TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan berencana memulai vaksinasi pada Januari 2021. Namun, masih banyak masyarakat yang ragu apakah vaksin Covid-19 yang digunakan aman atau tidak.
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama mengatakan untuk mengetahui vaksin Covid-19 aman dan efektif ada sejumlah hal yang bisa disimak. Pertama tahap uji klinis. Kata Tjandra, vaksin yang aman dan efektif harus melalui semua tahapan uji klinis.
Tak berhenti di situ, keamanan dan efektivitas vaksin selanjutnya harus diuji kembali oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). BPOM akan menilai apakah tahapan ujin klinis yang dilalui sudah benar, tepat, dan berjalan baik. Kemudian jika sudah dinyatakan memenuhi persyaratan, BPOM akan mengeluarkan surat izin tetap atau sementara, misalnya dalam situasi pandemi.
"Sesudah ada surat izin dari BPOM, keamanan dan efektivitas sudah dinilai oleh badan itu sehingga vaksin yang lolos uji BPOM aman dan efektif diberikan ke manusia," ujarnya.
Tjandra menjelaskan vaksin bersifat mencegah bukan mengobati. Spek virus yang dipilih untuk membuat vaksin akan merangsang pembentukan antibodi yang siap melawan virus.
"Vaksin bertugas mencegah supaya orang tidak menjadi sakit tertular Covid-19," tegasnya.
Tjandra menambahkan sambil menunggu vaksinasi, ada baiknya masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Tidak hanya #pakaimasker, rajin #cucitangan, dan #jagajarak, masyarakat juga harus menjaga etika batuk, memberi salam dengan benar, olahraga yang teratur, makan makanan bergizi, dan menjalani pola hidup bersih dan sehat.
"Kita bisa proteksi diri sendiri sebelum vaksin," tutur Tjandra.
*Ini adalah konten kerja sama Tempo.co dengan #SatgasCovid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan, ingat selalu #pesanibu dengan #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun.