Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sebab Hand Sanitizer Tak Boleh Terlalu Sering Dipakai

Reporter

image-gnews
Ilustrasi hand sanitizer. Pixabay
Ilustrasi hand sanitizer. Pixabay
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hand sanitizer atau cairan pembersih tangan wajib dibawa di masa pandemi COVID-19, terutama saat ke luar rumah. Tetapi, pakar kesehatan mengingatkan, jika terlalu sering menggunakannya bisa berdampak buruk.

Pertama, cairan ini mungkin bisa membuat Anda lebih rentan terkena diare. Mikrobioma, yakni ekosistem mikroorganisme termasuk bakteri, jamur, dan virus yang hidup di usus, mulut, hidung, dan kulit, dan berperan menjaga tetap sehat, mencegah infeksi, dan menangkal bakteri berbahaya bisa dihalau cairan pembersih tangan.

"Ketika membunuh koloni bakteri baik di tangan, itu juga menghancurkan mikrobioma usus, yang memakan bakteri di kulit," kata profesor bidang alergi dan imunologi di Universitas Rush, Mahboobeh Mahdavinia, seperti dikutip dari Livestrong.

"Mengubah mikrobioma dengan cara ini melemahkan sistem kekebalan," imbuhnya.

Seiring waktu, hal ini dapat membuat Anda rentan terhadap bakteri yang dapat mengiritasi saluran pencernaan dan menyebabkan masalah perut. Di sisi lain, cairan pembersih tangan gagal memusnahkan patogen penyebab diare Clostridium difficile (C. diff), norovirus, dan Cryptosporidian, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC). Cairan ini juga tidak bisa berbuat banyak saat tangan sangat kotor atau berminyak, juga tidak dapat menghilangkan bahan kimia berbahaya seperti pestisida.

"Saya merekomendasikan penggunaan cairan pembersih tangan hanya di rumah sakit atau pengaturan klinis, atau upaya jaga kebersihan di antara mencuci tangan," ujar internis di Summit Medical Group di Berkeley Heights, New Jersey, Soma Mandal.

Hal lain yang perlu dipertimbangkan untuk menggunakan hand sanitizer sepanjang waktu adalah risiko tangan menjadi kering.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Alkohol menghilangkan kelembapan kulit dan dengan penggunaan yang konsisten dapat menyebabkan kulit kering pecah-pecah dan bahkan eksim, terutama pada anak-anak, karena kulit mereka sangat sensitif," kata Mahdavinia.

Alkohol bisa menyebabkan iritasi dan membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi. Untuk mengatasinya, oleskan pelembap setelah menggunakan pembersih tangan untuk menjaga hidrasi di dalam kulit. Mahdavinia merekomendasikan produk hipoalergenik untuk menciptakan lapisan pelindung yang kokoh pada kulit, seperti Cetaphil, Eucerin, atau Vaseline.

Kemudian, khusus untuk bayi, ada risiko hand sanitizer bisa menganggu perkembangan sistem imun. Sebuah teori ilmiah populer yang disebut hipotesis kebersihan menyatakan paparan patogen dan bakteri sangat penting untuk membantu bayi membangun kekebalan yang kuat dan berfungsi dengan baik.

Dalam lingkungan yang terlalu bersih, bayi tidak akan mendapatkan paparan kuman yang diperlukan untuk mendidik sistem kekebalan sehingga merespons terhadap organisme menular. Tetapi, ini hanya hipotesis yang masih diperdebatkan, menurut Cleveland Clinic. Anda harus tetap menjaga kebiasaan menjaga kebersihan.

"Anda perlu membersihkan tangan sebelum memegang bayi, yakni mencuci tangan menggunakan air dan sabun daripada menggunakan pembersih tangan," kata Mahdavinia.

Mikrobioma bayi masih terbentuk, jadi menyentuhnya saat ada alkohol atau residu di tangan justru akan membunuh kuman baik di kulitnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apakah Alkohol Bisa Menyebabkan Kebutaan? Begini Penjelasannya

16 hari lalu

Ilustrasi pria minum alkohol. campusdiary.co.ke
Apakah Alkohol Bisa Menyebabkan Kebutaan? Begini Penjelasannya

Mengonsumsi alkohol secara berlebihan dapat menyebabkan masalah penglihatan, termasuk kebutaan.


