TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi tidak hanya berdampak pada keterbatasan usaha untuk melakukan bisnis seperti biasa tetapi juga menjadi penyebab jutaan orang harus kehilangan pekerjaan dalam kurun waktu enam bulan terakhir.
Pencarian kerja terpantau mengalami peningkatan, seperti yang dilaporkan oleh JobStreet yang mencatat bahwa ada peningkatan hingga 11 persen pada April-Juni 2020 dari periode yang sama tahun lalu.
Meskipun pandemi masih jauh dari kata selesai, tren perekrutan tetap terlihat aktif bahkan mengalami peningkatan.
Country Manager JobStreet Indonesia Faridah Lim menyampaikan bahwa jika pada kondisi biasa satu posisi pekerjaan akan menerima rata-rata 400 lamaran, di tengah masa pandemi jumlah rata-ratanya meningkat hingga 800 lamaran. "Kami mencatat ada 10 pekerjaan yang masih aktif melakukan perekrutan setidaknya hingga 6 bulan ke depan," kata Faridah dalam webinar yang diadakan Rabu 7 Oktober 2020.
10 jenis pekerjaan yang masih dibutuhkan hingga 6 bulan ke depan seperti:
1. Sales/customer service: 27 persen
2. Admin & HR: 27 persen
3. Accounting: 23 persen
4. Engineering: 21 persen
5. Teknologi Informasi: 20 persen
6. Marketing/PR: 18 persen
7. Manufacturing: 15 persen
8. Management: 15 persen
9. Transportation & Logistics: 12 persen
10. Banking & Finance: 10 persen
JobStreet juga melaporkan bahwa dari perusahaan yang aktif melakukan perekrutan, 32 persen di antaranya memprioritaskan pencari kerja yang merupakan korban PHK, mereka dipastikan dapat bergabung lebih cepat tanpa waktu tunggu.
Sementara 56 persen perusahaan lainnya mengatakan bahwa sistem perekrutan tetap berjalan seperti biasa dan tidak ada penyesuaian khusus.