TEMPO.CO, Jakarta - Meski di masa pandemi Covid-19, menyusui secara eksklusif tetap menjadi hal yang wajib diupayakan demi membangun imunitas bayi. Menyusui sendiri merupakan kebutuhan eksklusif bayi selama enam bulan pertama kehidupannya.
ASI memberikan kecukupan dan kelengkapan nutrisi serta perlindungan terhadap berbagai penyakit. Sampai Oktober 2020, virus corona belum ditemukan pada ASI. Para peneliti terus-melakukan penelitian dan telaah lebih lanjut terhadap ibu hamil dan menyusui yang terkonfirmasi Covid-19.
Namun demikian, penularan virus penyebab sakit pernapasan melalui ASI tergolong rendah sehingga organisasi kesehatan dunia (WHO) tetap memberikan rekomendasi bagi ibu yang terkena infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) maupun Covid-19 untuk tetap menyusui.
Seorang ibu yang positif Covid-19 atau yang dicurigai terinfeksi Covid-19 dalam isolasi mandiri dapat menyusui dan menerapkan langkah-langkah berikut demi menjamin keamanan bayi dari penularan penyakit, seperti yang disampaikan oleh Meutia Ayuputeri Kumaheri, dokter umum konsultan laktasi RS Pondok Indah – Pondok Indah dan RS Pondok Indah – Bintaro Jaya.
-Cuci tangan sebelum bersentuhan dengan bayi, peralatan pompa, dan peralatan minum bayi.
-Ikuti semua petunjuk cara membersihkan peralatan pompa dan minum bayi.
-Gunakan masker wajah saat menyusui bayi.
-Ganti masker apabila lembab atau basah.
-Segera buang masker sekali pakai setelah tidak digunakan.
-Saat memakai dan membuka masker, hindari memegang wajah bagian depan.
-Apabila ibu harus dalam perawatan terpisah dengan bayi, cari informasi terkait donor ASI atau orang sehat yang dapat memberikan ASI perah kepada bayi. Orang sehat yang merawat dan memberikan ASI perah kepada bayi juga harus menjalani protokol kesehatan yang sama dengan ibu.
-Bersihkan area permukaan perabotan di rumah dengan cairan pembersih secara berkala.
-Ibu tidak perlu membersihkan kulit payudara secara teratur sebelum menyusui atau perah ASI. Namun demikian, apabila ibu batuk atau bersin mengenai kulit payudara, ibu dapat segera mandi dan membersihkan area kulit payudara dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik sebelum menyusui.
-Apabila ibu merasakan gejala-gejala Covid-19, seperti demam, sakit kepala, batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan lainnya, segera konsultasikan ke dokter.
-Apabila ibu mengalami keraguan dapat berkonsultasi dengan tenaga profesional yang dapat membimbing menyusui dalam kondisi Covid-19.
-Pilih fasilitas kesehatan untuk konsultasi dokter atau konsultasi laktasi yang menjalankan protokol kesehatan yang ketat.
“Langkah-langkah di atas tak hanya dapat diterapkan pada ibu yang dicurigai atau positif COVID-19, tetapi juga untuk semua ibu menyusui yang sehat,” terang Meutia.
Protokol kesehatan yang ketat memang sangat penting diberlakukan di masa pandemi sekarang ini. Apabila ibu menyusui menemukan kesulitan dalam kegiatan menyusui, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan konselor atau konsultan laktasi.
*Ini merupakan konten kerja sama Tempo.co dengan #SatgasCovid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan, ingat selalu #pesanibu dengan #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun.