Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Selain Belajar Online, Ini 6 Cara Tingkatkan Kualitas Diri saat Pandemi

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi memasak (pixabay.com)
Ilustrasi memasak (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Warga di ibu kota kembali menjalani masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) muai 14 September 2020. Pasalnya jumlah kasus positif virus corona semakin masif dalam beberapa pekan terakhir pasca dibukanya kembali fasilitas publik dan wisata selama pandemi.

Dengan adanya PSBB, otomatis warga dipaksa harus menjalani rutinitasnya di rumah dan tidak bisa bebas beraktivitas di luar. Mungkin banyak orang yang kembali mengeluh karena bosan atau stres selama berada di rumah. Oleh karena itu, berikut referensi aktivitas yang bisa dilakukan selama PSBB dilansir dari Take 10 International Volunteering, Jumat 11 September 2020.

  1. Belajar Online
    Pengurangan jadwal belajar offline, tidak berarti kita harus menghentikan otak kita bekerja. Ada ribuan kursus online yang bagus di semua bidang dan memungkinkan untuk membuat otak kita tetap sibuk. Sebelumnya mungkin Anda tidak pernah punya waktu untuk kursus pengetahuan baru karena harus sekolah atau mengikuti kegiatan sosial. Pandemi virus corona adalah kesempatan sempurna untuk memperluas pengetahuan Anda dan mendapatkan keterampilan baru.mTerisolasi di rumah adalah kesempatan yang baik untuk mengejar informasi tentang masalah yang dapat kita lakukan setelah pembatasan sosial selesai.

  2. Berdonasi
    Terjebak di rumah memberi kita waktu dan motivasi yang diperlukan untuk memperhatikan barang-barang kita dengan cermat. Dimulai dengan area yang paling sensitif seperti pakaian, dan mengulangi latihan dengan hal-hal lain seperti buku, dekorasi, dan mainan. Kita dapat meluangkan waktu untuk mengidentifikasi hal-hal yang jarang (atau tidak sama sekali) kita gunakan dan membersihkan beberapa ruang. Pilah dan persiapkan untuk didonasikan, pasti ada orang yang akan senang jika memilikinya. Hidup hanya dengan barang yang benar-benar kita butuhkan daripada menumpuk barang yang berdebu.

  3. Bebaskan kreativitas, dapatkan hobi baru
    Pernahkah Anda berpikir untuk memulai blog dan berbagi pengalaman dan wawasan atau memulai diskusi tentang topik yang Anda sukai? Bagaimana dengan menulis cerita fiksi yang terinspirasi oleh kehidupan Anda sendiri? Menggambar dan bereksperimen dengan berbagai media?

    Ada banyak bentuk ekspresi yang dapat kita coba dan kita tidak pernah tahu apa yang mungkin menarik bagi kita dan berubah menjadi hobi baru yang menenangkan untuk mengalihkan pikiran kita dari stres dan tekanan. Mungkin memecahkan teka-teki adalah urusan Anda. Mengapa tidak menguji Photoshop untuk membuat pengeditan lucu (atau inspiratif) dengan gambar teman dan keluarga? Inilah saatnya melepaskan kreativitas kita.

  4. Bagikan pemikiran Anda
    Banyak dari kita dapat melihat bahwa dunia seperti yang kita kenal harus berubah. Banyak dari kita mengkhawatirkan masa depan dan saat ini hanya membutuhkan satu hari pada satu waktu.

  5. Renungkan dan definisikan ulang
    Memiliki waktu untuk diri kita sendiri merupakan prasyarat untuk sesi refleksi diri dan mendefinisikan kembali tujuan. Pandemi yang belum berakhir menjadi kesempatan besar untuk merefleksikan kepribadian kita dan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pribadi untuk dikerjakan.

    Pengembangan pribadi (dan profesional) adalah proses yang konstan, terjebak dalam lingkaran dan lupa menyetel kembali tujuan dan rencana tindakan kita dapat membuat kita kehilangan kebahagiaan dan kepuasan sejati.

    Iklan
    Scroll Untuk Melanjutkan

  6. Saatnya belajar memasak (dan mungkin memulai kebun kecil)
    Banyak dari kita yang sering beralih ke makanan takeaway karena gaya hidup yang sibuk dan kurangnya waktu untuk memasak. Nah, sekarang kesempatan emas untuk belajar memasak dan memanjakan diri dengan hidangan buatan sendiri akhirnya hadir dengan sendirinya.

    Memasak bisa sangat menyenangkan dan memungkinkan kita untuk memilih bahan dan menu kita sendiri berdasarkan selera (dan diet) kita. Ini jauh lebih sehat dan biasanya lebih hemat biaya daripada takeaway, jadi mengapa tidak mencobanya?

    Memiliki waktu luang juga merupakan peluang untuk langkah lain menuju gaya hidup yang lebih sehat dengan memulai taman kecil di rumah. Menanam sayuran organik adalah aktivitas yang sangat bermanfaat yang juga memberi kita produk lezat untuk masakan kita.

  7. Berlatih menyanyi atau menari
    Tampil di depan orang lain cenderung menjadi salah satu hal yang paling membuat stres dan cemas bagi banyak orang. Jika Anda adalah salah satu orang yang dengan sepenuh hati menikmati menyanyi atau menari tetapi terlalu malu untuk melakukannya di depan orang lain dan bergabung dengan teman-teman Anda di karaoke atau di lantai dansa, Anda dapat menggunakan waktu di rumah untuk membangun kepercayaan diri dan latihan.

