TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merujuk pada laporan kasus di Cina pada Februari 2020 menemukan hanya 4,8 persen pasien dari 55.924 kasus yang menunjukkan hidung tersumbat sebagai tanda atau gejala infeksi COVID-19. Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan persentase pasien yang melaporkan gejala yang lebih umum, seperti demam (87,9 persen), batuk kering (67,7 persen), dan kelelahan (38,1 persen).
Hidung tersumbat dan pilek memang menjadi gejala yang dialami pasien COVID-19. Tetapi ini bukan tanda klasik penyakit yang kini menjadi pandemi itu, ungkap dokter Neha Vyas dari Cleveland Clinic, seperti dilansir Health.
Tetapi di sisi lain, menurut Vyas, hidung tersumbat dan pilek juga bisa berhubungan dengan sejumlah penyakit, seperti influenza, alergi, dan flu. Untuk memastikannya, Anda perlu menjalani pemeriksaan. Jika menderita hidung tersumbat selama beberapa hari terakhir, cobalah berkonsultasi dengan dokter melalui layanan telemedis.
Tetapi, jika mengalami gejala yang lebih parah, seperti kesulitan bernapas, sebaiknya segera berobat ke klinik perawatan darurat. Vyas mengatakan jika pasien datang dan mengeluh hidung tersumbat, hal pertama yang perlu dokter lakukan adalah mencoba memahami risiko COVID-19 pasien, ditambah kesehatan umum.
"Jika seseorang memberi tahu saya hidungnya tersumbat dan tidak ada yang lain, saya akan mengetahui risiko mereka, tetapi tidak langsung menyimpulkan itu COVID-19,” katanya.
Dokter juga bisa bertanya riwayat alergi dan gaya hidup Anda. Jika telah mengabaikan pedoman jarak sosial, keluar tanpa masker, dan gagal mencuci tangan secara konsisten, misalnya, tes COVID-19 bisa menjadi langkah berikutnya.
Namun, jika telah menerapkan protokol kesehatan, yakni #pakaimasker setiap kali meninggalkan rumah, #jagajarak 2 meter dari orang lain saat berada di tempat umum, dan rajin #cucitangan, maka dokter mungkin tidak langsung merekomendasikan tes COVID-19.
Lalu, bagaimana cara mengobati hidung tersumbat? Selama tidak mengalami gejala yang parah seperti sesak napas atau nyeri dada, menghirup uap dari pelembap udara, memakai semprotan hidung atau sedikit dekongestan, meskipun itu harus digunakan dengan hemat dan atas rekomendasi dokter, bisa dilakukan.
*Ini adalah konten kerja sama Tempo.co dengan #SatgasCovid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan dengan #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun.