Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pentingnya Terapi Pendukung Untuk Tingkatkan Harapan Hidup Pasien Kanker Anak

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Anak-anak penderita kanker bermain karambol bersama saat menerima kemoterapi di Pusat Onkologi Nasional di Sanaa, Yaman, 23 Juli 2018. Agresi militer Arab Saudi ke Yaman, yang memperoleh dukungan dari Amerika Serikat, dimulai sejak 26 Maret 2015 dan telah menghancurkan infrastruktur vital Yaman. REUTERS/Khaled Abdullah
Anak-anak penderita kanker bermain karambol bersama saat menerima kemoterapi di Pusat Onkologi Nasional di Sanaa, Yaman, 23 Juli 2018. Agresi militer Arab Saudi ke Yaman, yang memperoleh dukungan dari Amerika Serikat, dimulai sejak 26 Maret 2015 dan telah menghancurkan infrastruktur vital Yaman. REUTERS/Khaled Abdullah
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKanker pada anak tidak bisa dicegah, sehingga harapan hidup pasien sangat tergantung pada kecepatan deteksi dan pengobatannya. Konsultan hematologi onkologi anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Djajadiman Gatot mengatakan pengobatan kanker, baik pada anak maupun dewasa, membutuhkan pendekatan multidisiplin. "Komunikasi antara dokter dan pasien sangat penting," kata Djajadiman dalam webinar ilmiah yang diselenggarakan Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI), pada Sabtu, 28 November 2020.

Dalam paparannya tentang 'Pentingnya Perawatan Suportif pada Penanganan Kanker Anak', Djaja menjelaskan bila ada anggota keluarga yang sakit, maka dokter dan paramedis serta keluarga harus mengadakan komunikasi. Khusus pada pasien kanker anak, keluarga pasien berhak mendapatkan informasi tentang diagnosis, rencana terapi, kemungkinan komplikasi akibat terapi, hingga kemungkinan prognosis penyakit yang bisa memburuk.

Terapi kanker pada anak umumnya terdiri dari kemoterapi, radioterapi, dan operasi. Kemoterapi kerap menimbulkan efek samping, salah satunya menekan sistem imun pasien. Penyebabnya, kadar leukosit pasien sangat rendah sehingga pasien rentan terkena penyakit infeksi. Selain menurunkan kekebalan tubuh, kemoterapi juga berisiko menyebabkan gangguan nutrisi akiat mual dan muntah, dan juga gangguan darah seperti anemia hingga trombositopenia.

Di sinilah pentingnya perawatan suportif pada pasien. Pasien membutuhkan terapi suportif berupa pemberian nutrisi yang adekuat misalnya pemberian nutrisi cair. "Untuk gangguan darah pasien memerlukan terapi suportif berupa transfusi darah atau komponen darah. Sedangkan untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah infeksi pasien memerlukan terapi pendukung berupa perawatan ruang isolasi steril,” kata Djaja.

Terapi pendukung yang sangat diperlukan oleh pasien kanker yang menjalani kemoterapi adalah pemberian obat untuk mengatasi mual dan muntah dan manajemen nyeri. Selain terapi yang berupa obat-obatan, terapi pendukung yang tidak kalah penting adalah dukungan psikososial. “Anak-anak kadang trauma dengan proses terapi, sehingga perlu diberikan dukungan psikososial pada mereka. Termasuk dukungan saat pasien harus menjalani perawatan paliatif untuk penyakit yang tidak bisa disembuhkan,” kata Djaja.

Dokter Spesialis Anak dari Universitas Hasan Sadikin Bandung Susi Susanah menjelaskan salah satu jenis terapi pendukung yang sangat penting pada pasien kanker adalah transfusi darah. Menurut Susi, meskipun secara umum aman, namun dalam penggunaannya transfusi darah tetap berisiko, sehingga diperlukan pemrosesan penyediaan darah yang aman, terutama untuk pasien kanker anak. “Transfusi darah harus rasional, artinya berdasarkan indikasi medis yang kuat dan diberikan pada pasien yang benar-benar memerlukan, diperlukan pada waktu yang tepat, dosis yang sesuai dan mempertimbangkan manfaat dan risiko,” ujar Susi.

