Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hati-hati, Gejala Covid-19 Ini Bisa Bertahan Lebih dari 4 Minggu

Reporter

image-gnews
Ilustrasi batuk. health24.com
Ilustrasi batuk. health24.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para peneliti di National Institute for Health Research Inggris menyebut ada empat gejala Covid-19 yang bertahan cukup lama di dalam tubuh manusia. Dari laporan yang mereka terima, ribuan orang yang telah sembuh mengalami gejala seperti kelelahan, sesak napas, nyeri otot, dan aritmia jantung berbulan-bulan setelah menderita penyakit tersebut.

Akademisi di National Institute for Health Research mengingatkan anak-anak pun dapat menderita gejala virus corona yang lama. Para ahli juga mengklaim gejala tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat, yakni sindrom perawatan pasca-intensif (PICS), sindrom kelelahan kronis (PVFS), kerusakan organ permanen (POD), dan sindrom Covid-19 jangka panjang (LTCS)

“Menjadi jelas, bagi sebagian orang infeksi Covid-19 adalah penyakit jangka panjang," kata laporan itu, seperti dikutip dari Express.

Penulis laporan Dr. Elaine Maxwell menerangkan sindrom pascaperawatan intensif terjadi ketika pasien yang sakit kritis menderita berbagai masalah kesehatan setelah lama tinggal di rumah sakit. Ini dapat menyebabkan gejala seperti kelemahan otot yang dapat disebabkan tidak bergerak terlalu lama, penyebab tidak langsung yakni dari virus itu sendiri

Pasien PICS mungkin menderita kecemasan atau masalah kesehatan mental lain atau bahkan disfungsi otak. Beberapa pasien mengalami kelelahan dan kabut otak dengan cara yang sesuai dengan PVFS, sindrom yang terlihat setelah infeksi macam virus lain, seperti enterovirus atau rubella.

Sementara beberapa orang memiliki bukti jelas kerusakan organ permanen yang disebabkan oleh virus, terutama paru-paru dan jantung. Maxwell menambahkan sebuah kelompok yang signifikan memiliki gejala yang tidak sesuai dengan kategori tersebut dan menggambarkan naik turun gejala yang bergerak ke seluruh tubuh dan tidak berlanjut menuju pemulihan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pihaknya mendengar beberapa orang mungkin dimulai dengan infeksi ringan, lebih ringan dari infeksi dada sebelumnya, meskipun tidak demam dan tidak batuk. Gejala kemudian muncul di berbagai bagian tubuh, seperti jantung, kulit, atau usus.

"Yang lain mengembangkan aritmia jantung baru dan tak sadarkan diri hingga enam bulan dalam perjalanan gejala mereka," tuturnya.

Kepala Petugas Medis Alat Penilaian Gejala Terkemuka Doctorlink, Dr. Ben Littlewood-Hillsdon, mengatakan ada orang yang dalam perawatan intensif dengan Covid-19 tetapi telah sembuh total. Sementara di sisi lain, ada orang yang mengalami infeksi yang relatif kecil tetapi kemudian mengalami gejala yang tidak kunjung sembuh selama berbulan-bulan.

"Ada sejumlah besar dana yang digunakan untuk proyek penelitian berskala besar sehingga profesional medis dapat lebih memahami cara virus memanifestasikan diri," tandasnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

7 jam lalu

Ilustrasi cuci tangan. Dok. Save The Children
Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.


Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

1 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

2 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

3 hari lalu

Kolam terapi ikan di Setu Babakan, Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, dibuka gratis untuk masyarakat mulai Selasa (25/8/2020).(ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Selatan)
Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

6 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

6 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

12 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.


Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

13 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.


Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

13 hari lalu

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi didampingi Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno(kanan) dan Dirjen Perkeretaapian Mohamad Risal Wasal (kiri) menyampaikan keterangan pers usai rapat koordinasi di Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV, Badung, Bali, Minggu, 31 Desember 2023. Kementerian Perhubungan bersama berbagai pihak terkait melakukan evaluasi usai kemacetan parah pada Jumat malam (29/12) serta menyiapkan sejumlah rencana dan skema untuk mengantisipasi kemacetan khususnya selama masa libur tahun baru di jalan akses sekitar Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.


WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

14 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.