Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Fakta Vaksin Covid-19 yang Perlu Anda Tahu

Reporter

image-gnews
Keranjang belanja kecil berisi botol berlabel
Keranjang belanja kecil berisi botol berlabel "COVID-19 - Coronavirus Vaccine" dipasang pada bendera AS dalam ilustrasi yang diambil pada 29 November 2020.[REUTERS / Dado Ruvic / Ilustration]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus positif Covid-19 masih terus bertambah. Meski sudah ada kabar baik vaksin, masyarakat diminta tetap mengikuti protokol kesehatan. Pasalnya, proses vaksinasi Covid-19 tidak bisa dilakukan saat ini juga. Vaksin terlebih dulu harus melalui berbagai uji tahapan sebelum diberikan kepada masyarakat.

Dengan kemungkinan terbatasnya pasokan vaksin Covid-19 yang tersedia sebelum akhir 2020, masyarakat membutuhkan informasi vaksin yang akurat. Dilansir dari situs Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, berikut lima fakta yang beredar soal vaksin Covid-19.

Vaksin Covid-19 tidak akan menyebabkan Covid-19
Tak satu pun dari vaksin Covid-19 yang saat ini dikembangkan di Amerika Serikat menggunakan virus hidup yang menyebabkan Covid-19. Memang benar ada beberapa jenis vaksin yang sedang dikembangkan. Namun, tujuannya adalah untuk sistem kekebalan tubuh dalam mengenali dan melawan virus corona.

Proses ini terkadang menimbulkan gejala di tubuh, misalnya demam. Namun, Anda tidak perlu khawatir sebab gejala ini normal dan merupakan tanda tubuh sedang membangun sistem kekebalan. Biasanya, dibutuhkan waktu beberapa minggu bagi tubuh untuk membangun sistem kekebalan setelah vaksinasi. Artinya, ada kemungkinan seseorang terinfeksi virus yang menyebabkan Covid-19 sebelum atau setelah vaksinasi dan jatuh sakit. Ini karena vaksin belum punya cukup waktu untuk memberikan perlindungan.

Vaksin Covid-19 tidak membuat hasil tes positif
Vaksin yang saat ini dalam uji klinis di Amerika Serikat tidak akan membuat kita positif saat dites, untuk melihat apakah kita sedang mengalami infeksi. Jika tubuh mengembangkan respons imun, yang merupakan tujuan vaksinasi, ada kemungkinan tubuh dapat dites positif pada beberapa tes antibodi. Tes antibodi menunjukkan seseorang pernah mengalami infeksi sebelumnya dan mungkin memiliki tingkat perlindungan tertentu terhadap virus. Para ahli saat ini sedang melihat bagaimana vaksinasi Covid-19 dapat mempengaruhi hasil pengujian antibodi.

Orang terpapar Covid-19 masih dapat manfaat dari vaksinasi
Hal ini karena risiko kesehatan yang parah terkait dengan Covid-19 dan fakta infeksi ulang Covid-19 dimungkinkan. Mereka mungkin disarankan untuk mendapatkan vaksin Covid-19 bahkan jika pernah terpapar Covid-19 sebelumnya.

Saat ini, para ahli belum mengetahui sampai kapan seseorang terlindungi dari sakit kembali setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19. Kekebalan yang diperoleh seseorang dari infeksi, yang disebut kekebalan alami, bervariasi dari orang ke orang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Beberapa bukti awal menunjukkan kekebalan alami mungkin tidak bertahan lama. Kekebalan alami dan kekebalan yang disebabkan oleh vaksin merupakan aspek penting dari Covid-19 yang sedang dipelajari lebih lanjut oleh para ahli.

Vaksinasi dapat membantu cegah penyakit akibat Covid-19
Banyak orang yang terpapar Covid-19 hanya memiliki penyakit ringan. Sementara yang lain mungkin menderita penyakit parah atau bahkan meninggal. Tidak ada cara untuk mengetahui bagaimana Covid-19 akan mempengaruhi kita, bahkan jika kita tidak mengalami peningkatan risiko komplikasi yang parah.

Jika sakit, maka orang tersebut juga dapat menularkan penyakit itu kepada teman, keluarga, dan orang lain di sekitar. Vaksinasi Covid-19 dapat membantu melindungi seseorang dengan menciptakan respons antibodi tanpa harus mengalami sakit.

Menerima vaksin mRNAtidak akan mengubah DNA
Vaksin mRNA tidak dapat mengubah atau memodifikasi susunan genetik (DNA), mRNA dari vaksin Covid-19 tidak pernah memasuki inti sel, di mana DNA kita disimpan.

Ini artinya mRNA tidak mempengaruhi atau berinteraksi dengan DNA dengan cara apa pun. Sebaliknya, vaksin Covid-19 yang menggunakan mRNA bekerja dengan pertahanan alami tubuh untuk mengembangkan perlindungan atau kekebalan terhadap penyakit dengan aman.

*Konten ini adalah kerja sama Tempo.co dengan #SatgasCovid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan, ingat selalu #pesanibu dengan #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

1 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

5 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

5 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

11 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.


Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

12 hari lalu

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi didampingi Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno(kanan) dan Dirjen Perkeretaapian Mohamad Risal Wasal (kiri) menyampaikan keterangan pers usai rapat koordinasi di Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV, Badung, Bali, Minggu, 31 Desember 2023. Kementerian Perhubungan bersama berbagai pihak terkait melakukan evaluasi usai kemacetan parah pada Jumat malam (29/12) serta menyiapkan sejumlah rencana dan skema untuk mengantisipasi kemacetan khususnya selama masa libur tahun baru di jalan akses sekitar Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.


Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

15 hari lalu

Sejumlah calon penumpang pesawat antre untuk lapor diri di Terminal 3 Bandara Sekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu 19 April 2023. PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta memprediksi puncak arus mudik lewat bandara Soetta terjadi mulai H-3 atau Rabu (19/4) dengan pergerakan pesawat yang terjadwal mencapai 1.138 penerbangan dengan total penumpang 164.575 hingga H-1 atau Jumat (21/4). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.


Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

16 hari lalu

Aktivitas pekerja di pabrik obat PT Indofarma (persero) Cibitung, Bekasi, Selasa (10/04). PT Indofarma akan melakukan investasi sebesar Rp 100 milliar untuk mengembangkan produksi generik dan herbal dan memenuhi kebutuhan bahan baku yang saat ini 90% masih Impor. TEMPO/Dasril Roszandi
Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual


Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

18 hari lalu

Sejumlah pemudik menunggu jadwal keberangkatan kereta dari Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 5 April 2024. Sebanyak 17.994 orang meninggalkan Kota Jakarta melalui Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, untuk mudik ke kampung halaman ke berbagai daerah pada H-5 Lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

Jumlah kasus flu Singapura bisa bertambah lagi seiring momentum Idul Fitri dan mudik Lebaran yang membuat intensitas pertemuan di masyarakat meninggi.


Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

18 hari lalu

Flu Singapura.
Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.


Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

20 hari lalu

Ilustrasi virus flu. freepik.com
Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.