Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sekolah Mulai Tatap Muka? Siapkan 3 Tips Ini Untuk Hilangkan Cemas Anak

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi anak-anak sekolah mengenakan masker saat belajar. REUTERS/Sivaram V
Ilustrasi anak-anak sekolah mengenakan masker saat belajar. REUTERS/Sivaram V
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Membantu anak-anak beralih kembali ke rutinitas sekolah tidaklah mudah setelah sekian lama mereka belajar di rumah. Akibat pandemi ini, anak-anak akan terpengaruh, sama seperti mereka juga terkena dampak perang dan bencana alam di masa lalu.

Jadi, apa cara terbaik untuk menangani kembalinya anak-anak ke sekolah? Dikutip dari Psychology Today, Senin 24 Agustus 2020, orang tua harus optimis bahwa anak-anak dapat kembali ke sekolah dengan selamat dan menyesuaikan diri dengan masker, pengetahuan tentang social distancing dan cuci tangan.

Selain itu ada juga 3 kiat penting yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi rasa cemas anak.

  1. Optimisme
    Kita terinspirasi untuk merasa optimis ketika dunia kita memberi kita kepastian bahwa masa depan akan baik. Anak-anak kita membutuhkan rutinitas sekolah jika mereka ingin merasa dunia mereka dapat diprediksi dan aman. Kembali ke rutinitas kehadiran di sekolah dengan harapan waktu tidur dan pekerjaan rumah yang teratur bisa menenangkan anak-anak. Hal itu menggantikan kekacauan dan stres yang mungkin dialami anak dalam beberapa bulan terakhir.

    Orang yang optimis lebih cenderung membangun hubungan. Mereka tidak terlalu cemas. Mereka merasa lebih percaya diri. Itu adalah sifat-sifat yang dibutuhkan anak yang dapat dibangun. Caranya dengan mendorong mereka untuk pergi ke sekolah dan meluangkan sedikit waktu setiap hari untuk mengungkapkan rasa syukur atas apa yang berjalan dengan baik. Ketika anak-anak mengalami hidup yang hari ini lebih baik daripada kemarin, mereka lebih cenderung melawan kecemasan dan depresi.

  2. Buka Komunikasi
    Bicaralah dengan anak-anak tentang kematian. Pastikan mereka memahami sebaik mungkin bahwa semua tindakan pencegahan ini ada untuk membantu orang yang lebih tua atau mereka yang sakit tetap hidup. Buat anak-anak merasa bahwa mereka adalah bagian dari tujuan kolektif. Kami tahu bahwa anak-anak lebih tahan terhadap stres ketika mereka merasa ketidaknyamanan dan penderitaan mereka berkontribusi. Komunikasi terbuka juga berarti memberi tahu anak-anak bahwa kita orang dewasa sedang stres.

    Tidak ada yang salah, dengan berbagi dengan anak-anak kita beberapa dari perjuangan orang tua. Apakah itu masalah keuangan atau tantangan bekerja dari rumah. Semakin banyak berbagi rasa dengan anak, akan memudahkan buah hati berbicara tentang pengalaman aneh mereka saat kembali ke sekolah. Hal itu juga semakin membuat mereka merasa terhubung dengan orang lain dalam keluarga dan komunitas mereka. hal itu tentu saja mengurangi kecemasan mereka.

    Iklan
    Scroll Untuk Melanjutkan

  3. Peluang
    Anak-anak kita mungkin tidak memiliki akses ke kegiatan olahraga dan pelajaran musik mereka, tetapi mereka masih membutuhkan kesempatan untuk membuat keputusan dan bersinar. Merupakan tanggung jawab orang tua untuk menyediakan cara yang sesuai dengan usia mereka untuk mendapatkan hal-hal yang mereka butuhkan, mulai dari berbagi bakat hingga menjaga hubungan.

    Ketiga strategi ini dapat membantu membendung gelombang kecemasan yang dialami banyak anak. Kita mungkin juga ingin mengakui bahwa tidak semua anak ingin kembali ke sekolah. Maklum, bagi banyak anak, waktu di rumah merupakan pengalaman yang luar biasa, dengan stres yang jauh lebih sedikit secara akademis dan sosial.

    Mereka menikmati memiliki lebih banyak waktu dengan orang tua dan saudara kandung dan rutinitas yang lebih lembut daripada mengikuti begitu banyak rutinitas mingguan anak yang terlalu terprogram.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

23 jam lalu

Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?


Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

1 hari lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.


Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

1 hari lalu

Tiga terdakwa mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (kiri), Sekjen Kementan RI, Kasdi Subagyono dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan RI, Muhammad Hatta (kanan), mengikuti sidang lanjutan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 17 April 2024. Sidang ini dengan agenda pemeriksaan keterangan saksi Adc. Mentan, Panji Hartanto, yang telah mendapat perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK untuk ketiga terdakwa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

1 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

1 hari lalu

Ilustrasi ibu berbicara dengan anak. Foto: Freepik.com/Racool_studio
Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

1 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

2 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?


Kedutaan Besar Jepang Buka Beasiswa untuk Lulusan SMA dan SMK

3 hari lalu

Universitas Tsukuba, Jepang. Foto: www.tsukuba.ac.jp
Kedutaan Besar Jepang Buka Beasiswa untuk Lulusan SMA dan SMK

Beasiswa yang ditawarkan Kedutaan Besar Jepang ini bagian dalam Program Beasiswa Pemerintah Jepang Monbukagakusho.


Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

4 hari lalu

Ilustrasi sakit punggung. Freepik.com/Gpointstudio
Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

Stres sebabkan sakit punggung bisa terjadi lantaran tubuh Anda mengalami reaksi kimia sebagai respons terhadap stres.


Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

6 hari lalu

Kebiasaan Anak Berbohong
Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.