TEMPO.CO, Jakarta - Varian baru virus corona yang terjadi di Inggris dan menyebar di beberapa negara 56 persen lebih menular. Begitu kata para ilmuwan. Selain itu, studi itu juga mengungkap penularan virus itu lebih cepat.
Dalam sebuah penelitian baru-baru ini yang dilakukan di London School of Hygiene and Tropical Medicine, para ahli mengklaim jenis baru virus corona baru dapat menyebabkan lebih banyak kematian di Inggris dan lockdown akan dapat menahan penyebaran infeksi. Akibat penularan yang meningkat, jumlah kasus juga bakal naik.
Para ahli khawatir hal ini dapat menyebabkan lebih banyak rawat inap dan kematian terkait COVID-19 pada 2021 dibandingkan 2020. Para ahli juga mengatakan pelonggaran aturan penguncian akan mendorong kembalinya virus secara besar-besaran, yang berarti mungkin perlu untuk mempercepat peluncuran vaksin untuk menekan beban penyakit.
Strain baru virus corona ditemukan di Inggris tenggara pada November 2020 setelah pemerintah negara itu menerapkan kembali pembatasan di Inggris dan daerah sekitar. Tidak hanya itu, banyak negara lain termasuk Indonesia juga memberlakukan kembali pembatasan perjalanan dan menangguhkan semua penerbangan dari Inggris. Karantina 14 hari telah diwajibkan bagi orang-orang yang datang dari Inggris.
Varian baru COVID-19 diberi nama VUI 202012/01. Ini termasuk mutasi genetik pada protein lonjakan yang dapat menyebabkan penyebaran virus dengan mudah dan langsung, membuatnya lebih mematikan. Varian baru ini memiliki 17 mutasi yang mempengaruhi bentuk virus, termasuk protein lonjakan yang menjadi asal nama keluarga virus corona.
Dengan virus varian baru, tiga gejala paling umum yaitu demam, batuk kering, dan hilangnya bau serta rasa, sama seperti sebelumnya. Tetapi, ada tujuh gejala lain yang telah dikaitkan dengan varian baru tersebut. Gejala-gejalanya meliputi kelelahan, kehilangan nafsu makan, diare, sakit kepala, nyeri otot, dan kebingungan.
Mutasi virus membuatnya mudah untuk memasuki sel manusia, yang membuat anak-anak lebih rentan terinfeksi dan sama rentannya seperti orang dewasa. Dengan strain baru dalam gambaran, kita mungkin melihat lebih banyak anak terinfeksi.
*Ini adalah konten kerja sama Tempo.co dengan #SatgasCovid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan, ingat selalu #pesanibu dengan #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun.