Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menimbang Vaksin AstraZeneca untuk Menangkal Covid-19, Uji Klinis Sampai Dosis

image-gnews
Ilustrasi peneliti berupaya menciptakan vaksin virus corona Covid-19. ANTARA/Shutterstock/am.
Ilustrasi peneliti berupaya menciptakan vaksin virus corona Covid-19. ANTARA/Shutterstock/am.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah perusahaan farmasi berlomba membuat vaksin Covid-19. Ada Sinovac dari Cina; Pfizer, Moderna, Johnson & Johnson, dan Novavax dari Amerika Serikat; GlaxoSmithKline, AstraZeneca - Universitas Oxford dari Inggris; Sanofi dari Prancis; BioNTech (Jerman); dan banyak lagi.

Pemerintah telah membeli vaksin Sinovac dari Cina serta memesan vaksin AstraZeneca dari Inggris dan vansin Novavax dari Amerika Serikat. Vaksin Sinovac sebanyak 125 juta dosis serta vaksin AstraZeneca dan vaksin Novavax, masing-masing 50 juta dosis.

Pemerintah Inggris telah memesan 100 juta dosis vaksin AstraZeneca. Perusahaan farmasi membuat vaksin bersama peneliti dari Universitas Oxford. "Kami menyediakan vaksin untuk seluruh dunia," kata Andrew Pollard, Direktur Vaksin Universitas Oxford, Inggris.

AstraZeneca mengklaim vaksin Covid-19 buatannya 70 persen efektif dalam sebuah uji coba, bahkan hingga 90 persen. Vaksin ini disebut-sebut bisa dibuat lebih murah, lebih mudah didistribusikan, dan lebih cepat diproduksi.

Produsen obat asal Inggris itu menyatakan bahwa mereka memiliki 200 juta dosis pada akhir 2020, sekitar empat kali lebih banyak dari pesaingnya, Pfizer Inc. Sebanyak 700 juta dosis disiapkan secara global pada akhir kuartal pertama tahun ini.

Keranjang belanja kecil berisi botol berlabel "COVID-19 - Coronavirus Vaccine" dipasang pada bendera AS dalam ilustrasi yang diambil pada 29 November 2020.[REUTERS / Dado Ruvic / Ilustration]

Vaksin tersebut rata-rata mencegah 70 persen kasus Covid-19 dalam uji coba tahap akhir di Inggris dan Brasil. Tingkat keberhasilan meningkat menjadi 90 persen pada peserta uji coba yang menerima setengah dosis diikuti dengan dosis penuh.

Tingkat kemanjuran menjadi sebesar 62 persen jika dosis penuh diberikan dua kali, seperti pada kebanyakan peserta penelitian. AstraZeneca menyatakan tidak ada masalah kesehatan serius pada peserta uji coba. Namun hanya sedikit data uji coba yang diberikan.

Minimnya data hasil uji coba yang dipublikasikan membuat banyak kalangan meragukan efektivitasnya dibanding produk pesaing. Bahkan ada kemungkinan butuh waktu lebih lama untuk mendapatkan persetujuan peraturan dari badan kesehatan di Amerika Serikat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

AstraZeneca juga mengklaim vaksinnya berbiaya murah, hanya beberapa dolar per suntikan. Harganya jauh lebih murah bila dibandingkan dengan harga vaksin Pfizer dan Moderna, yang menggunakan teknologi baru yang lebih kompleks. Vaksin AstraZeneca juga dapat diangkut dan disimpan pada suhu lemari es bisaya, yang membuatnya lebih mudah didistribusikan dibanding produk Pfizer, yang harus disimpan pada suhu -70 derajat Celsius.

Keampuhan vaksin AstraZeneca hingga 90 persen didapati secara tak sengaja. Perusahaan mencatat sempat mengalami kesalahan dosis selama uji coba. Namun ternyata efektivitasnya jauh lebih tinggi dibanding 62 persen, yang masih cukup untuk mendapat persetujuan. Kepala Eksekutif AstraZeneca, Pascal Soriot, mengatakan dosis awal yang lebih kecil berarti persediaan yang terbatas dapat menjangkau lebih jauh untuk memvaksinasi lebih banyak orang.

Ilustrasi Vaksin Covid-19. REUTERS/Dado Ruvic

Kepala ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, Soumya Swaminathan, mengatakan WHO sangat ingin melihat data keamanan lengkap dan mendorong pengembang vaksin lainnya melakukan hal serupa. "Kami harus melindungi miliaran orang," kata Swaminathan. "Kami membutuhkan semua kapasitas manufaktur di dunia untuk melakukan itu."

Analis kesehatan dari SVB Leerink mengatakan AstraZeneca belum membuka informasi yang cukup tentang tingkat keselamatan yang menyebabkan jeda dalam uji coba fase ketiga. Leerink mencatat hanya sejumlah kecil orang yang menerima dosis pertama yang lebih kecil.

Analis Leerink, Geoffrey Porges, mengatakan vaksin itu tidak mungkin diterima di Amerika Serikat. Sebab, uji coba yang dilakukan belum memenuhi persyaratan di sana untuk orang tua dan populasi berisiko tinggi lainnya.

Vaksin AstraZeneca menggunakan versi modifikasi dari virus flu simpanse untuk menyampaikan instruksi kepada sel guna melawan virus target. Pendekatan ini berbeda dengan yang digunakan Pfizer dan Moderna, yang mengandalkan teknologi baru yang dikenal sebagai messenger RNA (mRNA).

SCIENCE DAILY | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

3 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

6 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

7 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

13 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

13 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

14 hari lalu

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi didampingi Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno(kanan) dan Dirjen Perkeretaapian Mohamad Risal Wasal (kiri) menyampaikan keterangan pers usai rapat koordinasi di Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV, Badung, Bali, Minggu, 31 Desember 2023. Kementerian Perhubungan bersama berbagai pihak terkait melakukan evaluasi usai kemacetan parah pada Jumat malam (29/12) serta menyiapkan sejumlah rencana dan skema untuk mengantisipasi kemacetan khususnya selama masa libur tahun baru di jalan akses sekitar Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

16 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

17 hari lalu

Sejumlah calon penumpang pesawat antre untuk lapor diri di Terminal 3 Bandara Sekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu 19 April 2023. PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta memprediksi puncak arus mudik lewat bandara Soetta terjadi mulai H-3 atau Rabu (19/4) dengan pergerakan pesawat yang terjadwal mencapai 1.138 penerbangan dengan total penumpang 164.575 hingga H-1 atau Jumat (21/4). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.


Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

17 hari lalu

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terpampang di pintu masuk kantor pusatnya di Jenewa, 25 Januari 2015. [REUTERS / Pierre Albouy / File Foto]
Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

Kilas balik Hari Kesehatan Dunia dan terbentuknya WHO


Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

18 hari lalu

Aktivitas pekerja di pabrik obat PT Indofarma (persero) Cibitung, Bekasi, Selasa (10/04). PT Indofarma akan melakukan investasi sebesar Rp 100 milliar untuk mengembangkan produksi generik dan herbal dan memenuhi kebutuhan bahan baku yang saat ini 90% masih Impor. TEMPO/Dasril Roszandi
Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual