Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tips Menjaga Daya Tahan Tubuh Penyintas Kanker Selama Pandemi Covid-19

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi Kanker. shutterstock.com
Ilustrasi Kanker. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sistem daya tahan tubuh berperan penting dalam membentengi tubuh dari ancaman penyakit yang disebabkan bakteri, virus, jamur dan patogen penyebab penyakit lain. Di masa pandemi COVID-19 kali ini, menjaga daya tahan tubuh tetap kuat adalah hal yang mutlak, agar tidak tertular virus yang vaksinnya belum ditemukan ini.

Bagi pasien atau survivor kanker, menjaga daya tahan tubuh merupakan tantangan yang tidak mudah. Bagaimanapun, kanker sendiri sudah pati menurunkan daya tahan tubuh penderitanya. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya ekstra untuk mempertahankan dan meningkatkan imunitas tubuh, terutama pada anak dengan kanker.

Konsultan Hematologi Anak RS Cipto Mangunkusumo/Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Endang Windiastuti menjelaskan sistem imunitas pada anak dengan kanker itu saling bertolak belakang. "Di satu sisi sistem imun dapat melawan kanker, namun kanker dan terapinya menurunkan imunitas,” katanya dalam serial webinar Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI) tentang Tips Menjaga Imunitas Pasien & Survivor Kanker Anak Selama Pandemi Covid 19, Sabtu, 15 Agustus 2020,

Sel kanker sebenarnya dikenali oleh sistem imun tubuh sebagai sel tidak normal yang harus dimusnahkan. Hanya saja, lanjut Endang, pembelahan diri sel kanker yang tidak terkendali pada akhirnya membuat sistem kekebalan tubuh kewalahan. “Sel kanker menurunkan imunitas tubuh karena mereka mengganggu pematangan sistem imun, menurunkan aktivitas sel imun, dan menurunkan kemampuan imunitas untuk eradikasi kanker,” kata Endang.

Selain itu, ada faktor di luar penyakit kankernya yang dialami anak dengan kanker sehingga semakin menurunkan imunitas tubuh. Misalnya, asupan nutrisi yang kurang, nafsu makan turun, dan gangguan pencernaan.

Cara Meningkatkan Imuitas Tubuh Anak Penderita Kanker
Nutrisi yang baik dan cukup sangat penting untuk meningkatkan imunitas tubuh pasien maupun survivor kanker anak. Makanan yang baik dibutuhkan sebelum, selama, dan sesudah kemoterapi agar anak merasa lebih baik dan kuat. Selain itu agar efek samping pengobatan bisa dikurangi. “Jangan sampai anak mengalami malnutrisi akibat kurangnya asupan nutrisi yang berlangsung lama,” kata Endang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dukungan nutrisi pada anak dengan kanker memiliki banyak manfaat. Antara lain mempertahankan tumbuh kembang anak tetap normal, mencegah malnutrisi, dan memperbaiki kualitas hidup. Apalagi ketika anak menjalani kemoterapi. Kebutuhan nutrisi justru meningkat. Penyebabnya, selama kemoterapi, metabolisme meningkat sehingga dibutuhkan kalori dan protein lebih banyak.

Maka, orang tua anak penyandang kanker harus memastikan kebutuhan nutrisi seimbang terdiri dari vitamin, mineral, dan protein tercukupi untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi. “Kebutuhan vitamin dan mineral sebisa mungkin didapatkan dari makanan langsung atau alami. Jangan memberikan vitamin dari suplemen karena bisa mempengaruhi atau berinteraksi dengan pengobatan kemoterapi, kecuali atas rekomendasi dokter,” kata Endang.

Beberapa vitamin yang penting dan harus dicukupi anak dengan kanker antara lain vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin D, vitamin E dan vitamin K.

Endang memberikan catatan terkait asupan asam folat. “Hati-hati memberikan asupan asam folat pada anak penyandang kanker. Meskipun asam folat bersifat anti-karsinogenik, tetapi si satu sisi juga pro-karsinogenik. Sehingga sebaiknya tidak diberikan,” jelasnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

1 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

2 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

2 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

5 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

7 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

8 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

11 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

11 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

13 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

14 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.