Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Jantung Sedunia, Perbaiki Kualitas Hidup Pasien Gagal Jantung

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tanggal 29 September diperingati sebagai Hari Jantung Sedunia. Terdapat berbagai spektrum penyakit kardiovaskular, di antaranya adalah penyakit jantung koroner, penyakit jantung bawaan, gagal jantung, gangguan irama jantung, dan penyakit katup jantung. Meskipun tidak sebanyak penderita penyakit jantung koroner, namun sebagian besar kasus gagal jantung bersifat permanen dengan angka harapan hidup lebih rendah. Menurut dokter spesialis jantung Siti Elkana Nauli, gagal jantung adalah kondisi di mana fungsi jantung dalam memompa darah sudah tidak maksimal.

Darah yang dipompa tidak mampu lagi mencukupi kebutuhan seluruh jaringan tubuh. Akibatnya pasien mengalami gejala seperti mudah lelah dan sesak napas saat beraktivitas. Berat ringannya gejala tergantung tahapan atau stage gagal jantung. Penelitian yang pernah dilakukan oleh perhimpunan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di Indonesia melalui registrasi data pasien jantung antara 2017 sampai 2020, menunjukkan, dari sekitar 2 ribu pasien gagal jantung, penyebab terbanyak adalah hipertensi, penyakit jantung koroner, dan diabetes.

Tingkat kesakitan dan kematian pasien gagal jantung sangat tinggi. Gagal jantung mempengaruhi lebih dari 60 juta orang di seluruh dunia, dan prevalensinya di Indonesia mencapai 5 persen dari total populasi (lebih tinggi dibandingkan data prevalensi gagal jantung di populasi Eropa dan Amerika yang berkisar antara 1-2 persen). Kualitas hidupnya pun jauh lebih buruk dibandingkan penyakit jantung lainnya.

“Angka harapan hidupnya selama 5 tahun hanya sekitar 50 persen saja. Untuk pasien rawat inap, angka kematiannya bahkan lebih tinggi lagi, yakni 17-20 persen akan meninggal dalam waktu 30 hari dirawat,” kata Siti dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 28 September 2020.

Biaya pengobatan dan perawatan pasien gagal jantung sangat tinggi. Salah satu pemicunya, mereka harus dirawat di rumah sakit berulang-ulang, saat gejala memburuk. "Semakin sering pasien dirawat di rumah sakit, maka pengobatan menjadi lebih sulit dan komplikasi semakin banyak. Bahkan pasien bisa resisten dengan pengobatan dan akhirnya jatuh pada gagal jantung tahap akhir,” kata Siti.

Tujuan terapi gagal jantung adalah menurunkan angka kematian dan memperbaiki kualitas hidup pasien. Terapi standar untuk gagal jantung adalah dengan obat-obatan, pemasangan alat di jantung, dan tranplantasi jantung. Namun untuk pemasagan alat di jantung dan transplantasi jantung, biayanya sangat tinggi. Pemasangan alat pacu jantung terbaru dan advance seperti left ventricular assist device (LVAD) dan transplantasi jantung bahkan belum tersedia di Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Oleh karena itu, dikembangkannya obat-obatan baru yang terbukti bisa mengurangi angka kesakitan dan kematian pasien gagal jantung tentu sebuah berita yang ditunggu-tunggu. Salah satu penelitian terbaru untuk pengobatan gagal jantung datang dari obat antidiabetes dari golongan SGLT2, yakni Empagliflozin. Menurut guru besar dari Fakultas Kedokteran Udayana Bali, Ketut Suastika, awalnya SGLT2 ini memang obat antidiabetes. Tetapi rupanya dalam perkembangannya, obat ini tidak hanya bermanfaat menurunkan gula darah saja, tetapi ia juga memiliki efek positif lainnya. “Obat ini bisa membantu mengeluarkan kelebihan garam melalui ginjal, memperbaiki tekanan darah, dan mengurangi kegemukan, dan banyak efek manfaat lain, termasuk menekan peredangan. Semua itu semua berkontribusi pada perbaikan gejala gagal jantung, baik pada pasien diabetes maupun nondiabetes,” kata Suas.

Uji klinis EMPEROR-Reduced Fase III yang diumumkan oleh Perusahaan Farmasi Boehringer Ingelheim baru-baru ini, menunjukkan ada penurunan kematian akibat kardiovaskular dan penurunan rawat inap karena gagal jantung sebesar 25 persen, pada penderita gagal jantung dengan dan tanpa diabetes tipe 2 yang diberikan Empagliflozin.

Sebelumnya, pada uji klinis EMPA-REG OUTCOME juga telah ditemukan bahwa Empagliflozin merupakan inhibitor SGLT2 pertama yang menunjukkan penurunan kematian dan rawat inap terkait kardiovaskular akibat gagal jantung pada orang dengan diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular yang sudah ada sebelumnya.

Saat ini Empagliflozin merupakan obat anti diabetes pertama dengan indikasi kardiovaskular pada pasien dengan diabetes tipe 2, namun belum diindikasikan untuk pengobatan gagal jantung. Hasil uji klinis ini adalah hal baru, sehingga perlu waktu bagi otoritas lokal di Indonesia untuk menyetujui obat tersebut diindikasikan untuk gagal jantung.

