TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi Covid-19 telah menciptakan persaingan yang ketat dalam dunia kerja. Pasalnya, jumlah karyawan yang menjadi target Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan ingin segera kembali bekerja semakin meningkat. Di sisi lain, para lulusan Sekolah Menengah Kejuruan hingga sarjana yang mau terjun ke dunia pekerjaan juga bertambah angkanya.
Dengan situasi demikian, tentu membuat satu lowongan kerja untuk posisi tertentu dalam perusahaan akan sulit didapatkan. Tak heran, banyak orang mungkin bertanya-tanya tentang bagaimana caranya untuk lebih menonjol dibandingkan pesaing lain agar mudah mendapat pekerjaan di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini.
Menjawab keresahan para calon pendaftar kerja, Country Manager Jobstreet Indonesia, Faridah Lim pun membagikan tipsnya. Pertama, ia mengatakan bahwa Curriculum Vitae (CV) harus benar-benar menunjukkan berbagai poin positif dari si pelamar. Sebab, itu adalah impresi pertama sebelum wawancara kerja. “CV itu harus benar-benar jelas. Misalnya, Anda menuliskan berbagai kelebihan, daftar penghargaan dan seluruh keahlian yang dimiliki. Karena pada dasarnya, CV itu adalah refleksi diri. Kalau seadanya, impresi Anda di mata recruiter ya seadanya juga,” katanya dalam webinar bersama Jobstreet pada 7 Oktober 2020.
Mampu beradaptasi dengan pandemi Covid-19, seperti memiliki kemampuan teknologi tentu akan lebih menguntungkan. “Kalau Anda punya kemampuan digital marketing, digital social media, atau apapun yang berbau digitalisasi pasti menjadi nilai tambah. Karena perusahaan di era ini, semua dijalankan secara virtual mulai dari penjualan hingga rapat internal,” katanya.
Mendaftar pekerjaan dengan kriteria yang relevan dengan studi juga disarankan Faridah. Memang, mencoba hal baru bukanlah suatu hal yang salah. Namun khusus di tengah pandemi, perusahaan akan lebih melirik orang yang sudah memiliki dasar ilmu sehingga sesuai dengan posisi yang dibutuhkan. “Selama pandemi dengan tingginya persaingan, jangan dulu memilih posisi pekerjaan yang kriterianya kurang memadai dari segi kompetensi Anda. Misalnya fresh graduate lulusan komunikasi mau kerja, lamarlah dengan pekerjaan yang membutuhkan ilmu Anda. Jangan melenceng ke bisnis atau ekonomi, itu pasti sulit diterima karena dasarnya tidak ada,” katanya.
Terakhir jika memang dipanggil untuk wawancara kerja, kepercayaan diri menjadi kunci utama. Farida mengatakan bahwa mereka harus menjual diri dengan sebaik mungkin agar perusahaan tertarik untuk meminang. “Kesempatan wawancara itu langka terlebih saingan yang banyak dan berat. Jadi, jangan disia-siakan. Tunjukkan bahwa Anda kandidat yang tepat lewat kepercayaan diri saat menjawab semua pertanyaan recruiter,” katanya.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA