TEMPO.CO, Jakarta - Cuitan akun @kismin666oys di Twitter yang diunggah pada 26 Juli 2020 sempat viral. Lewat tangkapan layar terlihat bahwa sepeda lipat berharga selangit itu ludes. “Beli Brompton online di semua toko di Jerman ditutup. Karena banyak orang +62 yang borong," tulis keterangan dalam foto yang diunggah @kismin666oys.
orang bilang tanah kita tanah surga
— Kismin Boys (@kismin666oys) July 26, 2020
tongkat kayu dan batu jadi
sepeda lipat tiga pic.twitter.com/VtYLrm26p4
Tangkapan layar itu menuliskan bahwa ada orang asing yang bertanya bagaimana keadaan Indonesia. Tulisan dalam Bahasa Inggris itu pun bertanya mengapa orang Indonesia mencoba memborong setiap Brompton dari banyak negara di dunia dan membayar dengan harga yang gila. Ia bercerita, Brompton Explore-nya sendiri baru saja terjual dengan harga US$ 4 ribu atau sekitar Rp 58 juta (kurs 14.500). Salah seorang temannya bahkan sedang mencari 15 Brompton untuk diboyong ke Indonesia. “Uang bukan masalah,” tulis akun itu
Hingga 30 Juli 2020, cuitan akun @kismin666oys itu sudah disukai sebanyak 18,8 ribu dan diretweet oleh 10,6 ribu akun.
Sepeda Brompton memang sekarang sedang naik daun. Beberapa orang bahkan tidak segan merogoh kocek lebih dalam untuk membeli sepeda premium itu. Diawali terkuaknya kasus penyelundupan sepeda Brompton pada akhir 2019 lalu, sampai sekarang sepeda Brompton masih menjadi pembicaraan menarik bagi masyarakat.
Berikut 3 kejadian menarik terkait sepeda Brompton yang pernah menghebohkan masyarakat.
- Sepeda Brompton curian asal Inggris dijual di situs Indonesia
Pada akhir bulan Juni lalu, publik dihebohkan dengan kabar beredarnya sepeda Brompton curian di situs jual beli Indonesia. Kabar tersebut disampaikan perusahaan Brompton di Inggris melalui surat kepada komunitas pemilik sepeda Brompton di Indonesia. “Kami hendak memberikan pengumuman bahwa sepeda yang diiklankan di Indonesia tersebut adalah sepeda curian dari seorang pekerja kesehatan di Inggris,” tulis Brompton dalam surat tersebut.Sepeda curian yang dimaksud, merupakan satu dari seribu sepeda Brompton seri “Wheels for Heroes” (WFH). Sepeda tersebut diproduksi khusus untuk para tenaga kesehatan di Inggris dan tidak diperjualbelikan.
Baca Juga:
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengendarai sepeda Brompton tanpa memegang setang dalam kegiatan sepeda santai saat peringatan Hari Oeang ke-71, pada 28 Oktober 2017 silam. Foto tersebut ramai dibicarakan setelah Menkeu bergurau tentang sepeda lipat dalam skandal Dirut Garuda. Facebook/Kementerian Keuangan RI
- Sepeda Brompton masuk cafe
Sebuah video menampilkan sejumlah orang membawa masuk sepeda Brompton ke dalam sebuah café di Semarang, Jawa tengah. Video tersebut beredar di media sosial pada pertengahan Juni lalu. aksi itupun direspon beragam oleh netizen. Banyak dari mereka yang menganggap aksi sekelompok orang tersebut tidak sopan dan tidak patut dicontoh.IklanScroll Untuk Melanjutkan - Dipakai Ganjar Pranowo Hingga Susi Pudjiastuti
Tidak hanya kalangan masyarakat umum, sepeda Brompton juga menarik perhatian para artis hingga pejabat Indonesia. Tercatat beberapa publik figur seperti Sandiaga Uno, Ganjar Pranowo, Susi Pudjiastuti, Ananda Mikola memiliki sepeda mahal ituMenteri Keuangan, Sri Mulyani, pernah mempertanyakan rasa naik sepeda Brompton yang harganya ditaksir Rp 50 juta tersebut. “Sepeda harga Rp 50 juta, bagaimana rasanya?" katanya saat konferensi pers dan menunjukkan barang bukti benda ilegal itu kepada awak media, Kamis, 5 Desember 2019.
Setelah kutipan, netizen justru memviralkan foto Sri Mulyani Indrawati dan suaminya, Tony Sumartono, menunggang sepeda lipat Brompton di media sosial belakangan ini. Dalam foto itu, Sri Mulyani terlihat berpose menaiki sepeda berwarna hitam, sedangkan Tony menunggang sepeda warna hijau.
Setelah dikonfirmasi, perwakilan Kementerian Keuangan mengatakan foto tersebut diambil saat acara sepeda santai dalam rangka menyambut Hari Oeang Republik Indonesia atau Hori pada 2017. Sepeda yang dinaiki Sri Mulyani ternyata bukan miliknya namun disediakan panitia.
MUHAMMAD AMINULLAH