TEMPO.CO, Jakarta - Kesehatan mulut anak harus tetap terjaga meski belum punya gigi. Seberapa urgensi menjaga kesehatan mulut anak yang belum bergigi dan bagaimana caranya?
Dokter spesialis kedokteran gigi anak Rumah Sakit Pondok Indah - Bintaro Jaya, Avianti Hartadi menjelaskan cara membersihkan seluruh area rongga mulut anak walau giginya belum tumbuh. "Pakai kasa dibasahi air putih, diperas, lalu lilitkan ke jari (Anda). Bersihkan lidah, gusi dan seluruh area rongga mulut," kata Avianti dalam diskusi daring tentang kesehatan gigi, Jumat 23 Oktober 2020.
Pembersihan seluruh area rongga mulut ini membantu mencegah bakteri menempel. Bakteri pada mulut, salah satunya Streptococcus, dapat memunculkan plak yang merusak gigi anak saat tumbuh.
Saat gigi anak sudah tumbuh hingga usia tiga tahun, orang tua dapat membantu menyikat giginya menggunakan sikat gigi berukuran kecil, halus, dan lembut. Pasta gigi mengandung flouride berukuran sebutir beras bisa ditambahkan karena aman.
Ketika anak berusia 3 sampai 6 tahun, orang tua bisa menambah ukuran pasta gigi ber-flouride menjadi sebesar biji kacang polong. Pastikan orang tua menemani anak dan membantunya menyikat gigi dengan benar, yakni mencakup seluruh bagian gigi termasuk bagian gusi.
Tambahkan ukuran pasta gigi menjadi 1 sampai 2 sentimeter saat anak berusia 6 sampai 10 tahun. Dan tetaplah menemani anak selama menyikat gigi. Menurut Avianti, flouride mampu menghambat proses gigi berlubang dan memperkuat gigi supaya tidak terjadi karies.
Avianti menambahkan, jangan khwatir jika pasta gigi tertelan oleh anak. Asalkan dosis pasta gigi yang digunakan tidak lebih dari 5 miligram dikali berat badan anak. "Kalau pasta giginya hanya berukuran sebutir beras atau biji kacang polong, itu masih aman," ujar Avianti.
Sikatlah gigi anak minimal dua kali sehari, yakni setelah sarapan dan sebelum tidur dengan durasi maksimal dua menit. Avianti juga merekomendasikan anak menyikat gigi setelah makan siang untuk mencegah gigi berlubang.
Selain menyikat gigi, jangan lupa membersihkan sela-sela gigi menggunakan dental floss atau benang gigi. Beberapa kondisi gigi anak bisa memicu terselipnya makanan yang bisa menyebabkan terjadinya karies atau gigi berlubang.