TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu (PDIB) James Allan Rarung berharap vaksin COVID-19 bisa secepatnya tersedia dan memenuhi semua syarat untuk digunakan serta dapat didistribusikan dengan merata ke seluruh pelosok negeri. Ia mengatakan pembentukan antibodi telah berjalan dengan baik setelah 2-6 hari orang diberikan vaksin.
"Biasanya dalam waktu 2-6 hari setelah vaksinasi kadar serum antibodi akan mulai meningkat, ini menunjukkan proses pembentukan antibodi telah berjalan dengan baik," kata James.
James menuturkan peningkatan titer antibodi sebesar 90 persen akan ditemukan dalam waktu sekitar dua pekan setelah pemberian vaksin. Adapun peningkatan antibodi dalam tubuh akan mencapai puncak dalam waktu 2-3 pekan setelah vaksinasi dan akan didominasi oleh produksi antibodi tipe IgG, terutama IgG1.
Peningkatan antibodi akan berkurang seiring dengan berjalannya waktu. Biasanya peningkatan cepat akan terjadi dalam waktu enam bulan, lalu kemudian mencapai kondisi stabil sampai jangka waktu tertentu.
Khusus untuk vaksin COVID-19, tentu saja belum ada data terkait jangka waktu lama antibodi bertahan setelah divaksin karena merupakan produk baru. Ia menjelaskan jika dibandingkan dengan vaksin-vaksin yang lain, biasanya akan rendah setelah 8-10 tahun. Jadi, pemberian vaksin itu dapat diulang kembali setelah 10 tahun kemudian.
"Semoga paling lama dalam jangka waktu enam bulan telah ada pada hampir seluruh provinsi dan kabupaten atau kota se-Indonesia dan juga bagi daerah atau wilayah yang telah mendapatkan akan segera melakukan imunisasi dengan vaksin ini," tuturnya.
*Ini adalah artikel kerja sama Tempo.co dengan #SatgasCovid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan, ingat selalu #pesanibu dengan #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun.