TEMPO.CO, Jakarta - Banyak keraguan saat pandemi Covid-19, salah satunya adalah ingin kontrol kesehatan ke rumah sakit tetapi takut terinfeksi virus corona. Terlebih, jika memiliki penyakit kronis yang membuat daya tahan tubuh lemah.
Ada beberapa penyakit kronis yang membuat daya tahan tubuh lemah, yakni diabetes melitus, gagal ginjal, kanker, penyakit autoimun, HIV AIDS, penyakit jantung, penyakit paru, dan usia tua. Dokter spesialis penyakit dalam Decsa Medika mengatakan banyak orang dengan penyakit kronis takut berobat, apalagi ke rumah sakit, padahal sebetulnya ada beberapa bahaya yang mengintai.
"Tidak kontrol maka dokter tidak dapat memonitor penyakitnya, adanya penundaan terhadap penanganan awal suatu penyakit, mengakibatkan kesakitan atau kematian, persediaan obat kronis di rumah yang habis sehingga memperburuk kondisi sakitnya dan abai terhadap kepatuhan minum obat dan gaya hidup sehat, penyakit bisa tambah berat," katanya.
Dampak yang ditimbulkan dari dilema ini adalah memburuknya penyakit kronis dan kemungkinan terpapar Covid-19 sehingga ada beberapa hal yang harus dilakukan, yakni dengan tetap melanjutkan pengobatan yang biasa diminum, memastikan persediaan obat selama 30 hari terpenuhi, telepon rumah sakit yang menyediakan jasa teleconference, atau gunakan aplikasi telemedicine dan jangan tunda ke rumah sakit jika memang ada gejala yang mengkhawatirkan.
"Pastikan tetap sehat dengan melakukan pola hidup sehat, yakni tetap aktif, kelola stres dengan baik, tidur yang cukup, tetap menjalankan protokol kesehatan, dan jika ada masalah kesehatan serius jangan ragu untuk ke rumah sakit," jelasnya.
Jangan lupa selalu terapkan protokol kesehatan, #pakaimasker, rutin #cucitanganpakaisabun, selalu #jagajarak saat ke rumah sakit.
*Ini adalah artikel kerja sama Tempo.co dengan #SatgasCovid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan, ingat selalu #pesanibu dengan #pakaimasker, #jagajarak, dan #cucitangan.
![Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]](https://statik.tempo.co/data/2020/12/20/id_988970/988970_720.jpg)
