Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perlunya Vaksin Flu untuk Penyintas Covid-19, Cek Manfaatnya

Reporter

image-gnews
Seorang wanita mendapat vaksin influenza di Seoul, Korea Selatan, 23 Oktober 2020. REUTERS/Kim Hong-Ji
Seorang wanita mendapat vaksin influenza di Seoul, Korea Selatan, 23 Oktober 2020. REUTERS/Kim Hong-Ji
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyintas Covid-19 ternyata tidak kebal virus corona, bahkan bisa terinfeksi ulang dan lebih parah. Karena itu, mereka yang telah sembuh dari Covid-19 diminta untuk melakukan tindakan pencegahan dan menghindari risiko yang dapat membuat rentan terhadap serangan di masa depan dan masalah medis lain.

Perubahan cuaca dan polusi yang tiba-tiba juga dapat menambah kekhawatiran, meskipun pola makan dan tindakan pengamanan perlu dilakukan. Menurut ahli, salah satu pencegahan infeksi ulang juga bisa dilakukan dengan mendapatkan vaksin flu.

Direktur AIIMS, Dr. Randeep Guleria dari India, menyebut dengan meningkatnya polusi, penurunan suhu, dan peningkatan kepadatan selama musim festival, semua orang yang berisiko dan mereka yang menderita Covid-19 lama harus mendapatkan vaksinasi flu untuk menurunkan keparahan gejala pascapemulihan dan juga melindungi dari infeksi flu," ujarnya, dilansir dari Times of India.

Berikut alasan kenapa penyintas Covid-19 disarankan vaksinasi influenza:

Pasca Covid-19 penyintas masih bisa mengalami kesulitan bernapas
Pasca Covid-19, lebih dari 70 persen pasien yang sembuh mengalami efek samping yang berkepanjangan. Pasien dapat terus menunjukkan gejala, termasuk batuk, pilek, demam, nyeri badan, dan gejala flu, lama setelah sembuh dari Covid-19. Dalam beberapa kasus, sesak napas dan infeksi dada juga bisa dialami.

Beberapa juga membutuhkan dukungan tambahan, misalnya memanfaatkan fasilitator oksigen dan konsentrator. Semua ini adalah tanda gangguan pernapasan dan umumnya terkait dengan komplikasi flu. Mendapatkan vaksinasi flu dapat membantu mengurangi keparahan komplikasi pasca Covid-19 dan mempercepat pemulihan.

Cara kerja suntikan vaksin flu
Suntikan flu atau influenza tahunan adalah dosis vaksin yang dikembangkan untuk melindungi orang dari influenza dan penyakit terkait. Vaksin mengalami peningkatan setiap tahun, yang juga bekerja melawan mutasi. Biasanya, permintaan vaksin flu ini meningkat saat musim dingin.

Penurunan suhu dapat memperpanjang gejala
Ada masalah lain yang dihadapi di sini. Meskipun musim dingin adalah waktu yang ideal untuk lonjakan kasus Covid-19, ini juga dapat memperpanjang gejala dan tanda pasien yang baru pulih dari Covid-19.

Pencegahan lainnya adalah menipisnya tingkat kualitas udara. Polusi adalah penyumbang besar. Sebuah studi Lancet menemukan polusi udara bertanggung jawab atas kenaikan rata-rata 11 persen tingkat keparahan dan kematian Covid-19 di seluruh dunia. Itu juga alasan mengapa kota seperti Delhi mencatat lonjakan yang mengkhawatirkan dalam gelombang ketiga infeksi Covid-19.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Oleh karena itu, suntikan flu, yang memerangi infeksi virus dapat melindungi dari penyakit tambahan dan gejala flu atau flu yang lebih rendah saat ini. Selain itu juga dapat mengurangi masalah gangguan pernapasan kronis yang umumnya dihadapi saat ini.

