Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kepatuhan Orang Minum Obat Semakin Sedikit Bila...

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Spesialis Jantung dan Head of Cardiovascular Center Rumah Sakit Siloam Karawaci Antonia Anna Lukito mengatakan kepatuhan orang akan semakin berkurang ketika diminta dokter minum lebih banyak obat. "Makin sering orang minum obat, maka tingkat kepatuhannya makin menurun. Orang akan bosan," kata Antonia dalam Daewoong Media Day Kuartal 4 2020 - tema ‘Industri Farmasi untuk 2021: Inovasi untuk Mengatasi Hipertensi dan Dislipidemia di Era COVID-19' pada 17 Desember 2020.

Antonia mengatakan sudah banyak orang ngambek dan akhirnya enggan minum obat saat dokter memberikan terlalu banyak obat untuk dikonsumsi dalam menangani penyakitnya. Hal itu tentu akan berakibat fatal khususnya bagi pasien penderita hipertensi dan kolesterol sekaligus.

Para penderita pasien hipertensi wajib minum obat secara berkala untuk mestabilkan tekanan darah. Masalahnya, 50 -75 persen pasien hipertensi juga memiliki masalah kolesterol tinggi. Bila pasien itu menderita kedua penyakit secara bersamaan, maka semakin banyak pula obat yang harus dikonsumsi pasien. "Bila diminta minum lebih banyak obat, justru kepatuhan mereka rendah. Akibatnya risiko terkena penyakit pun akan semakin meningkat," katanya.

Bila penyakit hipertensi dan kolesterol tidak ditangani, pasien itu bisa mengalami stroke dan serangan jantung. "Makanya harus disiplin minum obat," katanya.
Daewoong Media Day Kuartal 4 2020 - Tema ‘Industri Farmasi untuk 2021: Inovasi untuk Mengatasi Hipertensi dan Dislipidemia di Era COVID-19' pada 17 Desember 2020

Salah satu strategi yang bisa dilakukan untuk menangani kasus seperti ini, kata Antonia, adalah dengan minum obat kombinasi. Obat kombinasi itu ringkas, bisa menurunkan jumlah tablet yang harus dikonsumsi. 

Product Manager Daewoong Pharmaceutical Son Chan Seok mengatakan Daewoong Pharmaceutical telah mengembangkan pengobatan kombinasi untuk merawat pasien yang menderita hipertensi dan dislipidemia. Berdasarkan hasil penelitian terbaru Daewoong Pharmaceutical, pengobatan kombinasi yang bertujuan untuk menangani hipertensi dan dislipidemia ini memiliki efek penurunan tekanan darah yang sangat baik dan dapat meningkatkan kepatuhan pasien. Efek pengobatan ini juga diakui secara internasional dan telah diterbitkan dalam American Journal of Therapeutics, jurnal tingkat internasional SCI.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengobatan yang diperkenalkan oleh Daewoong Pharmaceutical ini mengandung kombinasi olmesartan dan rosuvastatin. Pengobatan hipertensi dan dislipidemia ini dirancang dalam bentuk tablet dua lapis dengan kompartemen terpisah. Saat tablet dikonsumsi, obat akan melepaskan rosuvastatin terlebih dahulu kemudian olmesartan dalam jangka waktu 30 menit. Hal ini berkat penerapan teknologi yang mampu mengatur pelepasan kandungan obat sehingga penyerapannya di dalam tubuh dapat dioptimalkan tanpa adanya interaksi antar kandungan.

Daewoong Pharmaceutical terus melakukan riset dan pengembangan untuk meningkatkan kemanjuran obat polipil karena obat kombinasi berdosis tetap terbukti lebih efektif mengurangi tekanan darah dan kolesterol dibandingkan dengan mengonsumsi obat yang berbeda secara terpisah. "Pengobatan kombinasi yang mengandung olmesartan dan rosuvastatin dari Daewoong Pharmaceutical dapat berkontribusi memudahkan proses pengobatan karena pasien tak perlu lagi mengkonsumsi dua obat untuk hipertensi dan dislipidemia secara terpisah dan dapat mengurangi beban ekonomi bagi pasien," kata Son Chan Seok.

Sengho Jeon, CEO Daewoong Pharmaceutical mengatakan Daewoong akan terus berupaya untuk melindungi masyarakat Indonesia dari penyakit kardiovaskular, penyebab kematian nomor satu di Indonesia. "Daewoong pun akan berkontribusi dalam mendukung industri farmasi Indonesia dengan memperkenalkan obat-obatan yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia serta kenyamanan staf medis dan pasien melalui platform teknologi formulasi yang unik," katanya.

Daewoong Pharmaceutical kini memiliki teknologi yang mampu memadatkan tiga hingga empat kandungan yang berbeda ke dalam satu obat kombinasi. Perawatan kombinasi yang mengandung tiga kandungan ini memiliki komponen Amlodipine yang telah dikembangkan untuk mengontrol tekanan darah pasien lebih lanjut. Obat ini sudah dipasarkan di Korea Selatan sejak bulan Mei 2019. Untuk pengendalian kolesterol yang lebih efektif, Daewoong juga sedang menjalani uji klinis fase tiga untuk mengembangkan pengobatan kombinasi yang memiliki empat kandungan dengan tambahan ezetimibe di Korea.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

21 jam lalu

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)
Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.


6 Buah Penurun Kolesterol Usai Kebanyakan Menyantap Hidangan Lebaran

1 hari lalu

Ilustrasi makan buah-buahan. Shutterstock
6 Buah Penurun Kolesterol Usai Kebanyakan Menyantap Hidangan Lebaran

Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah kadar kolesterol dalam tubuh, terutama setelah mengonsumsi makanan tinggi lemak dan gula selama perayaan Lebaran.


Hidangan Lebaran Penuh Kolesterol, Inilah 10 Makanan dan Minuman yang Dapat Mengurangi Kadar Kolesterol

3 hari lalu

Hidangan Lebaran Prilly Latuconsina (Instagram/@prillylatuconsina96)
Hidangan Lebaran Penuh Kolesterol, Inilah 10 Makanan dan Minuman yang Dapat Mengurangi Kadar Kolesterol

Makanan dan minuman ini bisa menjadi alternatif pilihan untuk mengurangi kadar kolesterol dalam darah.


Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

5 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.


Seimbangkan Konsumsi Hidangan Lebaran dengan Serat, Simak Saran Ahli Gizi

7 hari lalu

Ilustrasi opor ayam. shutterstock.com
Seimbangkan Konsumsi Hidangan Lebaran dengan Serat, Simak Saran Ahli Gizi

Konsumsi opor dan gulai yang identik dengan hidangan Lebaran perlu diseimbangkan dengan makanan sumber serat seperti sayur dan buah.


5 Menu Lebaran Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Hipertensi

7 hari lalu

Resep gulai kambing ala India yang bisa menjadi alternatif menu idul adha
5 Menu Lebaran Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Hipertensi

Orang yang menderita hipertensi sangat disarankan menghindari 5 menu lebaran berikut ini.


Sajian Berlemak Saat Lebaran, Ahli Gizi Unair Bagikan Tips Makan Opor dan Rendang

10 hari lalu

Ilustrasi makanan khas Lebaran. Shutterstock
Sajian Berlemak Saat Lebaran, Ahli Gizi Unair Bagikan Tips Makan Opor dan Rendang

Sajian makanan kaya lemak saat Lebaran aman dikonsumsi asal tahu batasannya. Simak penuturan ahli gizi dari Unair berikut ini.


5 Asupan Makanan yang Cocok Dikonsumsi Penderita Hipertensi

12 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
5 Asupan Makanan yang Cocok Dikonsumsi Penderita Hipertensi

Dengan memperhatikan asupan makanan sehari-hari, penderita hipertensi dapat mengurangi risiko komplikasi yang mungkin timbul akibat kondisi tersebut.


Habiskan Ramadan di Korea Selatan, Beruntung Kantor Sediakan Musala

15 hari lalu

Warga Indonesia yang tinggal di Korea Selatan, Rakha Zharfarizky Danadibrata/Dok Rakha
Habiskan Ramadan di Korea Selatan, Beruntung Kantor Sediakan Musala

Tidak seperti di Indonesia, Ramadan di Korea Selatan tidak terlalu meriah. Simak pengalaman Rakha menghabiskan waktu bulan Puasa di Negeri Ginseng.


Dua Tewas, Lebih 100 Orang Dirawat di Jepang akibat Suplemen Angkak

22 hari lalu

Tangkapan layar (kiri) salah satu suplemen kesehatan yang ditarik kembali oleh Kobayashi Pharmaceutical pada 22 Maret 2024. Beberapa produk lainnya, termasuk Mio Sparkling Sake Premium (Rose) (kanan), telah ditarik kembali sehubungan dengan meningkatnya kekhawatiran akan kesehatan.  (Gambar dan foto: situs Kobayashi Pharmaceutical dan Singapore Food Agency
Dua Tewas, Lebih 100 Orang Dirawat di Jepang akibat Suplemen Angkak

Dua orang tewas dan lebih dari 100 lainnya dilarikan ke rumah sakit di Jepang akibat mengonsumsi suplemen makanan angkak dalam waktu lama