TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X datang ke barak pengungsian Gunung Merapi di Balai Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Selasa 10 November 2020. Di barak yang menampung 195 warga Dusun Kalitengah Lor, Cangkringan, Sleman, itu Sultan membahas berbagai hal terkait pengungsi.
Sultan berpesan ihwal menu makan, mobilitas pengungsi, pengaturan barak, dan antisipasi penularan Covid-19. Mengenai menu makan, Sultan Hamengku Buwono X berharap yang menentukan adalah pengungsi, bukan yang memasak di dapur.
"Sebab jika pengungsi merasa tak betah karena tidak cocok dengan menu makanan yang disediakan di barak, maka berpotensi membuat mereka meninggalkan barak atau berpindah ke tempat lain," kata Sultan. Mobilitas pengungsi itu, menurut dia, bakal merepotkan petugas, termasuk juru masak. "Tim harus mendata lagi di pagi, siang, dan sore untuk menyediakan porsi makanannya."
Sultan Hamengku Buwono mengingatkan aparat pemerintah setempat untuk memastikan kesehatan pengungsi selama berada di barak hingga situasi Gunung Merapi aman. "Jangan sampai timbul masalah baru di pengungsian," ujar Sultan.
Fasilitas di barak pengungsian Glagaharjo terbagi menjadi dua, yaitu barak khusus lansia dan barak untuk orang tua dan balita. Barak dilengkapi sekat untuk setiap pengungsi, sehingga tetap menaati imbauan menjaga jarak. Fasilitas lain, seperti kamar mandi, dapur umum, tenda-tenda telah tersedia agar para penduduk yang mengungsi di pengungsian merasa nyaman.
Jumlah penduduk yang telah dievakuasi ke barak pengungsian sebanyak 195 jiwa. Jumlah itu terdiri dari lansia, ibu hamil, orang tua, dan anak-anak. Adapun barak pengungsian terbagi menjadi dua lokasi, yaitu di Kelurahan Glagaharjo dan Kalurahan Agromulyo.
Di setiap lokasi pengungsian, Sultan melanjutkan, harus ada satu ruangan khusus yang dikosongkan untuk keperluan karantina. Tujuannya, mengantisipasi apabila ada masyarakat yang terpapar Covid-19.
Bupati Sleman Sri Purnomo menuturkan telah memasang 13 titik lampu penerangan di sekitar kawasan pengungsian. Mengenai pelayanan kesehatan bagi pengungsi, dia menyiagakan petugas Puskesmas Kapanewon, Cangkringan, Turi, dan Pakem sebagai puskesmas tanggap darurat Merapi.
Pada kesempatan itu, Sultan Hamengku Buwono X menyalurkan bantuan bagi pengungsi. Di antaranya 50 buah family kit, 2.500 buah masker, 100 paket vitamin, 60 paket makanan siap saji, 100 buah selimut, 30 lembar terpal, dan 100 paket kelambu.