Transfusi untuk anak dengan kanker umumnya berupa komponen darah saja, misalnya plasma darah, baik plasma cair, plasma beku maupun kriopesipitat yang banyak mengandung protein pembekuan darah. “Keuntungan transfusi komponen darah adalah resipien hanya menerima komponen darah sehingga mengurangi risiko imunolgis, penularan infeksi melalui transfusi darah, dan lebih efisien,” kata Susi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sayangnya biaya untuk memisahkan darah dengan komponen darah tidak murah. Untuk memisahkan darah dengan komponennya dilakukan secara konvensional maupun menggunakan mesin aferesis. Mesin aferesis bisa memisahkan darah dari komponen yang diperlukan sehingga sangat efisien. Mesin ini juga bisa untuk terapi, misalnya mengurangi kadar leukosit atau trombosit pada pasien.

YOAI sendiri sudah memberikan donasi mesin aferesis ke beberapa senter antara lain RSK Dharmais dan RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, RSUD dr Soetomo Surbaya, RSUP Sanglah Denpasar, RSUP dr. Sardjito Yogyakarta, RS Hasan Sadikin Makasar, dan RS Hasan Sadikin Bandung.

Dalam menangani kasus kanker pada anak, tantangan lain adalah pengawasan jangka panjang pada penyintas kanker. Dokter Eddy Supriyadi dari RS dr. Sardjito, Yogyakarta menjelaskan, selalu ada efek jangka panjang pengobatan kanker yang berbeda-beda untuk setiap penyintas. Saat ini angka penyintas kanker anak diperkirakan 30-40 persen dari keseleruhan kasus. “Masih lebih rendah daripada di negara maju seperti Amerika,” kata Eddy

Secara klinis, pengertian penyintas adalah individu yang telah menyelesaikan terapi paling tidak 2-5 tahun untuk anak-anak maupun dewasa. Masing-masing penyintas memiliki pengalaman efek jangka panjang berbeda. Umumnya mereka akan mengalami efek jangka panjang akibat terapi yang dijalani, tergantung jenis kanker yang diderita. Eddy memberi contoh, sebagian penyintas yang menjalani radiasi pada bagian dada akan berisiko mengalami gangguan pada jantung di masa depan.

Pemberian obat-obatan kemoterapi juga bisa meninggalkan jaringan paru pada pasien. Salah satu isu efek jangka panjang pengobatan kanker adalah infertitas. “Gangguan infertilitas Ini paling sering ditanyakan pasien, apakah pengobatan kanker akan berpangruh pada sperma pada pasien laki-laki atau sel telur pada pasien perempuan,” kata Eddy.

Dengan segala kemungkinan tersebut, maka pemantauan jangka panjang pada para penyintas kanker anak sangat penting.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dua Orang Dekat Pangeran William Mengidap Kanker, Ini 7 Jenis Kanker Mematikan di Dunia

1 hari lalu

Pangeran William dan Kate Middleton terlihat bersama pada Senin, 11 Maret 2024 usai operasi perut yang dilakukan Putri Wales , Januari lalu. Foto: Bruce Bennet via Daily Mail.
Dua Orang Dekat Pangeran William Mengidap Kanker, Ini 7 Jenis Kanker Mematikan di Dunia

Kanker jadi penyebab kematian paling tinggi di dunia setelah jantung dan stroke, dua orang dekat Pangeran William terkena penyakit itu.


3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

1 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Wikipedia
3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

Ada sejumlah cara untuk mengetahui apakah Anda memiliki gen kanker yang diwariskan atau tidak.


Muncul ke Publik Pertama Kali, Raja Charles III Siap Hadiri Acara Paskah

1 hari lalu

Jenis kanker yang diidap Raja Charles belum diungkap. Sel kanker itu ditemukan saat Raja menjalani pengobatan pembesaran prostat baru-baru ini. Namun, menurut kabar, kanker yang diderita Raja Charles bukan kanker prostat. REUTERS/Toby Melville
Muncul ke Publik Pertama Kali, Raja Charles III Siap Hadiri Acara Paskah

Istana Buckingham mengkonfirmasi Raja Charles III bersama Camila akan menghadiri acara paskah pada 31 Maret 2024.


