Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bayi Yi Kini Memberi Bukti

image-gnews
bayi Yi
bayi Yi
Iklan
TEMPO Interaktif ,  Xinxing: Beberapa baju, boneka dan mainan lainnya satu per satu dibakar. Tangis dan tawa kecil yang renyah sudah tidak terdengar lagi dalam keluarga Yi. Kenangan indah yang tertinggal hanyalah foto lucu Yi Kaixuan digendong kakeknya, yang diambil saat tahun baru Cina, Februari lalu.


bayi YiSebulan kepedihan belum begitu pudar, datang orang-orang dari dinas kesehatan dengan membawa berita yang mengejutkan. Susu yang mengandung melamin yang menjadi skandal terbesar di Cina kemungkinan yang membunuh bayinya. Akhirnya, Senin (13/10), kasus Yi masuk pengadilan menghadapi perusahaan susu Sanlu.


Yi Kaixuan telah meninggal pada usia enam bulan --tidak diketahui apakah merupakan korban pertama bayi yang meninggal-- akibat susu beracun. Kejadian tragis ini hanya empat bulan sebelum Sanlu group menjadi perusahaan bermasalah karena memproduksi susu beracun.


“Saya tidak tahu bagaimana ini bisa terjadi,” ujar Yi Yongsheng. Istrinya, Jiao Hongfang pingsan di kuburan anaknya dan kembali pingsan mendengar berita anaknya mati karena susu formula.


“Terlalu berat bagi dia, dia tidak ingin menghadapi seperti ini lagi,” ujar Yi, lebih tabah.


Sebenarnya susu formula sangat mahal bagi keluarga Yi, yang bekerja sebagai buruh kasar di proyek kontruksi. Pendapatannya US$ 580 atau Rp 5,5 juta per tahun. Yi Kaixuan anak kedua di keluarga Yi, sedangkan yang pertama anak perempuan berusia lima tahun. Cina yang mengatur ketat mengenai kelahiran anak, membuat keluarga ini masih punya kesempatan mempunyai anak kedua untuk mendapat anak laki-laki.


Susu ibu yang sudah tidak bisa mencukupi membuat mereka membeli susu formula yang cukup mahal. Sejak usia dua bulan, bayi Yi menggunakan susu formula, yang iklannya menyehatkan dan Sanlu terkenal punya reputasi yang bagus.


“Memang sedikit murah dibandingkan produk lainnya,” ujar Jiao. Harganya US$ 2.60 atau Rp 26.000 per kaleng untuk tiga-empat hari. Namun pada 20 April, bayinya berhenti menangis dan mempunyai masalah dengan air seninya. Jiao sempat membawa ke klinik tapi mereka tidak menemukan masalahnya.


Kondisi bayi Yi yang semakin memburuk, Yi memutuskan meninggalkan perkejaannya dan membawa anaknya ke rumah sakit di Lanzhou, ibukota provinsi Ganzhu, pada 30 April. Doktor mengatakan, tutur Yi, Mereka tidak pernah menemukan kasus bayi mempunyai banyak batu ginjal dan situasinya sangat kritis.


Untuk pertolongan pertama, Yi harus menebus obat seharga US$145. Setelah begadang semalaman, hari berikutnya keluarga Yi harus menerima kenyataan bahwa anaknya meninggal. “Mengingat dia (anaknya) sungguh menyedihkan,” ujar Yi.



Melalui pengacara Dong Junming, keluarga Yi menuntut Sanlu membayar US$6700 untuk kerugian material dan US$146.000 untuk immaterial. “Sanlu tidak mau membayarnya.” ujar Dong.


Ini merupakan pengadilan pertama kasus bayi yang tewas akiibat susu beracun. Sampai kini empat bayi lainnya meninggal dan 23.000 anak kecil lainnya sakit.


