Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perlu Perubahan Komunikasi untuk Cegah Stunting, Tim Posyandu Harus Dilatih

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi stunting atau gizi buruk. Shutterstock
Ilustrasi stunting atau gizi buruk. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Risang Rimbatmaja dari Yayasan Cipta (NGO yang banyak bergerak di bidang kesehatan dan lingkungan) mengatakan komunikasi perubahan perilaku semakin disadari pentingnya dalam urusan kesehatan. "Komunikasi pun perlu dikuatkan dalam rangka pencegahan stunting," katanya dalam konferensi pers Peran Komunikasi Perubahan Perilaku dalam Pencegahan Stunting pada Rabu 29 Juli 2020.

Menurut Risang, stunting merupakan istilah yang abstrak bagi orang yang tidak bergerak di bidang kesehatan. Selama ini komunikasinya juga mengalami perubahan. Dulu disebut kerdil, pendek dan sekarang stunting.

Stunting merupakan kekurangan gizi dalam waktu yang lama yang membuat otak tidak berkembang, mudah sakit dan rentan menderita penyakit tidak menular saat dewasa nanti. Membahasakan konsep kesehatan pada masyarakat harus disampaikan dampaknya. Masalahnya stunting itu dampaknya akan terlihat dalam jangka panjang.

Beberapa isu yang terkait dengan komunikasi perilaku pada isu stunting antara lain, dampaknya seberapa panjang, bagaimana cara mengukur tinggi badan, sudah makan banyak dan bergizi kenapa masih stunting dan sebagainya. Risang menyarankan bagi para kader Pos Pelayanan Keluarga Berencana - Kesehatan Terpadu (Posyandu) atau tenaga kesehatan untuk menyampaikan informasi dengan santai, tidak reaktif, apalagi marah-marah dan lebih banyak mendengarkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Membangun kepercayaan merupakan kunci keberhasilan program komunikasi perubahan perilaku. Pembuatan poster dan penggunaan istilah juga harus berhati-hati agar tidak menimbulkan stigma. Komunikasi perubahan perilaku tidak serta merta mengubah orang. Walau begitu cara ini penting dilakukan ditambah dengan intervensi model lain. Berbagai gambaran ini membuat kunci dari pencegahan stunting ini berkaitan dengan perilaku dan budaya yang ada di masyarakat itu.

Sumber alam Indonesia bisa menjadi sumber gizi yang baik untuk mencegah stunting. Namun ada tradisi dan perilaku masyarakat yang membuat anak-anak di suatu daerah justru kekurangan gizi. Beberapa pandangan itu adalah saat ibu harus dijauhkan dengan anak setelah melahirkan. Padahal saat itu, anak masih membutuhkan ibunya untuk memenuhi kebutuhan gizi yang didapat dari ASI.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

3 hari lalu

Memahami apa itu stunting dan cara pencegahannya penting diketahui. Sebab, hal ini berkaitan dengan tumbuh kembang anak. Berikut penjelasannya. Foto: Canva
Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

Pemerintah Garut merekrut ribuan tenaga pendamping keluarga untuk mendukung penurunan angka stunting.


Cara Andien Tumbuhkan Jiwa Sosial pada Anak

8 hari lalu

Penyanyi Andien Aisyah. Foto: Instagram/@andienaisyah
Cara Andien Tumbuhkan Jiwa Sosial pada Anak

Penyanyi Andien Aisyah rajin mengajak anak-anaknya mengikuti kegiatan sosial sejak kecil untuk melihat langsung kondisi di masyarakat.


Pemprov Sumut Anggarkan Rp 370 Miliar untuk Turunkan Stunting

8 hari lalu

Ilustrasi pencegahan stunting/ Indofood
Pemprov Sumut Anggarkan Rp 370 Miliar untuk Turunkan Stunting

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) anggarkan Rp 370 miliar untuk turunkan stunting.


Komunikasi Penting, Orang Tua Juga Perlu dengarkan Pendapat Anak

9 hari lalu

Ilustrasi orang tua dan anak. Freepik.com
Komunikasi Penting, Orang Tua Juga Perlu dengarkan Pendapat Anak

Psikolog menyampaikan bahwa komunikasi antara orang tua dan anak memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan anak


BRIN dan Indian Space Research Organisation Sepakat Berkolaborasi Bidang Luar Angkasa

9 hari lalu

Logo Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang diluncurkan pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-26 pada Selasa 10 Agustus 2021. ANTARA/HO-Humas BRIN/am. (ANTARA/HO-Humas BRIN)
BRIN dan Indian Space Research Organisation Sepakat Berkolaborasi Bidang Luar Angkasa

ISRO dan BRIN sepakat untuk berkolaborasi dalam sejumlah sektor, di antaranya Pemeliharaan dan Pemanfaatan Telemetri.


6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

9 hari lalu

Ilustrasi Ibu dan Anak. Sumber: Getty/mirror.co.uk
6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

Ketika ada masalah keluarga, penting bagi orang tua untuk memberitahu anak dengan cara yang baik dan sesuai usianya.


Cara Berkomunikasi dengan Kucing yang Perlu Anda Ketahui

11 hari lalu

Ilustrasi kucing. Sumber: Unsplash/asiaone.com
Cara Berkomunikasi dengan Kucing yang Perlu Anda Ketahui

Kucing memiliki cara tersendiri dalam berinteraksi yang seringkali membingungkan bagi para pemiliknya.


Kekasih David Guetta Melahirkan Anak Laki-laki, Namanya Cyan

11 hari lalu

David Guetta mengumumkan kelahiran anaknya dengan sang kekasih, Jessica Ledon pada Senin, 18 Maret 2024. Foto: Instagram/@davidguetta
Kekasih David Guetta Melahirkan Anak Laki-laki, Namanya Cyan

David Guetta mengumumkan kelahiran anaknya bersama sang kekasih, Jessica Ledon.


Anak yang Tenggelam di Kali Cirarab Tangerang Ditemukan Siang Ini, Sang Ayah Masih Dicari

12 hari lalu

Ilustrasi tenggelam di sungai/kali. northernstar.com.au
Anak yang Tenggelam di Kali Cirarab Tangerang Ditemukan Siang Ini, Sang Ayah Masih Dicari

Tim SAR gabungan akhirnya menemukan satu dari dua korban yang tenggelam di Kali Cirarab Tangerang pada Ahad siang ini, 17 Maret 2024.


Fakta Baru Kasus Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Pelaku Kerap Mengaku Nabi, Anak Dianggap Dajjal

13 hari lalu

Polisi mengungkap motif wanita bernama Siti Nurul Fazila, 26 tahun, tega membunuh anaknya, AAMS, 5 tahun.
Fakta Baru Kasus Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Pelaku Kerap Mengaku Nabi, Anak Dianggap Dajjal

Berdasarkan keterangan suami, Siti si ibu bunuh anak berperilaku aneh 2 bulan terakhir, kerap mengaku nabi dan menganggap anaknya sebagai dajjal.