Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Selain untuk Bikin Papeda, Ini Manfaat Lain Sagu yang Tidak Banyak Diketahui

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Warga  Kampung Abar, Distrik Ebungfauw, di Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua menggelar festival makan papeda, makanan berupa bubur sagu khas Papua, dalam gerabah, 30 September 2019. (Dok Hari Suroto)
Warga Kampung Abar, Distrik Ebungfauw, di Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua menggelar festival makan papeda, makanan berupa bubur sagu khas Papua, dalam gerabah, 30 September 2019. (Dok Hari Suroto)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bukan cuma digunakan sebagai bahan baku papeda, sagu juga banyak ditemui pada jenis kreasi makanan lainnya mulai dari kue, mie, bahkan menggantikan nasi dengan beras sagu. Sebagai bahan makanan pokok fungsional, sagu sebenarnya memiliki banyak manfaat kesehatan yang belum dikenal secara masif. Sebagian besar kandungan nutrisi sagu adalah karbohidrat kompleks, di mana pati sagu yang diolah secara modern mengandung sekitar 85 persen karbohidrat.

Head of Commercial PT Austino Nusantara Jaya Tbk (Bueno Nasio) Nelda Hermawan berbagi manfaat baik di balik sagu yang mungkin belum banyak diketahui masyarakat luas dalam kesempatan webinar Sagu sebagai Solusi Krisis Global.

Selain dapat menjadi pengganti nasi dan tepung gandum, sagu secara alami bebas gluten-alergen bagi penderita penyakit celiac atau intoleransi gluten.

Perubahan gaya hidup di mana masyarakat menjadi semakin teliti dengan kandungan dalam makanan mereka belakangan ini memicu minat terhadap makanan berbakteri baik yang memiliki manfaat untuk kesehatan. "Pati sagu bersifat pre-biotik atau pati tahan cerna, ini adalah pati yang lolos dari penyerapan di usus kecil dan langsung menuju usus besar. Contoh lain seperti yogurt, tempe, miso dan kimchi," ujar Nelda, Minggu 11 Oktober 2020.

Mikroorganisme yang hidup di dalam usus besar memfermentasi pati tahan cerna dan menghasilkan asam lemak rantai pendek (short chain fatty acid/SCFA) sebagai sumber energi untuk pertumbuhan populasi mikrorganisme baik dalam usus besar.

Sagu menunjukan pertumbuhan probiotik lactobacillus yang lebih baik jika dibandingkan dengan tapioka, fructooligosccaarides, dan pati tahan cerna buatan.

Fungsi kesehatan lain dari makanan berbasis sagu ada pada Indeks Glikemik (IG), nilai yang digunakan untuk mengindikasi seberapa cepat suatu makanan menyebabkan peningkatan dan flukturasi kadar gula darah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Makanan dengan IG tinggi sangat cepat diserap dan menyebabkan fluktuasi kadar gula darah dan insulin yang tajam, kebalikannya dengan makanan dengan IG rendah.

Sagu yang telah diolah dan dimasak memiliki IG rendah dan dapat menghasilkan jenis pati tahan cerna yang memperlambat pelepasan glukosa ke dalam aliran darah, contohnya pati sagu alami memiliki nilai IG sebesar 65 dan untuk mie sagu nilai IG sebesar 28.

"Makanan dengan IG rendah dapat mengurangi kadar kolesterol total dan LDL dalam darah, mengurangi risiko penyakit diabetes tipe 2 dan penyakit jantung, serta membantu menjaga berat badan seimbang," tambah Nelda.

Sagu juga memiliki manfaat untuk mencegah kanker kolon pada manusia berkat SCFA asam butirat yang dihasilkan pada reaksi kimia di usus besar.

Jenis SCFA spesifik inilah yang dapat menghambat bahkan mematikan pertumbuhan sel kanker kolon pada manusia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dua Orang Dekat Pangeran William Mengidap Kanker, Ini 7 Jenis Kanker Mematikan di Dunia

2 hari lalu

Pangeran William dan Kate Middleton terlihat bersama pada Senin, 11 Maret 2024 usai operasi perut yang dilakukan Putri Wales , Januari lalu. Foto: Bruce Bennet via Daily Mail.
Dua Orang Dekat Pangeran William Mengidap Kanker, Ini 7 Jenis Kanker Mematikan di Dunia

Kanker jadi penyebab kematian paling tinggi di dunia setelah jantung dan stroke, dua orang dekat Pangeran William terkena penyakit itu.


3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

2 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Wikipedia
3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

Ada sejumlah cara untuk mengetahui apakah Anda memiliki gen kanker yang diwariskan atau tidak.


Muncul ke Publik Pertama Kali, Raja Charles III Siap Hadiri Acara Paskah

2 hari lalu

Jenis kanker yang diidap Raja Charles belum diungkap. Sel kanker itu ditemukan saat Raja menjalani pengobatan pembesaran prostat baru-baru ini. Namun, menurut kabar, kanker yang diderita Raja Charles bukan kanker prostat. REUTERS/Toby Melville
Muncul ke Publik Pertama Kali, Raja Charles III Siap Hadiri Acara Paskah

Istana Buckingham mengkonfirmasi Raja Charles III bersama Camila akan menghadiri acara paskah pada 31 Maret 2024.


5 Pesohor Yang Mengidap Kanker Seperti Kate Middleton

2 hari lalu

Kylie Minogue. AP/Shizuo Kambayashi
5 Pesohor Yang Mengidap Kanker Seperti Kate Middleton

Kate Middleton menambah jumlah pesohor yang mengalami kanker.


Ayah dan Istri Sakit Kanker, Sejarawan Komentari Kondisi Pangeran William

2 hari lalu

Pangeran William menemani Putri Charlotte, dan Pangeran Louis menghadiri acara penyambutan bagi murid baru di Lambrook School, Berkshire, Inggris, 7 September 2022. Keluarga tersebut telah pindah ke Adelaide Cottage di Windsor Home Park, yang terletak di sebelah timur Kastil Windsor dan di wilayah Berkshire di Inggris. Jonathan Brady/Pool via REUTERS
Ayah dan Istri Sakit Kanker, Sejarawan Komentari Kondisi Pangeran William

Pangeran William mengkhawatirkan kondisi ayah, istri dan anak-anaknya, namun dia diprediksi sangat tabah.


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

3 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


5 Tanda Anda Harus Jalani Kolonoskopi sebelum Berumur 45 Tahun

3 hari lalu

Ilustrasi kanker usus besar. shutterstock
5 Tanda Anda Harus Jalani Kolonoskopi sebelum Berumur 45 Tahun

Dengan kenaikan kasus kanker kolorektal pada orang muda, mereka yang berusia di bawah 45 tahun pun disarankan melakukan kolonoskopi.


3 Gejala Umum Kanker Ginjal, Penting untuk Deteksi Dini

4 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
3 Gejala Umum Kanker Ginjal, Penting untuk Deteksi Dini

Ada tiga gejala yang perlu diwaspadai terkait kanker ginjal. Pasalnya, kebanyakan pasien tak merasakan gejala sehingga penting mengetahui tandanya.


4 Tahun Lalu Ibunda Jokowi Berpulang, Ini Nasihat Sudjiatmi Notomiharjo untuk Putranya

4 hari lalu

Joko Widodo atau Jokowi berfoto bersama ibunya, Sudjiatmi Notomihardjo, di Jakarta Selatan, Kamis, 20 September 2012. Ibunda Presiden Jokowi, Sudjiatmi Notomihardjo, meninggal di Solo pada Rabu, 25 Maret 2020 pukul 16.45 WIB. Dok TEMPO/Dhemas Reviyanto
4 Tahun Lalu Ibunda Jokowi Berpulang, Ini Nasihat Sudjiatmi Notomiharjo untuk Putranya

Tepat 4 tahun lalu, ibu Jokowi meninggal dunia di usia yang ke-77 karena penyakit kanker


Mengenal Multiple Myeloma, Kanker Darah yang Menyerang Sel Plasma

4 hari lalu

Dr. dr. Jeffry Beta Tenggara Sp.PD-KHOM dalam edukasi bertajuk Webinar Awam Untuk Tingkatkan Kesadaran Akan Penyakit Multiple Myeloma oleh Johnson & Johnson Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Kanker Indonesia dan dihadiri oleh sekitar 80 peserta pada Sabtu 23 Maret 2024/Johnson & Johnson
Mengenal Multiple Myeloma, Kanker Darah yang Menyerang Sel Plasma

Multiple myeloma juga dikenal sebagai kanker darah terbanyak di dunia setelah leukemia.