TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu tempat yang paling ditakuti masyarakat selama pandemi Covid-19 adalah rumah sakit sebab merupakan lokasi berkumpulnya berbagai macam virus dan bakteri penyebab penyakit. Namun, bagi sebagian besar orang, khususnya yang sedang dalam masa perawatan, seperti pasien kanker paru, pergi ke rumah sakit ialah suatu keharusan karena mereka bisa segera ditangani.
Lalu, bagaimana cara aman bisa tetap melakukan periksa mingguan hingga kemoterapi di tengah pandemi agar terhindar dari risiko terjangkit Covid-19? Dokter spesialis paru di RSUP Persahabatan, Jakarta, Sita Laksmi Andarini, pun membagikan beberapa tips. Pertama, ia mengimbau agar setiap pasien kanker paru melakukan konsultasi secara online terlebih dulu.
“Sekarang dokter-dokter sudah memberikan nomor WA pribadi untuk konsultasi dengan pasien. Manfaatkan itu dulu kalau sekedar check up rutin. Nanti, jika dibutuhkan, baru janjian ketemu di RS,” katanya dalam webinar #LUNGTalk pada 26 Agustus 2020.
Apabila memang harus ke rumah sakit, maka persiapan dengan menerapkan berbagai protokol kesehatan disarankan oleh Sita. Ia meminta agar setiap pasien kanker paru rajin mencuci tangan dan menggunakan masker selama di fasilitas kesehatan hingga kembali ke rumah.
“Memperhatikan jarak antara pasien satu dengan lainnya juga penting. WHO menyarankan kontak erat, yang artinya berbicara dekat (kurang dari 2 meter) dengan orang tanpa alat pelindung diri (APD) itu hanya boleh maksimal 15 menit. Jadi selama di RS, pastikan ini selalu diperhatikan,” ujarnya.
Terakhir dan tak kalah penting, pasien kanker paru wajib pulang ke rumah usai melakukan segala kepentingan di rumah sakit sebab mereka pada dasarnya telah memiliki sistem imunitas tubuh yang lemah sehingga saat bertemu dengan kerumunan berisiko terjangkit penyakit.
“Seluruh pasien kanker itu imunitas tubuhnya tidak sekuat orang normal. Jadi, setelah dari faskes, usahakan menghindari kerumunan, seperti makan di restoran atau jalan-jalan ke mal. Sebaiknya langsung pulang saja,” tuturnya.