Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Hubungan Diabetes dan Mata Kabur Seperti yang Dialami Zumi Zola

image-gnews
Mantan Gubernur Jambi Zumi Zola Zulkifli memberikan kesaksian pada sidang lanjutan kasus suap pengesahan RAPBD Provinsi Jambi 2017-2018 di Pengadilan Tipikor Jambi, Selasa, 14 Januari 2020. Zumi dihadirkan sebagai saksi bersama beberapa kontraktor daerah itu untuk tiga terdakwa mantan anggota DPRD Provinsi Jambi, Muhammadiyah, Effendi Hatta, dan Zainal Abidin. ANTARA/Wahdi Septiawan
Mantan Gubernur Jambi Zumi Zola Zulkifli memberikan kesaksian pada sidang lanjutan kasus suap pengesahan RAPBD Provinsi Jambi 2017-2018 di Pengadilan Tipikor Jambi, Selasa, 14 Januari 2020. Zumi dihadirkan sebagai saksi bersama beberapa kontraktor daerah itu untuk tiga terdakwa mantan anggota DPRD Provinsi Jambi, Muhammadiyah, Effendi Hatta, dan Zainal Abidin. ANTARA/Wahdi Septiawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kabar kurang baik datang dari aktor sekaligus mantan gubernur Jambi, Zumi Zola. Setelah bercerai dari sang istri, Sherrin Tharia dan harus mendekam di penjara akibat kasus gratifikasi dan suap, kini kondisi kesehatannya dikabarkan menurun.

Melalui kuasa hukumnya, Muhammad Farizi, ia telah mengajukan permohonan izin untuk memeriksakan kondisi kesehatannya. Alasannya Zumi Zola sulit melihat akibat diabetes yang dideritanya sejak tahun 2007 silam.

“Dia enggak banyak mengeluh, cuma dia minta dijadwalkan berobat ke dokter karena mata Zumi Zola susah melihat. Itu tadi kita sampaikan juga dan sudah disetujui. KPK bersedia memfasilitasi untuk berobat ke dokter spesialis,” kata Farizi kepada awak media pada 4 Oktober 2020.

Terlepas dari apa yang Zumi Zola rasakan, para penderita diabetes memang rentan mengalami masalah pada organ mata. Disebut juga dengan diabetik retinopati, ini adalah kondisi dimana seseorang mengalami mata kabur hingga kebutaan akibat gula darah yang tinggi.

Melansir dari situs Mayo Clinic, terdapat dua jenis diabetik retinopati, yakni dini atau nonproliferatif (NPDR) dan lanjut atau proliperatif. Bagi mereka yang mengalami diabetik retinopati NPDR, dinding pembuluh darah di retina umumnya akan melemah. Hal tersebut menyebabkan sejumlah kecil pendarahan.

Adapun pada kondisi yang lebih parah, pembuluh darah bisa tersumbat dan serat saraf di retina mengalami pembengkakan. Ini bisa pecah dan membuat cairan dari darah keluar dan menutupi makula. Hal tersebut kemudian diyakini membuat penglihatan menjadi kabur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Terkait diabetik retinopati lanjut atau proliferatif, pembuluh darah yang rusak bisa menyebabkan pertumbuhan pembuluh darah baru yang abnormal di retina. Hal tersebut dapat bocor ke dalam zat bening seperti jeli yang mengisi bagian tengah mata atau vitreous.

Akhirnya, jaringan parut yang dirangsang oleh pertumbuhan pembuluh darah baru dapat menyebabkan retina terlepas dari bagian belakang mata. Jika pembuluh darah baru mengganggu aliran normal cairan keluar dari mata, tekanan bisa terbentuk di bola mata. Hal ini dapat merusak saraf yang membawa gambar dari mata ke otak (saraf optik), yang mengakibatkan kebutaan.

Untuk itu, penting bagi seluruh pengidap diabetes untuk mengelola gula darah agar mencegah risiko kehilangan penglihatan. Melakukan pengecekan mata tahunan juga disarankan agar perubahan pada mata yang mungkin terjadi secara tiba-tiba dapat diatasi dengan segera.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | MAYOCLINIC

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

1 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Berikut makanan yang sebaiknya Anda hindari jika Anda menderita diabetes.