5 Pesohor Yang Mengidap Kanker Seperti Kate Middleton

1 hari lalu

Kylie Minogue. AP/Shizuo Kambayashi
5 Pesohor Yang Mengidap Kanker Seperti Kate Middleton

Kate Middleton menambah jumlah pesohor yang mengalami kanker.


Ayah dan Istri Sakit Kanker, Sejarawan Komentari Kondisi Pangeran William

1 hari lalu

Pangeran William menemani Putri Charlotte, dan Pangeran Louis menghadiri acara penyambutan bagi murid baru di Lambrook School, Berkshire, Inggris, 7 September 2022. Keluarga tersebut telah pindah ke Adelaide Cottage di Windsor Home Park, yang terletak di sebelah timur Kastil Windsor dan di wilayah Berkshire di Inggris. Jonathan Brady/Pool via REUTERS
Ayah dan Istri Sakit Kanker, Sejarawan Komentari Kondisi Pangeran William

Pangeran William mengkhawatirkan kondisi ayah, istri dan anak-anaknya, namun dia diprediksi sangat tabah.


5 Tanda Anda Harus Jalani Kolonoskopi sebelum Berumur 45 Tahun

3 hari lalu

Ilustrasi kanker usus besar. shutterstock
5 Tanda Anda Harus Jalani Kolonoskopi sebelum Berumur 45 Tahun

Dengan kenaikan kasus kanker kolorektal pada orang muda, mereka yang berusia di bawah 45 tahun pun disarankan melakukan kolonoskopi.


3 Gejala Umum Kanker Ginjal, Penting untuk Deteksi Dini

3 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
3 Gejala Umum Kanker Ginjal, Penting untuk Deteksi Dini

Ada tiga gejala yang perlu diwaspadai terkait kanker ginjal. Pasalnya, kebanyakan pasien tak merasakan gejala sehingga penting mengetahui tandanya.


4 Tahun Lalu Ibunda Jokowi Berpulang, Ini Nasihat Sudjiatmi Notomiharjo untuk Putranya

3 hari lalu

Joko Widodo atau Jokowi berfoto bersama ibunya, Sudjiatmi Notomihardjo, di Jakarta Selatan, Kamis, 20 September 2012. Ibunda Presiden Jokowi, Sudjiatmi Notomihardjo, meninggal di Solo pada Rabu, 25 Maret 2020 pukul 16.45 WIB. Dok TEMPO/Dhemas Reviyanto
4 Tahun Lalu Ibunda Jokowi Berpulang, Ini Nasihat Sudjiatmi Notomiharjo untuk Putranya

Tepat 4 tahun lalu, ibu Jokowi meninggal dunia di usia yang ke-77 karena penyakit kanker


Mengenal Multiple Myeloma, Kanker Darah yang Menyerang Sel Plasma

4 hari lalu

Dr. dr. Jeffry Beta Tenggara Sp.PD-KHOM dalam edukasi bertajuk Webinar Awam Untuk Tingkatkan Kesadaran Akan Penyakit Multiple Myeloma oleh Johnson & Johnson Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Kanker Indonesia dan dihadiri oleh sekitar 80 peserta pada Sabtu 23 Maret 2024/Johnson & Johnson
Mengenal Multiple Myeloma, Kanker Darah yang Menyerang Sel Plasma

Multiple myeloma juga dikenal sebagai kanker darah terbanyak di dunia setelah leukemia.


Kate Middleton Tersentuh Dapat Banyak Dukungan Usai Umumkan Sakit Kanker

4 hari lalu

Pangeran William dan istrinya, Kate Middleton bersama ketiga anak mereka dan Mia Tindall tiba di Gereja St. Mary Magdalene, Sandringham, Inggris, 25 Desember 2023. Mereka hadir untuk mengikuti kebaktian Hari Natal Keluarga Kerajaan Inggris di gereja St. Mary Magdalene. REUTERS/Chris Radburn
Kate Middleton Tersentuh Dapat Banyak Dukungan Usai Umumkan Sakit Kanker

Putri Wales dari Inggris Kate Middleton dibanjiri pesan dukungan oleh publik setelah ia didiagnosis kanker.