Siapa yang harus mendapat vaksinasi flu?
Dokter merekomendasikan orang-orang dari segala usia harus mendapatkan vaksinasi tepat waktu, terutama yang berisiko. Wanita hamil, bayi, anak-anak, orang yang berusia 65 tahun ke atas dan yang memiliki kondisi yang sudah ada sebelumnya dianggap berisiko lebih tinggi dan karenanya lebih sering direkomendasikan untuk mendapatkan vaksin daripada yang lain.

Suntikan flu juga dapat mengurangi tingkat Covid-19
Bahkan mereka yang sejauh ini aman dari paparan Covid-19, suntikan flu dapat bertindak sebagai perisai yang dapat dicegah saat ini, melindungi tiga kali lipat dari COVID-19, polusi, dan suhu musim dingin.

Sejumlah penelitian menunjukkan kemampuan suntikan flu dalam mengurangi keparahan infeksi COVID. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science Direct juga menunjukkan vaksinasi yang efektif dapat membangun kekebalan bawaan dan bahkan dapat mengurangi risiko komplikasi pernapasan yang terkait dengan pandemi.

Vaksinasi yang tepat waktu juga dapat mengurangi tingkat rawat inap dan menghemat sumber daya bagi yang membutuhkan saat ini. Suntikan flu mungkin bukan alat paling efektif yang menjamin perlindungan saat ini tetapi pasti bisa mengecilkan risiko infeksi tambahan.

Vaksin flu memperkuat kekebalan
Suntikan flu juga dapat bekerja membangun kekebalan alami dalam tubuh. Sebuah penelitian berskala luas yang dilakukan di Brasil pada bulan-bulan awal pandemi menemukan vaksinasi yang tepat waktu dapat mengurangi tingkat keparahan infeksi dan tingkat rawat inap pada orang tua.

*Ini adalah artikel kerja sama Tempo.co dengan #SatgasCovid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan, ingat selalu #pesanibu dengan #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

1 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

5 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

5 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

11 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.


Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

12 hari lalu

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi didampingi Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno(kanan) dan Dirjen Perkeretaapian Mohamad Risal Wasal (kiri) menyampaikan keterangan pers usai rapat koordinasi di Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV, Badung, Bali, Minggu, 31 Desember 2023. Kementerian Perhubungan bersama berbagai pihak terkait melakukan evaluasi usai kemacetan parah pada Jumat malam (29/12) serta menyiapkan sejumlah rencana dan skema untuk mengantisipasi kemacetan khususnya selama masa libur tahun baru di jalan akses sekitar Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.


Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

15 hari lalu

Sejumlah calon penumpang pesawat antre untuk lapor diri di Terminal 3 Bandara Sekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu 19 April 2023. PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta memprediksi puncak arus mudik lewat bandara Soetta terjadi mulai H-3 atau Rabu (19/4) dengan pergerakan pesawat yang terjadwal mencapai 1.138 penerbangan dengan total penumpang 164.575 hingga H-1 atau Jumat (21/4). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.


Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

16 hari lalu

Aktivitas pekerja di pabrik obat PT Indofarma (persero) Cibitung, Bekasi, Selasa (10/04). PT Indofarma akan melakukan investasi sebesar Rp 100 milliar untuk mengembangkan produksi generik dan herbal dan memenuhi kebutuhan bahan baku yang saat ini 90% masih Impor. TEMPO/Dasril Roszandi
Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual


Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

18 hari lalu

Sejumlah pemudik menunggu jadwal keberangkatan kereta dari Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 5 April 2024. Sebanyak 17.994 orang meninggalkan Kota Jakarta melalui Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, untuk mudik ke kampung halaman ke berbagai daerah pada H-5 Lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

Jumlah kasus flu Singapura bisa bertambah lagi seiring momentum Idul Fitri dan mudik Lebaran yang membuat intensitas pertemuan di masyarakat meninggi.


Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

18 hari lalu

Flu Singapura.
Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.


Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

21 hari lalu

Ilustrasi virus flu. freepik.com
Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.