Anjuran Konsumsi Hidangan Lebaran bagi Pasien Diabetes

10 hari lalu

Ilustrasi kue lebaran. Facebook.com
Anjuran Konsumsi Hidangan Lebaran bagi Pasien Diabetes

Pasien diabetes perlu berhati-hati dalam memilih hidangan Lebaran untuk menjaga kadar gula darah tetap normal tanpa lonjakan.


Manfaat Buah Manggis bagi Penderita Diabetes, Begini Penjelasan Ilmiahnya

10 hari lalu

Ilustrasi buah manggis (Pixabay.com)
Manfaat Buah Manggis bagi Penderita Diabetes, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Buah manggis dengan rasa asam manis cocok dikonsumsi penderita diabetes. Mengapa demikian?


3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

12 hari lalu

Ilustrasi menyaksikan gerhana matahari. AP/Shizuo Kambayashi
3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

Berikut tiga mitos terkait gerhana matahari dan penglihatan serta faktanya. Lindungi selalu mata saat menontonnnya.


4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

13 hari lalu

Warga lanjut usia memeriksakan matanya dalam pelayanan kesehatan gratis di Kranji, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (31/1). Pemeriksaan diberikan kepada kalangan warga lanjut usia kurang mampu untuk mencegah bertambahnya angka kebutaan di Indonesia, khususnya perkotaan. TEMPO/Tony Hartawan
4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

Setelah usia mencapai 40-an, risiko masalah mata pun meningkat dan perlu diwaspadai. Berikut empat masalah tersebut.


Tips Olahraga Optimal Sembari Puasa Ramadan, Kapan Waktu yang Tepat?

19 hari lalu

Ilustrasi olahraga di rumah saat berpuasa. Shutterstock
Tips Olahraga Optimal Sembari Puasa Ramadan, Kapan Waktu yang Tepat?

Tak sekadar beraktivitas fisik, olahraga saat berpuasa Ramadan juga ada ketentuannya. Kapan waktu yang tepat dilakukan?


Asupan Kalori yang Harus Diperhatikan Penderita Diabetes saat Lebaran

19 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Asupan Kalori yang Harus Diperhatikan Penderita Diabetes saat Lebaran

Spesialis penyakit dalam mengatakan konsumsi makanan saat Lebaran perlu memperhatikan kebutuhan kalori tubuh, terutama penderita diabetes.


Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

19 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.


Makan Almond Mentah Sebelum Makan Dapat Membantu Kurangi Lonjakan Glukosa, Ini Penjelasannya

23 hari lalu

Kacang Almond. Foto: sheknows.com
Makan Almond Mentah Sebelum Makan Dapat Membantu Kurangi Lonjakan Glukosa, Ini Penjelasannya

Almond memiliki kandungan seng dan magnesium tinggi yang dapat merangsang reseptor tirosin kinase di jaringan adiposa sehingga meningkatkan sensitivitas insulin.


Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Diklaim Bisa Tekan Penyakit Diabetes, Jantung dan Stroke

26 hari lalu

Puluhan massa dari organisasi CISDI bersama dengan Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) melakukan aksi demo mendukung diberlakukannya cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) di kawasan Patung Kuda, Monas,  Jakarta, Rabu 18 Oktober 2023. Studi meta analisis pada 2021 dan 2023 mengestimasi setiap konsumsi 250 mililiter MBDK akan meningkatkan risiko obesitas sebesar 12 persen, risiko diabetes tipe 2 sebesar 27 persen, dan risiko hipertensi sebesar 10 persen (Meng et al, 2021; Qin et al, 2021; Li et al, 2023). Mengadaptasi temuan World Bank (2020), penerapan cukai diprediksi meningkatkan harga dan mendorong reformulasi produk industri menjadi rendah gula sehingga menurunkan konsumsi MBDK. Penurunan konsumsi MBDK akan berkontribusi terhadap berkurangnya tingkat obesitas dan penyakit tidak menular seperti diabetes, stroke, hingga penyakit jantung koroner. TEMPO/Subekti.
Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Diklaim Bisa Tekan Penyakit Diabetes, Jantung dan Stroke

Bappenas mengklaim penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan akan menekan penyakit diabetes, jantung dan stroke di masyarakat.