TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan ada fenomena baru terkait menarche atau menstruasi pertama yang dialami anak perempuan. Di masa kini, menarche cenderung terjadi di usia lebih muda.
Jika sebelumnya menarche dialami oleh remaja perempuan berumur 11–14 tahun, pada masa ini, di sebuah penelitian ditemukan bahwa anak perempuan sudah mengalami menstruasi pertama kali di umur 9-11 tahun (Anita, 2018).
Menurut Hasto, hal itu terjadi karena pengaruh perubahan pola makan dan gaya hidup. "Fenomena anak-anak lebih memilih makanan junk food atau pun makanan instan, akibatnya anak cenderung obesitas dan juga mempengaruhi hormon tubuhnya," kata dia yang juga adalah dokter ahli kandungan.
Di sisi lain, Hasto menyebut literasi terkait menstruasi dan kesehatan reproduksi pada anak remaja masih rendah. Padahal persoalan tersebut penting untuk perempuan.
"Banyak anak-anak SD dan SMP yang tidak mengkomunikasikan menstruasi pertamanya (menarche) pada orang tuanya atau guru, karena alasan malu, sehingga tidak tahu bagaimana penanganan menstruasinya," kata Hasto.
Berkaitan dengan hal tersebut, pihaknya meminta agar seluruh pihak BKKBN di provinsi menggencarkan sosialisasi kespro pada anak-anak menjelang remaja dan tidak menganggap tabu dibahas, termasuk menyelaraskan pengertian itu dengan para pemuka agama. Ia pun menilai diperlukan informasi masif terkait kespro dan menarche pada khususnya, yang dapat diakses kapan dan di mana saja melalui telepon seluler.