Jenis Makanan Penyebab Sembelit dan Alasannya

18 hari lalu

Sembelit
Jenis Makanan Penyebab Sembelit dan Alasannya

Salah satu penyebab sembelit adalah makanan. Berikut jenis makanan yang bisa jadi pemicu sembelit menurut spesialis gastroenterelogi dan pakar diet.


Jawaban Kemenag Soal Alkohol yang Halal di Antiseptik

21 hari lalu

Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Muhammad Aqil Irham (tengah)/Tempo-Mitra Tarigan
Jawaban Kemenag Soal Alkohol yang Halal di Antiseptik

Kementerian Agama membenarkan produk antiseptik bermerek dagang Onemed Alkohol 70 persen dan 95 persen memiliki sertifikat halal.


5 Tips Mengurangi Risiko Kanker Usus Menurut Pakar

28 hari lalu

Ilustrasi kanker usus besar. shutterstock
5 Tips Mengurangi Risiko Kanker Usus Menurut Pakar

Risiko kanker usus besar dapat diturunkan secara signifikan dengan melakukan langkah-langkah pencegahan.


Konsumsi Alkohol saat Safari di Konservasi Harimau India 5 Wisatawan Ini Didenda

36 hari lalu

Suaka Harimau Tadoba-Andhari, Maharashtra, India. Unsplash.com/Subhayan Das
Konsumsi Alkohol saat Safari di Konservasi Harimau India 5 Wisatawan Ini Didenda

Pihak Konservasi Harimau Tadoba merahasikan identitas kelima wisatawan itu


Arab Saudi akan Buka Toko Alkohol Pertama, Khusus untuk Diplomat Non-Muslim

24 Januari 2024

Ilustrasi Minuman Beralkohol atau Minuman Keras. REUTERS/Muhammad Hamed
Arab Saudi akan Buka Toko Alkohol Pertama, Khusus untuk Diplomat Non-Muslim

Arab Saudi sedang bersiap untuk membuka toko alkohol pertamanya di ibu kota Riyadh yang secara eksklusif akan melayani diplomat non-Muslim.


Beragam Faktor Penyebab Demensia pada Orang Muda

14 Januari 2024

Ilustrasi demensia. Shutterstock
Beragam Faktor Penyebab Demensia pada Orang Muda

Para peneliti mengidentifikasi faktor-faktor berkembangnya demensia lebih awal. Berikut ke-15 faktor risiko tersebut.


Tarif Cukai Minuman Beralkohol Resmi Naik, Jadi Berapa?

6 Januari 2024

Ilustrasi Minuman Beralkohol atau Minuman Keras. REUTERS/Regis Duvignau
Tarif Cukai Minuman Beralkohol Resmi Naik, Jadi Berapa?

Pemerintah resmi menaikkan tarif cukai minuman yang mengandung etil alkohol (MMEA). Bagaimana rinciannya?


3 Instalasi Pengolahan Air di Solo Ditutup karena Tercemar Limbah Ciu, Ribuan Warga Kekurangan Air

22 Desember 2023

Petugas mengambil sampel air baku Sungai Bengawan Solo yang tercemar limbah alkohol dan tekstil di komplek Instalasi Pengolahan Air (IPA) Stasiun Jurug Solo, Jawa Tengah, Ahad, 17 Desember 2023. Pencemaran limbah industri terhadap air baku dari Sungai Bengawan Solo tersebut mengakibatkan terganggunya operasional produksi air minum oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Toya Wening Surakarta sehingga tidak memenuhi baku mutu persyaratan kualitas air minum. ANTARA/Maulana Surya
3 Instalasi Pengolahan Air di Solo Ditutup karena Tercemar Limbah Ciu, Ribuan Warga Kekurangan Air

Perumda Air Minum Toya Wening Kota Solo menghentikan operasional 3 instalasi pengolahan air (IPA), yakni di Semanggi, Jurug, dan Jebres, pada Kamis, 21 Desember 2023.


Bea Cukai Nunukan Tindak 103 Gram Sabu dan 20 Botol Miras Ilegal

19 Desember 2023

Bea Cukai Nunukan Tindak 103 Gram Sabu dan 20 Botol Miras Ilegal

Bea Cukai Nunukan melakukan penindakan terhadap barang larangan dan pembatasan (Lartas) berupa narkotika golongan 1 jenis methamphetamine (sabu) dan minuman mengandung etil alkohol (MMEA)