Gagal jantung bisa dicegah dengan mengendalikan faktor risikonya, yaitu hipertensi, penyakit jantung koroner, dan diabetes. Menurut Siti, pemilihan obat untuk pasien sejak awal terdiagnosis harus tepat, entah itu pasien hipertensi, diabetes, atau penyakit jantung koroner. Jika pasien memiliki faktor risiko gagal jantung, maka dicegah untuk tidak menjadi gagal jantung. dengan memberikan terapi terbaik. Apabila pasien diabetes, hipertensi maupun penyakit jantung koroner saat terdiagnosis pertama kali sudah memiliki gejala awal gagal jantung, maka berikan terapi agresif dengan tujuan memperbaiki kualitas hidupnya akan mencegah perawatan rumah sakit berulang. Dengan begitu kualitas hidup pasien membaik dan tidak berkembang menjadi gagal jantung tahap akhir.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sering Sempoyongan, Dokter Jantung Ingatkan Gejala Atrial Fibrilasi

3 jam lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Sering Sempoyongan, Dokter Jantung Ingatkan Gejala Atrial Fibrilasi

Spesialis jantung meminta mewaspadai gangguan atrial fibrilasi bila sering merasa sempoyongan. Apa itu?


Pentingnya EKG untuk Pemeriksaan Awal Penyakit Jantung

18 jam lalu

Ilustrasi dokter melakukan operasi jantung. Foto: Heartology Cardiovascular Hospital
Pentingnya EKG untuk Pemeriksaan Awal Penyakit Jantung

Ada berbagai masalah terkait penyakit jantung dan EKG pun berperan penting sebagai rekaman aktivitas listrik jantung.


Memahami Sindrom Brugada, Gangguan Irama Jantung dengan Risiko Kematian

23 jam lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Memahami Sindrom Brugada, Gangguan Irama Jantung dengan Risiko Kematian

Jenis penyakit jantung yang paling sering mengakibatkan henti jantung adalah gangguan irama jantung seperti Sindrom Brugada. Bagaimana menanganinya?


Spesialis Sarankan Penderita Penyakit Jantung Kategori Ini Tak Puasa Ramadan

1 hari lalu

Ilustrasi jantung wanita. shutterstock.com
Spesialis Sarankan Penderita Penyakit Jantung Kategori Ini Tak Puasa Ramadan

Pakar mengungkapkan puasa Ramadan pada penderita penyakit jantung akut dikhawatirkan dapat mengakibatkan ketidakstabilan pompa jantung.


Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Diklaim Bisa Tekan Penyakit Diabetes, Jantung dan Stroke

3 hari lalu

Puluhan massa dari organisasi CISDI bersama dengan Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) melakukan aksi demo mendukung diberlakukannya cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) di kawasan Patung Kuda, Monas,  Jakarta, Rabu 18 Oktober 2023. Studi meta analisis pada 2021 dan 2023 mengestimasi setiap konsumsi 250 mililiter MBDK akan meningkatkan risiko obesitas sebesar 12 persen, risiko diabetes tipe 2 sebesar 27 persen, dan risiko hipertensi sebesar 10 persen (Meng et al, 2021; Qin et al, 2021; Li et al, 2023). Mengadaptasi temuan World Bank (2020), penerapan cukai diprediksi meningkatkan harga dan mendorong reformulasi produk industri menjadi rendah gula sehingga menurunkan konsumsi MBDK. Penurunan konsumsi MBDK akan berkontribusi terhadap berkurangnya tingkat obesitas dan penyakit tidak menular seperti diabetes, stroke, hingga penyakit jantung koroner. TEMPO/Subekti.
Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Diklaim Bisa Tekan Penyakit Diabetes, Jantung dan Stroke

Bappenas mengklaim penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan akan menekan penyakit diabetes, jantung dan stroke di masyarakat.


Mengenal Gejala dan Cara Mengobati Lemah Jantung

6 hari lalu

Ilustrasi gagal jantung (Pixabay.com)
Mengenal Gejala dan Cara Mengobati Lemah Jantung

Lemah jantung alias gagal jantung dapat menyerang sisi kiri, kanan, atau kedua sisi jantung. Namun, biasanya penyakit ini menyerang sisi kiri dahulu.


Obat-obatan yang Tak Dianjurkan Diminum sebelum Mengemudi

8 hari lalu

Ilustrasi minum obat. TEMPO/Subekti
Obat-obatan yang Tak Dianjurkan Diminum sebelum Mengemudi

Beberapa jenis obat bisa mempengaruhi aktivitas mengemudi segera setelah diminum. Berikut obat-obatan yang sebaiknya dihindari.


Donny Kesuma Meninggal, Enam Hari Lalu Sempat Pulang dari Perawatan di RS

8 hari lalu

Donny Kesuma. Foto: Instagram.
Donny Kesuma Meninggal, Enam Hari Lalu Sempat Pulang dari Perawatan di RS

Donny Kesuma meninggal pada Selasa malam ini setelah sempat menjalani perawatan akibat penyakit jantung.


Hati-hati, Alarm di Pagi Hari Dapat Berdampak Buruk untuk Jantung

10 hari lalu

Ilustrasi Sahur. Shutterstock
Hati-hati, Alarm di Pagi Hari Dapat Berdampak Buruk untuk Jantung

Bunyi alarm dapat mengganggu siklus tidur alami.


Saran Dokter agar Puasa Aman bagi Penderita Penyakit Jantung

13 hari lalu

Ilustrasi berbuka puasa. Shutterstock
Saran Dokter agar Puasa Aman bagi Penderita Penyakit Jantung

Ada dua hal yang perlu diperhatikan para pasien penyakit jantung saat berpuasa, yaitu obat-obatan serta gaya hidup sehat. Simak penjelasan dokter.