TEMPO.CO, Jakarta - Protokol kesehatan harus senantiasa dilakukan setiap saat dan di mana pun berada untuk mencegah peningkatan kasus COVID-19 setelah bepergian di masa libur panjang. Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo pun mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19 di masa libur panjang akhir Oktober 2020.
"Selama vaksin masih dalam proses dan obat belum ditemukan, maka vaksin dan obat terbaik adalah patuh kepada kesehatan, yakni memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Jadi, ini yang harus kita ingat dan lakukan," katanya dalam gelar wicara virtual yang diadakan Media Center Satuan Tugas Penanganan COVID-19 di Gedung Graha BNPB, Jakarta, Selasa, 27 Oktober 2020.
Doni mengatakan ketika ada imbauan untuk tidak mudik saat Idul Fitri 2020, terjadi penurunan jumlah orang yang mudik dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya. Meskipun ada peningkatan kasus, tetapi jumlahnya tidak terlalu signifikan.
Namun, setelah ada libur panjang pada Agustus 2020, pada 1 September 2020 terjadi peningkatan kasus di hampir semua kota besar di Indonesia, bahkan di Jakarta saja mengalami peningkatan yang luar biasa. Doni berharap tidak terjadi peningkatan kasus COVID-19 yang signifikan setelah libur panjang akhir Oktober 2020. Untuk itu, diperlukan kesadaran dan kedisiplinan masyarakat untuk tetap melakukan protokol kesehatan kapan pun dan di mana pun.
"Dengan liburan panjang ini juga cuaca kurang begitu menguntungkan, oleh karenanya kita juga harus mengantisipasi jangan sampai selama liburan terjadi cuaca ekstrem dan juga menimbulkan masalah keamanan dan keselamatan dalam liburan," ujarnya.
Berdasarkan pengalaman pada Agustus lalu, di mana terjadi kenaikan angka kasus, satgas mengajak masyarakat, terutama yang sudah mempunyai rencana bepergian, agar tetap memperhatikan penerapan protokol kesehatan dengan selalu #pakaimasker, #jagajarak, dan rajin #cucitangan.
Selain mematuhi protokol di libur panjang saat bepergian, dunia usaha, terutama di bidang pariwisata dan perhotelan serta tempat-tempat wisata restoran, dapat mengatur kehadiran tidak boleh lebih dari 50 persen.
"Keberhasilan dalam beberapa minggu terakhir ini harus kita jaga momentum tersebut dan kita tidak boleh lengah, tidak boleh kendor, semuanya harus saling mengingatkan karena COVID-19 bukan ditularkan oleh hewan tetapi oleh manusia, dan manusia menulari kita adalah orang yang terdekat di sekitar kita," ujarnya.
*Ini adalah artikel kerja sama Tempo.co dengan #SatgasCovid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan, ingat selalu #pesanibu dengan #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun.