TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Spesialis Jantung dan Head of Cardiovascular Center Rumah Sakit Siloam Karawaci Antonia Anna Lukito mengatakan kepatuhan orang akan semakin berkurang ketika diminta dokter minum lebih banyak obat. "Makin sering orang minum obat, maka tingkat kepatuhannya makin menurun. Orang akan bosan," kata Antonia dalam Daewoong Media Day Kuartal 4 2020 - tema ‘Industri Farmasi untuk 2021: Inovasi untuk Mengatasi Hipertensi dan Dislipidemia di Era COVID-19' pada 17 Desember 2020.
Antonia mengatakan sudah banyak orang ngambek dan akhirnya enggan minum obat saat dokter memberikan terlalu banyak obat untuk dikonsumsi dalam menangani penyakitnya. Hal itu tentu akan berakibat fatal khususnya bagi pasien penderita hipertensi dan kolesterol sekaligus.
Para penderita pasien hipertensi wajib minum obat secara berkala untuk mestabilkan tekanan darah. Masalahnya, 50 -75 persen pasien hipertensi juga memiliki masalah kolesterol tinggi. Bila pasien itu menderita kedua penyakit secara bersamaan, maka semakin banyak pula obat yang harus dikonsumsi pasien. "Bila diminta minum lebih banyak obat, justru kepatuhan mereka rendah. Akibatnya risiko terkena penyakit pun akan semakin meningkat," katanya.
Bila penyakit hipertensi dan kolesterol tidak ditangani, pasien itu bisa mengalami stroke dan serangan jantung. "Makanya harus disiplin minum obat," katanya.
Daewoong Media Day Kuartal 4 2020 - Tema ‘Industri Farmasi untuk 2021: Inovasi untuk Mengatasi Hipertensi dan Dislipidemia di Era COVID-19' pada 17 Desember 2020
Salah satu strategi yang bisa dilakukan untuk menangani kasus seperti ini, kata Antonia, adalah dengan minum obat kombinasi. Obat kombinasi itu ringkas, bisa menurunkan jumlah tablet yang harus dikonsumsi.
Product Manager Daewoong Pharmaceutical Son Chan Seok mengatakan Daewoong Pharmaceutical telah mengembangkan pengobatan kombinasi untuk merawat pasien yang menderita hipertensi dan dislipidemia. Berdasarkan hasil penelitian terbaru Daewoong Pharmaceutical, pengobatan kombinasi yang bertujuan untuk menangani hipertensi dan dislipidemia ini memiliki efek penurunan tekanan darah yang sangat baik dan dapat meningkatkan kepatuhan pasien. Efek pengobatan ini juga diakui secara internasional dan telah diterbitkan dalam American Journal of Therapeutics, jurnal tingkat internasional SCI.
Pengobatan yang diperkenalkan oleh Daewoong Pharmaceutical ini mengandung kombinasi olmesartan dan rosuvastatin. Pengobatan hipertensi dan dislipidemia ini dirancang dalam bentuk tablet dua lapis dengan kompartemen terpisah. Saat tablet dikonsumsi, obat akan melepaskan rosuvastatin terlebih dahulu kemudian olmesartan dalam jangka waktu 30 menit. Hal ini berkat penerapan teknologi yang mampu mengatur pelepasan kandungan obat sehingga penyerapannya di dalam tubuh dapat dioptimalkan tanpa adanya interaksi antar kandungan.
Daewoong Pharmaceutical terus melakukan riset dan pengembangan untuk meningkatkan kemanjuran obat polipil karena obat kombinasi berdosis tetap terbukti lebih efektif mengurangi tekanan darah dan kolesterol dibandingkan dengan mengonsumsi obat yang berbeda secara terpisah. "Pengobatan kombinasi yang mengandung olmesartan dan rosuvastatin dari Daewoong Pharmaceutical dapat berkontribusi memudahkan proses pengobatan karena pasien tak perlu lagi mengkonsumsi dua obat untuk hipertensi dan dislipidemia secara terpisah dan dapat mengurangi beban ekonomi bagi pasien," kata Son Chan Seok.
Sengho Jeon, CEO Daewoong Pharmaceutical mengatakan Daewoong akan terus berupaya untuk melindungi masyarakat Indonesia dari penyakit kardiovaskular, penyebab kematian nomor satu di Indonesia. "Daewoong pun akan berkontribusi dalam mendukung industri farmasi Indonesia dengan memperkenalkan obat-obatan yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia serta kenyamanan staf medis dan pasien melalui platform teknologi formulasi yang unik," katanya.
Daewoong Pharmaceutical kini memiliki teknologi yang mampu memadatkan tiga hingga empat kandungan yang berbeda ke dalam satu obat kombinasi. Perawatan kombinasi yang mengandung tiga kandungan ini memiliki komponen Amlodipine yang telah dikembangkan untuk mengontrol tekanan darah pasien lebih lanjut. Obat ini sudah dipasarkan di Korea Selatan sejak bulan Mei 2019. Untuk pengendalian kolesterol yang lebih efektif, Daewoong juga sedang menjalani uji klinis fase tiga untuk mengembangkan pengobatan kombinasi yang memiliki empat kandungan dengan tambahan ezetimibe di Korea.