TEMPO.CO, Jakarta - Ubi jalar merupakan salah satu makanan alternatif jika tak ingin makan nasi. Ubi jalar sarat karbohidrat, kaya vitamin, beta karoten, alpha karoten, kalium, dan rendah lemak. Bahan makanan berwarna oranye, putih, merah, atau ungu ini baik bagi kesehatan.
Ubi jalar membantu menurunkan berat badan, menjaga kesehatan mata, mengatasi gangguan pencernaan, dan banyak lagi. Hanya saja, tetap ada bahaya jika dikonsumsi secara berlebihan. Mengutip laman Sehatq, ada beberapa kondisi kesehatan yang justru berisiko jika makan ubi jalar.
Berikut ini bahaya ubi jalar untuk orang dengan kondisi kesehatan tertentu:
- Penderita gangguan ginjal
Ubi jalar mengandung asam oksalat dan kalsium. Penderita gangguan ginjal kesulitan memecah banyaknya nutrisi tersebut sehingga menumpuk dalam tubuh dan mengakibatkan pembentukan batu ginjal. Penderita gangguan ginjal sebaiknya minum banyak air putih supaya asam oksalat dan kalsium tidak berikat satu sama lain dan membentuk kristal. - Intolernsi alkohol gula
Mannitol adalah salah satu jenis alkohol gula yang ada dalam ubi jalar. Orang dengan sistem pencernaan yang sensitif atau intoleransi mannitol akan mengalami gangguan pencernaan setiap kali makan ubi jalar. Mereka umumnya merasakan nyeri pada lambung, kram perut, sering buang angin, diare, atau sebaliknya jadi sembelit.Ilustrasi ubi ungu. (dok. Chowhound)
Baca juga:
IklanScroll Untuk Melanjutkan - Karotenodermia
Beta karoten merupakan bentuk awal dari vitamin A. Manfaatnya, menjaga kesehatan mata, jantung, paru-paru, dan ginjal. Hanya saja, jika terlalu banyak asupan beta karoten, termasuk dari ubi jalar, akan terjadi perubahan warna kulit menjadi oranye atau kekuningan. Memang tidak mengganggu kesehatan secara umum, tapi apakah kamu mau kulitmu jadi oranye? - Penderita gangguan jantung
Dokter biasanya meresepkan obat beta-blocker kepada pasien dengan gangguan jantung. Perlu diketahui pengguna obat-obatan beta-blocker akan bereaksi dengan kalium yang terkandung dalam ubi jalar. Akibatnya, terjadi peningkatan kadar kalium dalam darah.Tingginya kadar kalium dalam darah atau biasa disebut hiperkalemia mengakibatkan gangguan irama jantung, kesemutan, hingga lemah otot. Untuk diketahui, kadar kalium normal di dalam darah adalah 3,55,0 mEq/L.