Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pameran Perguruan Tinggi Eropa 2020 Digelar Online, 140 Kampus Ikut Serta

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Duta Besar Uni Eropa Bapak Vincent Piket pada konferensi pers virtual EHEF 2020, 18 November 2020/EHEF
Duta Besar Uni Eropa Bapak Vincent Piket pada konferensi pers virtual EHEF 2020, 18 November 2020/EHEF
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - European Higher Education Fair (EHEF) 2020 edisi ke-12, yang merupakan pameran perguruan tinggi Eropa kembali digelar di Indonesia. Kali ini EHEF digelar secara online mulai tanggal 21-28 November 2020. Pameran virtual ini diikuti oleh 140 institusi pendidikan tinggi terkemuka yang berasal dari 12 negara Uni Eropa (Belgia, Perancis, Jerman, Italia, Belanda, Denmark, Spanyol, Irlandia, Finlandia, Swedia, Hungaria, Polandia) serta Inggris dan Swiss. Pameran pendidikan virtual ini akan dibuka secara resmi oleh Bapak Vincent Piket, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, bersama dengan pejabat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Republik Indonesia pada tanggal 21 November 2020.

Duta Besar Uni Eropa Bapak Vincent Piket mengatakan ini adalah pertama kalinya EHEF diselenggarakan secara virtual. Hal ini dilakukan ditengah kondisi pandemi COVID-19 dan agar para peserta pameran serta pengunjung dapat berinteraksi dalam pameran ini dengan aman. "Virtual fair ini juga memiliki keunggulan lain yaitu memberikan kesempatan kepada para pengunjung dari seluruh Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua, dari Kalimantan Utara hingga Sumba untuk dapat berpartisipasi secara online,” katanya pada konferensi virtual pada 18 November 2020.

Eropa merupakan daerah tujuan populer bagi mahasiswa dan dosen asal Indonesia. Lebih dari 4 ribu pelajar Indonesia berangkat ke Eropa setiap tahunnya. Secara keseluruhan terdapat lebih dari 8,5 ribu mahasiswa dan dosen yang saat ini sedang menuntut ilmu di Eropa.

Ada pula 1,6 ribu pelajar dan dosen Indonesia yang memperoleh beasiswa dari Uni Eropa, melalui program Erasmus+, dan juga dari negara Anggotanya. Meskipun terdapat pandemi COVID-19 yang melanda seluruh negara Eropa, jumlah mahasiswa dan dosen Indonesia yang berkunjung ke Eropa melalui program Erasmus+ tahun ini berjumlah 255 orang. "Setiap tahunnya, program Erasmus+ juga memberikan kesempatan kepada lebih dari 200 pelajar dan dosen dari Eropa untuk mengikuti pertukaran pelajar selama satu semester, mengajar ataupun mengikuti pelatihan,“ kata Vincent Piket.

Vincent memprediksi pada saat tahun ajaran baru perkuliahan September 2021, kondisi sudah normal dan vaksin COVID-19 sudah mudah didapatkan. Dengan begitu, kegiatan belajar secara langsung bisa dilakukan. "Saat ini kegiatan belajar mengajar di Universitas Eropa terus meminimalkan risiko penyebaran Virus Corona dengan cuci tangan, menggunakan masker dan menjaga jarak, serta pembelajaran virtual," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Nizam menyampaikan EHEF 2020 merupakan kesempatan yang sangat baik bagi mahasiswa dan dosen Indonesia untuk memperoleh informasi tentang studi di Eropa dan beasiswa yang diberikan oleh Uni Eropa dan negara anggotanya. EHEF mendukung pembentukan jaringan dan kerja sama antar universitas di Eropa dan Indonesia.

Nizam ingin mengajak universitas di Indonesia untuk meningkatkan kemitraan dan kerja sama di bidang pendidikan, penelitian dan pengembangan dengan universitas-universitas top Eropa. "Acara ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk saling mengenal dan membina persahabatan dan kerja sama antara institusi pendidikan tinggi Eropa dan Indonesia,” katanya.

"Kami juga dengan tulus berterima kasih kepada Uni Eropa dan negara-negara anggotanya atas dukungan yang terus diberikan kepada mahasiswa, cendekiawan dan institusi pendidikan tinggi di Indonesia. Terima kasih dan penghargaan khusus saya sampaikan kepada Bapak Duta Besar Vincent Piket atas semangatnya dalam memajukan persahabatan antara Uni Eropa dan Indonesia,” kata Nizam.

Pameran virtual EHEF di Indonesia yang ke-12 ini akan memberi kesempatan bagi para mahasiswa, dosen dan peneliti untuk dapat bertemu dan berdiskusi secara online dengan perwakilan universitas-universitas Eropa. Pameran ini akan diisi dengan rangkaian webinar tentang studi di Eropa, presentasi dari universitas-universitas di Eropa serta pameran virtual EHEF.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

4 jam lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


Fakultas Geografi UGM Peringkat 1 Indonesia, Mengenal QS WUR Lembaga yang Menentukan Tingkat Kampus Ini

6 jam lalu

QS World University Rankings. factcards.nl
Fakultas Geografi UGM Peringkat 1 Indonesia, Mengenal QS WUR Lembaga yang Menentukan Tingkat Kampus Ini

Fakultas Geografi UGM berada di peringkat 101-150 global dalam QS World University Rankings by Subject 2024. Peringkat 1 di Indonesia


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

7 jam lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

1 hari lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. REUTERS/Andrew Kelly
Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

Spanyol, Irlandia, Malta dan Slovenia diperkirakan mengambil langkah tersebut mengakui Palestina sebagai negara dalam waktu dekat.


5 Bidang Keilmuan di Unair Ini Dinilai Terbaik di Dalam Negeri, dari Akuntansi sampai Farmasi

1 hari lalu

Universitas Airlangga. Foto : Unair
5 Bidang Keilmuan di Unair Ini Dinilai Terbaik di Dalam Negeri, dari Akuntansi sampai Farmasi

sebanyak lima bidang keilmuan Unair menempati posisi 300 hingga 200 dunia. Posisi ini sekaligus menjadikan lima bidang keilmuan itu sebagai peringkat


ITS Targetkan 30 Persen Mahasiswa Dapat Beasiswa, Dana Pencairannya Meningkat Sejak 2020

1 hari lalu

Arsip foto gerbang pintu masuk kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. ANTARA/HO-Humas ITS.
ITS Targetkan 30 Persen Mahasiswa Dapat Beasiswa, Dana Pencairannya Meningkat Sejak 2020

ITS berencana meningkatkan jumlah mahasiswa penerima beasiswa.


Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

1 hari lalu

Josep Borrell, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni. Sumber: Reuters
Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

Josep Borrell mengatakan Uni Eropa akan bersiap untuk menambahkan sanksi terhadap Iran atas serangannya yang menyasar Israel.


Daftar Negeri yang Mengakui Negara Palestina

3 hari lalu

Petugas polisi berdiri selama protes yang oleh penyelenggara disebut sebagai
Daftar Negeri yang Mengakui Negara Palestina

Sebagian besar negara anggota PBB masuk ke dalam daftar negara yang sudah mengakui negara Palestina. Negeri sedang mengalami konflik dengan Israel


Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

3 hari lalu

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevi. Reuters
Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.


Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

5 hari lalu

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

Dengan langkah ini, WhatsApp telah membuat marah banyak orang.