahkan sempat menyelenggarakan dua kegiatan penulisan, yaitu NAD Battle Challenge, disusul #30HariMenulis. "Dua event ini disambut baik oleh seluruh anggota karena sebagian besar orang melakukan mayoritas aktivitas mereka di rumah," kata Melanie.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Emma Watson Daftar Kursus Menulis di Universitas Oxford, Bakal Didampingi Tim Keamanan

2 hari lalu

Aktris Emma Watson menyaksikan pertandingan Amerika Serikat Terbuka di Flushing Meadows, New York, Amerika Serikat, 5 September 2023. REUTERS/Mike Segar
Emma Watson Daftar Kursus Menulis di Universitas Oxford, Bakal Didampingi Tim Keamanan

Emma Watson akan ditemani tim keamanan saat menghadiri kelas di kampus


BPOM Luncurkan Program INSPIRASI untuk Edukasi soal Kosmetik

5 hari lalu

Peluncuran program INSPIRASI (Intensifikasi Peningkatan Literasi Beauty Enthusiast) oleh Kepala BPOM, Rabu 20 September 2023 di Hotel Shangri-La Jakarta. TEMPO/Intan Setiawanty
BPOM Luncurkan Program INSPIRASI untuk Edukasi soal Kosmetik

BPOM meluncurkan program baru yang bertujuan untuk mengedukasi beauty enthusiast agar dapat mendukung pengawasan kosmetik di Indonesia.


FDR Day Bandung Diramaikan 100 Komunitas, Pecahkan Rekor Muri

6 hari lalu

Acara FDR Day. (Foto: FDR)
FDR Day Bandung Diramaikan 100 Komunitas, Pecahkan Rekor Muri

Acara FDR Day sukses digelar di Saparua Park, Bandung, dan mengundang 100 pengendara motor dari 100 komunitas motor pada Minggu, 17 September 2023.


Kisah Dewi Sartika Dirikan Sekolah Perempuan Pertama, Untuk Perjuangkan Kesetaraan dalam Pendidikan

14 hari lalu

Pada 1911 bersama Dewi Sartika, Lasminingrat mendirikan sekolah perempuan bernama Sekolah Kautamaan Puteri. Karena kontribusinya yang besar terhadap pendidikan di Tanah Air dan menjadi tokoh intelektual perempuan pribumi, Lasminingrat dijuluki sebagai tokoh perempuan 'Sang Pemula' . Wikipedia dan Jogjaprov.go.id
Kisah Dewi Sartika Dirikan Sekolah Perempuan Pertama, Untuk Perjuangkan Kesetaraan dalam Pendidikan

Dewi Sartika memberikan kesempatan kepada para anak pembantu bagaimana rasanya sekolah dan belajar baca tulis. Sesuatu yang mustahil saat itu.


Harley-Davidson Ramaikan Bali Bike Fest V 2023

16 hari lalu

Dealer resmi Sarana Harley-Davidson Bali hadir dalam acara Bali Bike Fest (BBF) V 2023. (Sarana Harley-Davidson Bali).
Harley-Davidson Ramaikan Bali Bike Fest V 2023

Dealer resmi Sarana Harley-Davidson Bali hadir dalam acara Bali Bike Fest (BBF) V 2023.


Dibuka Hari Ini di Solo, Festival Payung Indonesia X Ajak Pengunjung Merawat Alam

17 hari lalu

Sejumlah siswa SMK turut memeriahkan Festival Payung Indonesia 2022 dengan melukis payung di pintu keluar venue, Minggu, 4 September 2022 di Puro Mangkunegaran, Solo/Foto: Cantika/Ecka Pramita
Dibuka Hari Ini di Solo, Festival Payung Indonesia X Ajak Pengunjung Merawat Alam

Tema yang diusung Festival Payung Indonesia mengajak semua orang melakukan perubahan gaya hidup sehari-hari untuk cegah perubahan iklim.


Pesta Literasi Indonesia Dibuka, Pegiat Literasi Bicara Soal Pentingnya Membaca dan Menulis

23 hari lalu

Najwa Shihab bersama Eka Kurniawan dan Maria Pankratia dalam sesi talkshow Pesta Literasi Indonesia bertajuk
Pesta Literasi Indonesia Dibuka, Pegiat Literasi Bicara Soal Pentingnya Membaca dan Menulis

Najwa Shihab hingga Eka Kurniawan membuka Pesta Literasi Indonesia dengan menceritakan kebiasaan membaca dan menulisnya sehari-hari.


Usung Wisata Literasi, Pameran Buku Big Bad Wolf Digelar 10 Hari di Yogyakarta

24 hari lalu

Pameran dan bazar jutaan buku Big Bad Wolf Books (BBW) 2023 dipusatkan di Jogja Expo Center (JEC) 1-10 September 2023. (TEMPO.CO/Pribadi Wicaksono)
Usung Wisata Literasi, Pameran Buku Big Bad Wolf Digelar 10 Hari di Yogyakarta

Wisatawan yang berlibur akhir pekan di Yogyakarta mendapatkan alternatif liburan berkualitas dengan sederet buku menarik.


Pesta Literasi Indonesia Digelar 3 Hari di Taman Ismail Marzuki, Ajak Merangkul Rasa

27 hari lalu

Para pembicara dan panitia Pesta Literasi Indonesia dalam konferensi pada Selasa, 29 Agustus 2023. TEMPO/Gabriella Keziafanya Binowo
Pesta Literasi Indonesia Digelar 3 Hari di Taman Ismail Marzuki, Ajak Merangkul Rasa

Pesta Literasi Indonesia akan diramaikan oleh para pecinta buku, musisi hingga penggemar seni, diharapkan dapat memperbesar gelombang pembaca buku.


3 Prajurit TNI yang Culik dan Bunuh Imam Masykur Ternyata Satu Leting

27 hari lalu

Praka Riswandi Malik alias Praka RM, anggota paspampres tersangka penculikan dan pembunuhan terhadap warga Aceh bernama Imam Masykur, di Pomdan Jaya, Jakarta Selatan, Selasa, 29 Agustus 2023. Tempo/Eka Yudha Saputra
3 Prajurit TNI yang Culik dan Bunuh Imam Masykur Ternyata Satu Leting

3 TNI yang menculik dan membunuh warga Aceh bernama Imam Masykur ternyata merupakan rekan satu angkatan atau leting dan sama-sama dari Aceh.