Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perawatan dengan Teknologi Kesehatan Dinilai Bisa Kurangi Stres Para Dokter

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
ilustrasi konsultasi dokter (pixabay.com)
ilustrasi konsultasi dokter (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan di bidang teknologi kesehatan, Royal Philips, mengumumkan temuan studi yang dilakukan di 15 negara bertema Future Health Index (FHI). Studi ini menunjukkan dedikasi dan komitmen generasi muda tenaga kesehatan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di tengah pandemi dan menyoroti pengalaman serta tantangan yang menunjukkan perlunya perubahan lebih besar dalam pelayanan kesehatan.

Di tahun ke-limanya, survei tahun ini menjadi studi pertama yang mengangkat generasi muda tenaga kesehatan profesional berusia di bawah 40 tahun. Future Health Index (FHI) 2020 report: berjudul ‘Era Kesempatan: Memberdayakan generasi penerus untuk mengubah dunia pelayanan kesehatan’ ini menggambarkan sistem kesehatan menjelang krisis pandemi COVID-19 secara realistis. Riset ini mencakup 3 ribu responden yang berasal dari 15 negara dari seluruh dunia.

Studi ini menyoroti tenaga kesehatan muda di tiap negara yang akan memikul tanggung jawab memetakan kebutuhan masa depan sektor pelayanan kesehatan di negara mereka. Hasil temuan menunjukkan sikap dan keyakinan dan etos kerja luar biasa yang dimiliki para tenaga kesehatan terhadap pekerjaannya, kesenjangan antara pelatihan medis dan praktik aktual, serta pandangan optimis mereka untuk masa depan pelayanan kesehatan digital. Berdasarkan survei lanjutan beberapa bulan setelah pandemi, perspektif ini semakin diperkuat oleh pengalaman mereka menangani COVID-19 dalam beberapa bulan terakhir.

Salah satu dari tiga temuan FHI 2020 adalah soal para dokter muda di Asia Pasifik yang percaya pada penggunaan teknologi kesehatan dalam memberikan perawatan mereka.

Dengan fokus dan investasi negara-negara Asia-Pasifik menuju digitalisasi layanan kesehatan, ditemukan bahwa tenaga kesehatan muda lebih yakin pada potensial data dan teknologi untuk meningkatkan pengalaman mereka dan pasien yang mereka rawat.

Mereka melihat ada banyak manfaat teknologi kesehatan seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan telehealth untuk mentransformasi layanan kesehatan, terutama selama pandemi. Hampir 9 dari 10 dokter muda setuju bahwa teknologi kesehatan digital yang tepat memiliki potensi menurunkan beban kerja mereka. 77 persen dokter muda itu juga mengatakan bahwa hal tersebut dapat meningkatkan pengalaman pasien. Selanjutnya sebanyak 76 persen dokter muda mengatakan bahwa adopsi teknologi kesehatan digital dapat menurunkan tingkat stres yang dokter muda alami.

Untuk Indonesia, teknologi seperti ini dapat menjadi pilar transisi skala besar menuju teknologi pelayanan kesehatan berbasis digital. Selain itu, keberadaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), big data, dan inovasi dalam smart patient monitoring (teknologi pintar untuk memonitor pasien) menawarkan kesempatan meningkatkan kualitas dan kecepatan layanan kesehatan. Selama pandemi ini, percepatan adopsi telemedis digunakan tidak hanya untuk memperluas jangkauan pelayanan ke luar rumah sakit untuk pasien, tetapi sekaligus mengurangi risiko infeksi pada petugas kesehatan dan pasien.

Dokter spesialis radiologi muda di RSUP Sardjito Yogyakarta, Nurhuda Hendra Setyawan, menyoroti bagaimana percepatan adopsi teknologi digital dapat mempermudah pekerjaan tenaga kesehatan yang semakin menumpuk, terlebih saat ini beberapa rumah sakit menerapkan sistem shift untuk menurunkan potensi terpapar virus COVID-19.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Di saat kita harus membatasi kontak dengan pasien dan rekan tenaga kesehatan lainnya, teknologi pelayanan kesehatan digital seperti telehealth dan telemedis dapat sangat membantu pekerjaan kami, seperti distribusi beban kerja layanan radiologi kepada tenaga kesehatan yang tidak harus datang langsung ke rumah sakit,” kata Nurhuda.

Pemimpin Marketing Philips ASEAN dan Pasifik, Caroline Clarke, mengatakan penggunaan teknologi dalam perawatan medis bisa memberikan diagnosa yang lebih akurat untuk pasien.

Tentu saja untuk meningkatkan perawatan kesehatan berbasis teknologi ada pula tantangannya, seperti infrastruktur dan ongkos yang mahal. "Memang infrastruktur seperti cakupan internet di Indonesia masih terbatas. Namun membangun infrastruktur itu bisa menjadi investasi demi efisiensi. Teknologi perawatn medis, seperti telemedcine adalah solusi yang bagus. Apalagi untuk kondisi geografis Indonesia yang memiliki banyak pulau," kata Clarke.

Clarke menambahkan para tenaga kesehatan muda saat ini memikul tanggung jawab untuk mengubah masa depan pelayanan kesehatan, tetapi banyak yang masih merasa pendapat mereka tidak didengar. Para tenaga kesehatan muda ini pun mengalami kendala dalam aspek non-klinis dalam praktik, dan mengalami stres sebagai akibat dari dedikasi mereka dalam merawat pasien.

COVID-19 telah mengungkap celah dan peluang untuk perubahan dalam pelayanan kesehatan. "Hal yang perlu kita garisbawahi adalah memelihara dan memberikan dukungan, platform dan adopsi teknologi digital yang memadai untuk memberdayakan para tenaga kesehatan agar dapat bekerja lebih efektif demi masa depan pelayanan kesehatan yang lebih baik," kata Clarke.

Sejak 2016, Philips melakukan riset untuk membantu menentukan kesiapan negara-negara menghadapi tantangan global dan membangun sistem perawatan kesehatan yang efektif dan efisien. Untuk detail metodologi Future Health Index dan akses laporan FHI 2020 lengkap, termasuk riset ‘Future Health Index Insights: COVID-19 dan Tenaga Kesehatan Muda’, kunjungi situs https://www.philips.com/a-w/about/news/future-health-index.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

12 jam lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

14 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

1 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

1 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

5 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

7 hari lalu

Tenaga Kesehatan menyuntikkan vaksin Inavac kepada warga saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di kawasan Budaran HI, Jakarta, Minggu, 17 Desember 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta dalam rangka Hari Kesehatan Nasional ke-59 menyelanggarakan cek kesehatan dan pencegahan obesitas serta vaksinasi gratis kepada warga untuk mencegah kenaikan kasus Covid-19. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

Anggota DPR geram atas kasus dugaan pemecatan 249 Tenaga Kesehatan (Nakes) non-ASN di Manggarai, NTT.


Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

8 hari lalu

Ilustrasi selingkuh. Shutterstock
Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.


Penjelasan Kemenkes soal Isu Batalkan NIK PPPK Bidan Pendidik

8 hari lalu

Ilustrasi Bidan. shutterstock.com
Penjelasan Kemenkes soal Isu Batalkan NIK PPPK Bidan Pendidik

Sebelumnya, ratusan pelamar D4 Bidan Pendidik dinyatakan lulus seleksi PPPK 2023, Namun, pada April 2024, NI PPPK dibatalkan oleh Kemenkes.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

8 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.