TEMPO.CO, Jakarta - Mulai 1 November 2020, Pemerintah Arab Saudi membuka kembali ibadah umrah bagi warga negara dari seluruh dunia. Kesempatan ini tentu disambut baik oleh para penyelenggara dan jemaah. Pada 1 November telah diberangkatkan sebanyak 360 jemaah dari Indonesia.
Merespons hal tersebut, Kementerian Kesehatan RI mengingatkan para jemaah umrah untuk selalu menjaga kesehatan masing-masing mengingat saat ini masih masa pandemi COVID-19. Kepala Pusat Kesehatan Haji, Eka Jusup Singka, mengimbau para jemaah Indonesia, baik yang sudah berangkat maupun yang berencana untuk menjalankan ibadah umrah, agar selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk memastikan keselamatan dan kesehatan.
''Para jemaah agar selalu mematuhi protokol kesehatan yang ada, selalu menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak,'' kata Eka dalam siaran persnya.
Meskipun pemerintah Arab Saudi membatasi jumlah jemaah yang dapat beribadah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, melihat prosesi peribadatan umrah yang tidak hanya melaksanakan thawaf dan sai, tetapi juga ada agenda wisata religi ke sejumlah tempat bersejarah. Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan terjadinya kerumunan massa yang berpotensi menimbulkan risiko penularan COVID-19 antarjemaah lintas negara. Eka pun memberikan perhatian terhadap situasi tersebut.
''Hindari melakukan kegiatan yang tidak perlu. Sebisa mungkin hindari kerumunan orang dan jangan mengunjungi peternakan unta,'' tegasnya.
Eka pun meminta agar jemaah umrah asal Indonesia selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, salah satunya dengan mengonsumsi makanan bergizi. Dengan makanan bergizi maka tubuh akan lebih fit sehingga imunitas dapat terjaga dan terhindar dari penularan penyakit, tidak hanya COVID-19 tetapi juga MERS-COV yang pernah merebak di kawasan Timur Tengah.
Di samping itu, Eka berharap para penyelenggara umrah (KBIHU) pun mempunyai tanggung jawab akan aspek keselamatan dan kesehatan jemaah. Mereka berkewajiban mengingatkan jemaah untuk selalu mematuhi semua ketentuan kesehatan yang ditetapkan Pemerintah Arab Saudi.
Apabila protokol kesehatan dilanggar, tentu bakal berisiko meningkatkan jumlah kasus COVID-19 dari jemaah umrah di Arab. Jangan sampai abainya penyelenggara dan jemaah terhadap protokol kesehatan dapat menambah kasus positif dan melahirkan klaster baru di sana.
*Ini adalah konten kerja sama Tempo.co dengan #SatgasCovid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan, ingat selalu #pesanibu dengan #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun.