Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenali Gejala Mata Kering Tanda Sjogren Syndrome

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi mata sipit. Shutterstock
Ilustrasi mata sipit. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Apakah mata Anda kering namun tak kunjung sembuh sehingga harus terus menerus ditetesi obat tetes? Gejala mata kering bisa menjadi salah satu tanda seseorang terkena penyakit autoimun Sjogren’s syndrome.

Dokter dari Divisi Alergi Imunologi Klinik Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM/RSUI, Alvina Widhani mengatakan Sjogren’s syndrome bisa mengenai kelenjar air mata, air liur sehingga membuatnya tak berfungsi baik. "Sifatnya kronik, bisa terjadi jangka panjang, sistemik seperti lupus, bisa mengenai kelenjar air liur atau kelenjar air mata sehingga tidak berfungsi dengan baik, akibanya keluhan mata kering, mulut kering," kata dia dalam webinar "Kenali Sjogren’s Syndrome: Penyakit Autoimmune Yang Sering Tidak Terdiagnosis", Kamis 7 Agustus 2020.

Penyakit autoimun yang juga bisa mengenai luar kelenjar seperti saraf, paru, ginjal dan berbagai organ lain ini kebanyakan dialami para perempuan berusia di atas 40 tahun. Walau tak menutup kemungkinan perempuan di bawah atau di atas usia itu bisa juga terkena.

Hanya saja, mata kering bisa merujuk pada masalah kesehatan lain seperti alergi atau bahkan faktor usia bertambah sehingga seringkali diagnosis jika memang itu karena Sjogren’s syndrome terlambat.

Lalu bagaimana mengenali mata kering karena Sjogren’s syndrome?

Penderita bisa merasakan matanya perih, seperti terbakar, gatal terutama usai menatap layar komputer sehingga harus meneteskan obat tetes mata. Penggunaan obat ini salah satunya berarti mata kering.

Tak hanya mata kering, ada juga penderita yang mengalami mulut kering, sulit menelan makanan kering atau sulit menelan makanan tanpa air, perubahan pengecap, ada jamur di mulut, batuk kering, vagina kering, mudah lelah, nyeri sendi hingga gangguan kognitif.

Yennel S. Suzia asal Bekasi, Jawa Barat yang kini penyintas Sjogren’s syndrome mengungkapkan, sempat sulit menelan. Dia harus menyendokkan makanan sedikit demi sedikit ke mulutnya, atau menyambinya dengan meminum air.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia juga mudah merasa lelah, nyeri bahkan pernah pingsan dan lumpuh sehingga harus dilarikan ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan selama sekitar 50 hari. "Sampai terdiagnosis membutuhkan waktu dua tahun. Kalau makan harus hati-hati, tidak bisa banyak-banyak, setengah sendok diselingi minum air," ungkap dia yang mengalami gejala pada tahun 2012, saat usianya 57 tahun itu.

Mengenai hal ini, Alvina menuturkan, gejala yang dialami Yennel termasuk lengkap dan berada di luar kelenjar dengan keluhan sistemik termasuk lelah. "Tidak hanya mata kering, gangguan saraf bisa ditemui pada orang yang sama, tetapi tidak ada penyakit penyerta lain semisal diabetes, usia (perempuan) belum berusia terlalu tua, bisa dipikirkan jangan-jangan ada penyakit Sjogren’s syndrome," kata Alvina.

Menurut Alvina, ada berbagai faktor berperan mencetuskan Sjogren’s syndrome antara lain genetika, lingkungan dan hormon. Dengan kata lain, Sjogren’s syndrome tak akan serta merta muncul tanpa ada faktor pencetus.

Faktor lingkungan bisa berupa infeksi virus, penggunaan bahan seperti silikon, polusi hingga ketidakseimbangan mikrobiota di saluran cerna sehingga menyebabkan gangguan kekebalan tubuh. (Faktor lainnya) stres cukup berat dan lama lalu hormon. Peran estrogen menurun di usia di atas 40 tahun, lalu defiensi vitamin D, kalau rendah perlu diperbaiki dengan asupan makanan, paparan matahari atau suplementasi (jika tak cukup dari makanan dan sinar matahari)," kata Alvina.

Bagaimana diagnosisnya?

Alvina mengatakan, dokter akan berpegang pada identifikasi sesuai gejala, lalu melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang dari gejala yang ditemukan. Dokter juga akan mengonfirmasi benar tidaknya ada mata kering melalui tes Schirmer, lalu tes produksi saliva untuk mengetahui produksi air liur berkurang sehingga mulut penderita menjadi kering. Lalu pemeriksaan darah untuk melihat adanya kelainan sel darah merah dan putih dan untuk spesifik Sjogren’s syndrome umumnya dilakukan pemeriksaan antinuclear antibody (ANA).

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

2 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

3 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Fakta tentang Alergi Kacang, Bisakah Diobati?

10 hari lalu

Kacang salah satu penyebab alergi (pixabay.com)
Fakta tentang Alergi Kacang, Bisakah Diobati?

Dokter anak serta pakar alergi dan imunologi di California mengungkapkan beberapa fakta menarik tentang alergi kacang. Simak faktanya.


Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

10 hari lalu

Menu sambal goreng hati sapi. shutterstock.com
Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

11 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

12 hari lalu

Ilustrasi balita mudik. shutterstock.com
Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

Pakar kesehatan mengingatkan orang tua untuk memperhatikan daya tahan tubuh balita saat mudik mengingat kondisi cuaca yang sedang tak baik.


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

12 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Operasi Hernia Benjamin Netanyahu Berjalan Sukses

18 hari lalu

Benjamin Netanyahu. [Middle East Monitor]
Operasi Hernia Benjamin Netanyahu Berjalan Sukses

Tim dokter dan kantor Perdana Menteri Israel mengumumkan operasi hernia yang dijalani Benjamin Netanyahu berjalan sukses.


Tips Makan Enak tanpa Khawatir Masalah Pencernaan Saat Lebaran

18 hari lalu

Hidangan lebaran. ANTARANEWS
Tips Makan Enak tanpa Khawatir Masalah Pencernaan Saat Lebaran

Dokter spesialis penyakit dalam memberikan tips agar tetap bisa makan enak saat lebaran tanpa menimbulkan masalah pencernaan.


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

24 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.