Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Benjolan Merah Muda Seperti Jerawat di Sekitar Organ Intim

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi jerawat di punggung. Shutterstock
Ilustrasi jerawat di punggung. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jika kamu menemukan benjolan merah muda di sekitar organ intim dan rasanya 'ngebet' seperti jerawat, itu adalah Moluskum Kontagiosum atau MK. Ini adalah gangguan pada kulit yang bisa menyerang siapa saja, tanpa mengenal gender dan usia.

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, Anthony Handoko mengatakan Moluskum Kontagiosum dapat menyerang anak usia 2 sampai 10 tahun, dan orang dewasa berusia 20 sampai 60 tahun. "Jarang orang membicarakan gangguan ini, tapi faktanya banyak yang mengalami," kata Anthony Handoko yang juga CEO Klinik Pramudia dalam jumpa pers daring bertema 'Moluskum Kontagiosum: Jerawat Genital yang Mengganggu' pada Rabu, 4 November 2020.

Di kliniknya, menurut Anthony Handoko, cukup banyak pasien yang datang dengan keluhan Moluskum Kontagiosum. "Dalam satu bulan tercatat dua sampai empat kasus tersebut," katanya. Penyakit Moluskum Kontagiosum yang dipicu oleh Virus Pox ini menyasar area tubuh yang berbeda pada anak-anak dan dewasa.

Ilustrasi vagina. Shutterstock

Pada anak-anak, Moluskum Kontagiosum umumnya muncul pada punggung, lipatan siku, leher, dan lipatan ketiak. Sementara pada orang dewasa, penyakit ini menyasar area genital, seperti penis, di sela buah zakar, bibir luar vagina, dan bagian kulit yang ditumbuhi rambut di atas organ intim. Jika dibiarkan, maka dapat memicu penyakit infeksi menular seksual atau IMS, karena bisa muncul bersama penyakit, seperti kutil kelamin, herpes, dan lainnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari sisi tampilan, Anthony Handoko menjelaskan, Moluskum Kontagiosum berbentuk benjolan mirip jerawat yang ukurannya tak sampai 0,25 inci. Ada yang khas dari penyakit tersebut, yakni lesung di bagian tengah benjolan itu. Penyakit ini sangat menular dengan masa inkubasi virus 2 sampai 6 bulan dan dapat ditularkan antar-manusia melalui kontak seksual, kulit ke kulit, atau hanya dengan menyentuh benda yang disentuh penderita yang terinfeksi.

Secara umum, penyakit MK tidak akan menganggu kesehatan dan mengakibatkan daya tahan tubuh penderitanya turun. Hanya saja, mereka yang daya tahan tubuhnya sedang kurang baik, kemudian terkena Moluskum Kontagiosum, maka penyakit ini akan lebih cepat meluas ke area tubuh lainnya.

Untuk mencegah dan tertular Moluskum Kontagiosum, selalu jaga kebesihan tubuh terutama kulit, hindari kontak fisik dengan penderita, dan pertahankan daya tahan tubuh.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

2 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Masalah Kulit saat Berpuasa di Cuaca Ekstrem, Jerawat sampai Bibir Kering

3 hari lalu

Ilustrasi bibir kering dan pecah-pecah. Shutterstock.com
Masalah Kulit saat Berpuasa di Cuaca Ekstrem, Jerawat sampai Bibir Kering

Dokter kulit jerawat hingga bibir kering adalah masalah kulit yang sering terjadi saat berpuasa di tengah cuaca ekstrem.


Dehidrasi Pengaruhi Kulit, Ini Tips Tampil Tetap Glowing Saat Puasa

14 hari lalu

Tips Glowing Skin/Canva
Dehidrasi Pengaruhi Kulit, Ini Tips Tampil Tetap Glowing Saat Puasa

Simak cara merawat kulit agar tetap sehat dan glowing (bercahaya) saat berpuasa


7 Cara Mengatasi Kulit Kering saat Berpuasa

15 hari lalu

Ilustrasi perawatan kulit. Unsplash.com/Pressfoto
7 Cara Mengatasi Kulit Kering saat Berpuasa

Berikut adalah beberapa tips dan saran perawatan kulit saat puasa untuk menjaga kulit Anda tetap sehat dan bersinar.


Kiat Cuci Muka Saat Wajah Terpapar Cuaca Panas

24 hari lalu

Ilustrasi cuci muka
Kiat Cuci Muka Saat Wajah Terpapar Cuaca Panas

Setelah beraktivitas di luar ruangan saat cuaca panas sebaiknya tak langsung cuci muka


Alasan Tak Boleh Langsung Cuci Muka setelah Wajah Terkena Sinar Matahari

28 hari lalu

Ilustrasi cuci muka. Shutterstock
Alasan Tak Boleh Langsung Cuci Muka setelah Wajah Terkena Sinar Matahari

Jangan langsung cuci muka setelah beraktivitas di luar ruangan atau terpapar sinar matahari. Dermatolog sebut alasannya.


Apa itu Sindrom Stevens Johnson yang Dialami Artis Kartika Putri?

29 hari lalu

Kartika Putri menunjukkan wajahnya penuh luka melepuh pada Rabu, 21 Februari 2024. Foto: Instagram/@kartikaputriworld
Apa itu Sindrom Stevens Johnson yang Dialami Artis Kartika Putri?

Sindrom Stevens Johnson merupakan kelainan fatal pada kulit dan selaput lendir yang sedikit langka terjadi.


Rutinitas Penting Perawatan Kulit yang Dianjurkan Dokter

31 hari lalu

Ilustrasi cuci muka. huffingtonpost.com
Rutinitas Penting Perawatan Kulit yang Dianjurkan Dokter

Dokter kulit menekankan pentingnya menjaga rutinitas perawatan kulit setiap hari, termasuk membersihkan wajah teratur dengan produk yang sesuai.


Wulan Guritno Ungkap Rahasia Perawatan Kulitnya yang Cenderung Berminyak

32 hari lalu

Wulan Guritno (Instagram/@wulanguritno)
Wulan Guritno Ungkap Rahasia Perawatan Kulitnya yang Cenderung Berminyak

Aktris Wulan Guritno mengungkap rahasia perawatan kulitnya yang cenderung berminyak.


Pemaparan Dokter Kulit soal Jerawat dan Cara Menanganinya

32 hari lalu

Ilustrasi jerawat (Freepik)
Pemaparan Dokter Kulit soal Jerawat dan Cara Menanganinya

Penyebab jerawat sangat beragam dan dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah patogenesis. Berikut faktor penyebab dan cara menanganinya.