    Ini juga berguna untuk presentasi di depan audiens (untuk proyek sekolah misalnya). Memiliki waktu untuk mempraktikkan sesuatu sendirian di lingkungan yang bebas risiko adalah cara yang bagus untuk menjadi lebih nyaman dan mendapatkan motivasi untuk melakukannya nanti di depan umum. Jangan lupa bahwa kemungkinan besar tidak ada yang akan terlalu memperhatikan gerakan tarian atau nyanyian Anda, jadi gunakan latihan yang menyenangkan untuk menghilangkan kekhawatiran dan stres yang tidak perlu, menyanyi dan menari cenderung membuat Anda santai.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Restrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja

17 hari lalu

Direktur Utama BRI Sunarso pada Press Conference Pemaparan Kinerja Keuangan Kuartal IITahun 2022 pada Rabu, 27 Juli 2022.
Restrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja

BRI tetap optimistis atas keputusan OJK untuk menghentikan stimulus restrukturisasi kredit terdampak Covid-19.


BPS: Kunjungan Wisman Februari 2024 Naik 11,67 Persen, tapi Masih Lebih Rendah Dibandingkan Sebelum Pandemi

18 hari lalu

Sejumlah wisatawan mancanegara (wisman) mengunjungi Pantai Batu Bolong di Badung, Bali, Rabu 3 Mei 2023. Sebanyak 370.832 orang wisman tercatat mengunjungi Pulau Bali pada bulan Maret 2023 atau meningkat 14,59 persen dibandingkan bulan sebelumnya dengan mayoritas wisatawan yang berasal dari Australia, India, dan Singapura. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
BPS: Kunjungan Wisman Februari 2024 Naik 11,67 Persen, tapi Masih Lebih Rendah Dibandingkan Sebelum Pandemi

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan terjadi kenaikan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman pada Februari 2024.


Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

21 hari lalu

Pengunjung yang mengenakan masker pelindung berdoa pada hari kerja pertama Tahun Baru 2023 di kuil Kanda Myojin, yang sering dikunjungi oleh para pemuja yang mencari keberuntungan dan bisnis yang makmur, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 4 Januari , 2023. REUTERS/Issei Kato
Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

Otoritas kesehatan Jepang telah memperingatkan adanya lonjakan infeksi radang tenggorokan yang berpotensi mematikan


4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

37 hari lalu

Petugas pemakaman beristirahat usai memakamkan sejumlah jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu, 4 Juli 2021. Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu 4 Juli 2021 mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.


Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

38 hari lalu

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?


Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

43 hari lalu

Tenaga kesehatan menyiapkan vaksin Inavac atau yang dikenal sebagai Vaksin Merah Putih merupakan vaksin COVID-19 di RSUD Tarakan, Jakarta, Rabu 20 Desember 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi sampai dua pekan ke depan atau bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru. Sebagai langkah antisipasi, Dinas Kesehatan DKI akan terus memantau perkembangan kasus hariannya. Pemerintah fokus mengimbau dan menyediakan vaksinasi dan pemeriksaan PCR gratis. Utamanya, untuk segera melengkapi vaksinasi booster ke-4 dan deteksi dini Covid-19 bagi kelompok rentan. TEMPO/Subekti.
Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.


Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

44 hari lalu

Suasana ruang tunggu penumpang di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat, 12 Juni 2020. Petugas pun telah memasang tanda jarak agar penumpang dapat menerapkan physical distancing saat berada di area stasiun. TEMPO/Muhammad Hidayat
Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

Saat Pandemi Covid-19 berbagai kehidupan 'normal' berubah drastis. Saat itu yang kerap terdengar seperti protokol kesehatan, jaga jarak, rapid test.


Kementerian Kesehatan Diminta Sosialisasikan Apa Itu Penyakit X

46 hari lalu

Ahli mikrobiologi klinik Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Nia Krisniawati. ANTARA/Dok. Pribadi
Kementerian Kesehatan Diminta Sosialisasikan Apa Itu Penyakit X

Masyarakat yang tidak paham mungkin berpikir penyakit X berarti ada virus baru yang sedang menyebar global seperti Covid-19 yang baru lalu.


Bullying di Binus School Serpong, UPTD PPA Sebut Siswa yang Saksikan Perundungan juga Dijatuhi Sanksi

58 hari lalu

Suasana di depan sekolah internasional Binus School Serpong pasca viralnya berita  perundungan di antara siswanya di Tangerang, Banten, Rabu, 21 Februari 2024. Pihak sekolah memastikan seluruh siswa yang terlibat kasus perundungan oleh geng pelajar Binus sudah dikeluarkan dari sekolah. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Bullying di Binus School Serpong, UPTD PPA Sebut Siswa yang Saksikan Perundungan juga Dijatuhi Sanksi

Berdasarkan keterangan Binus, ada beberapa pelajar yang tersangkut kasus bullying telah dipindahkan ke sekolah lain oleh keluarganya.


Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

CEO Rianty Batik, Aditya Suryadinata, ketika menceritakan pengalaman bisnisnya di Rianti Batik Malioboro, Yogyakarta, Selasa, 6 Februari 2024. Pelaku UMKM batik ini berbagi pengalaman mempertahankan bisnis ketika pandemi Covid-19 melanda. TEMPO/Riri Rahayu
Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.