TEMPO.CO, Jakarta - Apakah Anda pernah mendengar istilah generasi sandwich? Ini adalah perumpamaan yang biasanya diberikan bagi mereka yang berada di usia produktif dan dihimpit oleh dua generasi yang harus ditanggung.
Umumnya generasi sandwich berkewajiban memberi nafkah anak-anak mereka, namun juga harus membantu orang tua mereka. Jadilah, ia berada di tengah-tengah. Terhimpit beban tanggungan di atas dan di bawah layaknya sandwich.
Salah satu beban yang dialami generasi ini ialah dari segi finansial. Untuk itu, penting bagi generasi sandwich untuk cerdas mengatur keuangan agar kesejahteraan seluruh anggota keluarga mulai dari anak, pasangan suami istri hingga orang tua tetap terjaga.
Dalam menerapkan hal tersebut, financial planner Aliah Natasha dalam rangka peluncuran Avrist Prime Hospital and Surgical pada 31 Agustus 2020 membagikan lima tips utamanya. Apa saja?
Cermat berasuransi
Aliah mengimbau agar seluruh generasi sandwich cermat mengalokasikan keuangan, salah satunya lewat berasuransi. Sebab, apabila anggota keluarga atau pencari nafkah jatuh sakit, maka asuransi akan berikan proteksi dengan menanggung biaya perawatan.
“Tidak hanya itu saja, asuransi pun menggantikan biaya konsultasi dokter di rumah sakit jika pada akhirnya hasil pemeriksaan menemukan bahwa pemegang polis menderita penyakit kronis. Ini sangat membantu agar tabungan tidak terkuras habis karena pengobatan yang mahal,” katanya.
Kompromi dengan prioritas
Menurut Aliah, salah satu tantangan sebagai generasi sandwich adalah terhimpit dengan prioritas hidup anggota keluarga. Meski begitu, ia menyarankan untuk tetap menjadikan diri sendiri sebagai prioritas.
“Artinya tetap penting sebagai pencari nafkah utama untuk membuat skala prioritas khususnya perhatian pada diri sendiri dahulu yang lainnya dan mengkomunikasikan level prioritas tersebut dengan jelas kepada seluruh anggota keluarga,” katanya.
Disiplin menabung
Kunci agar bisa menabung adalah spend less and save more. Untuk itu, Aliah meminta agar para generasi sandwich menanamkan pola pikir demikian, “Ingat, cara terbaik hidup nyaman adalah dengan mempersiapkan tunai cadangan ekstra dan memiliki investasi sebagai bahan bakar untuk bertahan hidup sampai akhir hayat,” katanya.
Tentukan gol finansial
Dalam mengelola keuangan, Aliah menjelaskan bahwa uang juga membutuhkan arah dan tujuan. Adapun tiga tujuan pokok uang adalah untuk kebutuhan hari ini, besok, dan masa depan. “Jadi dari sekarang, buat daftar secara rinci tujuan hidup seiring dengan perkembangan hidup. Hal tersebut akan membantu dalam menentukan produk investasi yang cocok,” katanya.
Melek investasi
Sebagai salah satu cara agar mengoptimalkan uang sembari melawan inflasi, buah dari investasi yang benar adalah return profit yang dapat mempercepat pencapaian gol finansial. “Dengan begitu banyaknya produk investasi yang tersedia, penting bagi generasi sandwich untuk senantiasa belajar dan berpikir kritis sebelum mempercayakan sejumlah dana pada sebuah bentuk investasi apapun,” katanya.