Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dokter Anjurkan Melahirkan di Rumah Sakit meski Masa Pandemi Covid-19

Reporter

image-gnews
Ilustrasi melahirkan. Shutterstock
Ilustrasi melahirkan. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Karena cemas terpapar COVID-19, tak sedikit ibu memilih melahirkan di rumah meski tetap bukan pilihan paling aman saat ini. Dokter spesialis kebidanan dan kandungan RS Pondok Indah - Bintaro Jaya, Merwin Tjahjadi, mengatakan selama persalinan terkadang ada hal-hal yang tidak bisa diprediksi. Salah satunya risiko pendarahan yang perlu segera mendapatkan pertolongan pihak medis agar tak berujung kematian pada ibu.

"Di era pandemi ini masyarakat khawatir ke rumah sakit. Melahirkan di rumah banyak hal yang tidak bisa kita prediksi dan itu berisiko. Apabila berlangsung dengan baik melahirkan di rumah, kita berbahagia. Tetapi apabila ketika melahirkan di rumah lalu ada pendarahan, tentu risiko sangat besar. Tetap disarankan melahirkan di pelayanan kesehatan," katanya dalam webinar "Aman Melahirkan di Masa New Normal", Rabu, 25 November 2020.

Selain pendarahan, ada risiko bayi tak kunjung lahir, detak jantung janin menurun saat ibu berusaha mengejan sementara dia tak segera mendapatkan pertolongan medis dan ini bisa berujung gawat janin.

"Persalinan fase satu, apakah maju atau tidak, berhari-hari tidak lahir-lahir. Lalu jika ibu berusaha mengejan, detak jantung menurun, itu harus mendapatkan pertolongan segera. Lalu, setelah bayi lahir ada pendarahan, harus dilakukan pertolongan segera. Kemudian ada robekan luas harus dijahit, dijahitnya di rumah sakit," ujar Merwin.

Hal senada diungkapkan dokter di National Health Service (NHS), Punam Krishan. Dia mengatakan daripada melahirkan di rumah, pilihan lebih aman adalah menjalani proses di fasilitas kesehatan, termasuk rumah sakit, karena ada tim medis yang dapat memantau dan memfasilitasi proses melahirkan secara aman.

"Beberapa wanita mungkin merasa melahirkan di rumah lebih aman, tetapi pilihan ini membawa risiko dan mungkin bukan pilihan yang aman jika bidan tidak bisa, misalnya," katanya, seperti dilansir Al Jazeera.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di sisi lain, penyedia fasilitas kesehatan saat ini sudah belajar menerapkan protokol kesehatan COVID-19 yang benar sehingga pasien, termasuk para ibu hamil, tetap aman melahirkan di rumah sakit. Mereka mewajibkan ibu hamil yang akan melahirkan untuk melakukan tes usap, memisahkan ruang bersalin ibu yang sehat dan terkena COVID-19, menutup akses kunjungan pada pasien, kecuali keluarga terdekat, pihak yang menunggu persalinan perlu menjalani skrining COVID-19, serta menyediakan kamar bersalin dan operasi bertekanan negatif untuk memastikan keamanan pasien selama persalinan.

"Ketika ibu hamil datang ke UGD dengan tidak diketahui status COVID-19, maka dilakukan triage UGD. Kami beruntung bisa melakukan prosedur standar emas ini. Jadi, pasien langsung dilakukan PCR swab di tempat dan hasil bisa keluar 2-3 jam, sehingga kita bisa memilah mana kasus yang non-COVID-19 maupun yang terkonfirmasi positif, lalu penanganan bisa langsung dilakukan," papar Merwin.

Selama berada di fasilitas kesehatan, baik pasien maupun pengantar tetap diwajibkan #pakaimasker, #cucitanganpakaisabun dan air mengalir selama 40-60 detik, atau menggunakan hand sanitizer selama 20-30 detik, terutama usai menyentuh benda publik, lalu #jagajarak dengan pasien lain lebih dari 1 meter, misalnya saat menaiki tangga.

Hal lain yang juga perlu diterapkan yakni tidak menyentuh wajah, terutama mulut, hidung, dan mata, serta laporkan kondisi atau gejala sakit secara jujur pada pihak medis. Saat keluar dari fasilitas kesehatan, tetaplah mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak dari orang lain.

*Artikel ini merupakan kerja sama Tempo.co dengan #SatgasCovid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan, ingat selalu #pesanibu dengan #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

23 jam lalu

Ilustrasi melahirkan. Shutterstock
Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

Selain memahami bahaya persalinan, ibu hamil juga harus menyiapkan keperluan untuk membantu lancarnya proses kelahiran.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

3 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

6 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

7 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

13 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.


Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

14 hari lalu

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi didampingi Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno(kanan) dan Dirjen Perkeretaapian Mohamad Risal Wasal (kiri) menyampaikan keterangan pers usai rapat koordinasi di Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV, Badung, Bali, Minggu, 31 Desember 2023. Kementerian Perhubungan bersama berbagai pihak terkait melakukan evaluasi usai kemacetan parah pada Jumat malam (29/12) serta menyiapkan sejumlah rencana dan skema untuk mengantisipasi kemacetan khususnya selama masa libur tahun baru di jalan akses sekitar Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.


Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

17 hari lalu

Sejumlah calon penumpang pesawat antre untuk lapor diri di Terminal 3 Bandara Sekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu 19 April 2023. PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta memprediksi puncak arus mudik lewat bandara Soetta terjadi mulai H-3 atau Rabu (19/4) dengan pergerakan pesawat yang terjadwal mencapai 1.138 penerbangan dengan total penumpang 164.575 hingga H-1 atau Jumat (21/4). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.


Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

18 hari lalu

Aktivitas pekerja di pabrik obat PT Indofarma (persero) Cibitung, Bekasi, Selasa (10/04). PT Indofarma akan melakukan investasi sebesar Rp 100 milliar untuk mengembangkan produksi generik dan herbal dan memenuhi kebutuhan bahan baku yang saat ini 90% masih Impor. TEMPO/Dasril Roszandi
Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual


Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

20 hari lalu

Sejumlah pemudik menunggu jadwal keberangkatan kereta dari Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 5 April 2024. Sebanyak 17.994 orang meninggalkan Kota Jakarta melalui Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, untuk mudik ke kampung halaman ke berbagai daerah pada H-5 Lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

Jumlah kasus flu Singapura bisa bertambah lagi seiring momentum Idul Fitri dan mudik Lebaran yang membuat intensitas pertemuan di masyarakat meninggi.


Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

20 hari lalu

Flu Singapura.
Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.