Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sebab Orang Perlu Vaksin Berkelanjutan sejak Kecil

Reporter

image-gnews
Ilustrasi vaksin COVID-19 atau virus corona. REUTERS/Dado Ruvic
Ilustrasi vaksin COVID-19 atau virus corona. REUTERS/Dado Ruvic
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis penyakit dalam dan vaksinolog Dirga Sakti Rambe mengatakan vaksinasi bagi orang dewasa perlu dilakukan, terutama jika pada masa kecilnya belum pernah vaksinasi sama sekali. Tidak hanya itu, sebagian besar vaksin memerlukan pengulangan sebab merupakan kelanjutan vaksinasi pada saat anak-anak.

"Artinya, pada saat kecil sudah pernah divaksinasi tapi pada saat dewasa perlu diulang karena proteksi vaksinnya sudah habis atau perlu ditingkatkan lagi," ujar Dirga dalam diskusi FMB virtual yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Kamis, 15 Oktober 2020.

Selain itu, urgensi vaksinasi untuk orang dewasa adalah risiko pekerjaan, misalnya pada seseorang yang berprofesi sebagai dokter. Kegiatan traveling juga menjadi alasan lain. Sebagai contoh, kegiatan haji atau umrah diperlukan vaksin meningitis.

Ada 15 jenis vaksin yang direkomendasikan untuk orang dewasa, di antaranya Hepatitis A/B dan tetanus. Secara spesifik, terutama selama pandemi Covid-19 seperti saat ini, mengutip dari Organisasi Kesehatan dunia (WHO), Dirga mengatakan orang dewasa perlu mendapatkan vaksinasi influenza dan pneumonia.

Pada prinsipnya, vaksin adalah suatu zat yang bila diberikan kepada seseorang akan memicu kekebalan terhadap suatu penyakit yang spesifik. Sementara pada keadaan normal, artinya tanpa vaksinasi, orang kebal harus sakit terlebih dulu.

"Tetapi kalau sakitnya COVID kan bahaya, jadi konsep utamanya adalah orang kebal tanpa harus sakit," ujar Dirga.

Kandungan vaksin yang utama, Anti-gen, merupakan komponen dari virus dan bakteri yang nantinya dikenali oleh tubuh sehingga tubuh membentuk antibodi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Jadi, bukan berarti vaksin itu isinya virus yang dilemahkan atau bakteri yang dimatikan, tidak selalu seperti itu. Dan tentunya ada komponen lainnya yang disebut Ajuvan, untuk meningkatkan efektivitas vaksin, ada stabilizer," kata Dirga.

Bahkan, dalam pembuatan vaksin mengutamakan keamanan dengan melalui proses panjang, mulai dari penelitian pada hewan, manusia, berjumlah puluhan, ratusan, hingga ribuan orang, sehingga didapatkan hasil apakah vaksin itu aman dan efektif. Lebih lanjut, mengutip data dari WHO, Dirga mengatakan, setidaknya setiap tahun ada 2-3 juta nyawa yang terselamatkan dari penyakit-penyakit yang bisa dicegah dari imunisasi.

"Ini proses bioteknologi yang sangat kompleks sehingga sesudah pada hasil akhirnya terjamin amannya dan kualitasnya sehingga dapat diberikan secara massal," kata Dirga.

Meski begitu, Dirga tidak memungkiri vaksin memang memiliki efek samping. Dia menyebut sebanyak 95 persen vaksin memiliki efek samping sangat ringan atau lokal yaitu, nyeri di bekas suntikan. Terkadang, vaksin dapat menyebabkan demam. Namun, demam tersebut merupakan tanda bahwa vaksin bekerja atau tanda sistem kekebalan itu terstimulasi.

"Imunisasi atau vaksinasi itu bukan hanya tanggung jawab pribadi, kita tidak bicara hanya untuk melindungi diri sendiri. Tapi, imunisasi adalah tanggung jawab sosial karena pada masyarakat atau penduduk yang cakupan imunisasi rendah, maka penyakit gampang menyebar," ujar Dirga.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

18 jam lalu

ilustrasi Haji (pixabay.com)
Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

13 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.


Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

20 hari lalu

Flu Singapura.
Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.


Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

23 hari lalu

Petugas fogging melakukan pengasapan di RW 05, Sunter Agung, Jakarta Utara, Selasa, 8 Agustus 2023. Kegiatan fogging ini sebagai upaya untuk mencegah meluasnya demam berdarah dengue (DBD) di daerah tersebut. Sebelumnya, salah seorang warga di RW 05 terkena DBD. Masyarakat diminta untuk mewaspadai akan ancaman DBD saat musim kemarau dengan tetap menjaga kebersihan dilingkungan tempat tinggal. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.


Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

32 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

Vaksinasi tuberkulosis sebagai penanganan imunologi diharapkan bisa perpendek durasi pengobatan, sederhanakan regimen atau perbaiki hasil pengobatan


Cegah Komplikasi Penyakit pada Anak dengan Imunisasi

38 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Cegah Komplikasi Penyakit pada Anak dengan Imunisasi

Imunisasi dapat membantu menghindarkan anak dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan menyebabkan komplikasi.


Pentingnya Vaksinasi untuk Memastikan Produktivitas Perusahaan

50 hari lalu

Karyawan KFC yang bertugas di gerai dan kantor mendapatkan vaksinasi Covid-19. Dok. KFC Indonesia
Pentingnya Vaksinasi untuk Memastikan Produktivitas Perusahaan

Pakar menyebut vaksinasi dapat mencegah sejumlah penyakit, antara lain influenza dan DBD, yang dapat mengganggu kinerja perusahaan.


3 Fokus Penting Upaya Cegah Risiko Penyakit pada Anak

56 hari lalu

Diskusi tema Sinergi Program Keluarga SIGAP Lintas Sektor Untuk Transformasi Kesehatan/Sigap
3 Fokus Penting Upaya Cegah Risiko Penyakit pada Anak

Ada tiga hal yang perlu menjadi perhatian untuk mengurangi risiko penyakit pada anak Indonesia. Apa saja?


5 Tips Ajak Anak agar Berani Ikut Imunisasi

57 hari lalu

Petugas kesehatan memberikan imunisasi polio kepada anak di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Jalan Siwalankerto Tengah, Surabaya, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Imunisasi polio tahap dua dilakukan setelah penerima sudah mendapatkan imunisasi tahap satu sebagai upaya menyukseskan program pemerintah pemberian imunisasi polio dalam menanggulangi kejadian luar biasa (KLB). ANTARA FOTO/Didik Suhartono
5 Tips Ajak Anak agar Berani Ikut Imunisasi

Orangtua perlu untuk mengedukasi anaknya bahwa pemberian imunisasi oleh tenaga kesehatan tidaklah semenakutkan bayangannya.


Jenis-jenis Imunisasi yang Harus Diberikan kepada Anak Usia di Bawah 1 tahun

57 hari lalu

Petugas medis meneteskan vaksin polio pada anak balita dalam pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio tahap kedua di kantor kelurahan Mojolangu, Malang, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Pelaksanaan Sub PIN polio tahap kedua tersebut menyasar 100.380 anak di Kota Malang yang sebelumnya sudah menerima imunisasi polio tahap pertama dalam program penuntasan penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) polio di provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan DI Yogyakarta. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Jenis-jenis Imunisasi yang Harus Diberikan kepada Anak Usia di Bawah 1 tahun

Pemberian imunisasi bisa dilakukan saat anak baru lahir hingga berusia 12 bulan.