AFP| Nur Haryanto

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Petani Sari Kelapa Keluhkan Penggerebekan Polisi  

21 April 2015

Dengan membawa jerigen, seorang warga memanjat pohon kelapa untuk mengambil air Nira di desa Muncar, Banyuwangi, 19 Oktober 2014. Warga yang berprofesi sebagai penyadap nira tersebut mampu mengumpulkan nira untuk dijadikan gula kelapa sebanyak 40 kilogram. TEMPO/Fully Syafi
Petani Sari Kelapa Keluhkan Penggerebekan Polisi  

Di Indonesia, amonium sulfat khusus makanan (food grade) tak beredar, sehingga petani memanfaatkan pupuk yang ada kandungan zat itu.


Remaja Ini Mengalahkan Raksasa PepsiCo  

26 Januari 2013

Ilustrasi minuman bersoda. Sxc.hu
Remaja Ini Mengalahkan Raksasa PepsiCo  

Melalui jejaring sosial petisi online, www.change.org, remaja itu berhasil mengumpulkan tanda tangan sekitar 200 ribu orang untuk menghilangkan bahan BVO.


Ribuan Makanan Ringan Impor Ditarik

12 Agustus 2010

Ribuan Makanan Ringan Impor Ditarik

Sejumlah makanan ringan jenis permen dan minuman seperti Simon Coin, Hand Jelly, Jelly Buah, dan Madu Stik ini diketahui tak layak konsumsi karena kemasanya banyak rusak.


Cina Temukan Kembali Kasus Susu Mengandung Melamin

8 Februari 2010

Cina Temukan Kembali Kasus Susu Mengandung Melamin

Menurut koran Harian Cina, Senin (8/2), hampir 100 ton bubuk susu tercemar melamin mungkin masih berada di rak toko.


Badan POM Awasi Makanan Impor Tak Berizin

4 Februari 2010

Petugas Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) mengumpulkan beragam produk permen yang diduga mengandung melamin saat inspeksi ke pusat perbelanjaan di Denpasar, Bali, Jumat (13/3). ANTARA/Nyoman Budhiana
Badan POM Awasi Makanan Impor Tak Berizin

"Di saat seperti sekarang ini (Imlek) kan peredaran semakin banyak, BPOM pusat pasti akan membantu daerah untuk melakukan pengawasan di lapangan,"katanya.


42 Persen Peralatan Makan Mengandung Melamin

1 Juni 2009

DOK TEMPO
42 Persen Peralatan Makan Mengandung Melamin

Kebanyakan peralatan yang mengandung melamin itu diimpor dari Cina. Tapi ada juga yang produk lokal.


Skandal Melamin di Cina, Satu Orang Divonis Hukuman Mati

22 Januari 2009

Skandal Melamin di Cina, Satu Orang Divonis Hukuman Mati

Pengadilan di Cina memvonis hukuman mati terhadap seorang pria yang dianggap bersalah membahayakan kesehatan masyarakat terkait skandal susu yang terkontaminasi melamin.


Hanya 30 Detik Untuk Mengetahui Melamin di Dalam Susu

20 Januari 2009

AFP FOTO
Hanya 30 Detik Untuk Mengetahui Melamin di Dalam Susu

Peneliti Swiss berhasil mengembangkan teknik lebih cepat untuk mendeteksi produk minuman susu yang mengandung melamin. Sebelumnya butuh waktu 20 sampai 60 menit untuk mendeteksinya.


Santunan Rp 320 Juta Untuk Bayi yang Meninggal Karena Susu Melamin

16 Januari 2009

Santunan Rp 320 Juta Untuk Bayi yang Meninggal Karena Susu Melamin

Sanlu dan perusahaan lainnya menawarkan kompensasi 200 ribu Yuan atau sekitar Rp 320 juta untuk keluarga yang anak meninggal, 30 ribu Yuan untuk anak yang sakit parah, dan 2.000 Yuan untuk yang sakit ringan.


Pabrik Susu Sanlu Dinyatakan Bangkrut

24 Desember 2008

Pabrik Susu Sanlu Dinyatakan Bangkrut

Melalui pengadilan di Shijiazuang, Provinsi Hebei, pabrik susu Sanlu yang terbukti mengandung melamin dinyatakan bangkrut.