TEMPO.CO, Jakarta - Punya pasangan posesif itu menyiksa. Memang niatnya baik, menjaga pasangan agar cinta selalu bersama dan seiring sejalan. Hanya saja, jika penjagaan ini berlebihan maka akan membuat risih.
Ada kalanya orang yang kelewatan dalam menjaga pasangannya tidak menyadari kalau dia adalah seorang posesif. Di dalam hatinya, mungkin ada kekhawatirkan sang kekasih bakal pergi atau dia terabaikan karena sesuatu yang lebih menarik.
Sikap posesif muncul saat seseorang merasa bergantung dengan orang lain dan berharap dapat lebih dicintai. Namun sikap ini harus diwaspadai, apalagi jika sudah melewati batas wajar karena akan membahayakan orang lain.
Mengutip laman Times of India, ada cara untuk mengetahui apakah kamu termasuk pasangan, teman, atau pacar yang posesif atau tidak. Coba jawab sepuluh pertanyaan berikut:
- Apakah kamu memata-matai akun media sosial pasangan?
- Apakah kamu memeriksa pesan dan panggilan telepon tanpa sepengetahuan pasangan?
- Apakah kamu memantau interaksi pasangan dengan lawan jenis dan mencoba mencari alasan untuk bertengkar karenanya?
- Apakah kamu secara emosional memaksa pasangan untuk berhenti menjalin komunikasi dengan teman lawan jenis?
- Apakah kamu menelepon pasangan setiap kali berjauhan untuk sekadar mengetahui kondisinya?
Ilustrasi pasangan posesif. Freepik.com/Wayhomestudio
IklanScroll Untuk Melanjutkan - Apakah kamu memantau orang yang terhubung di daftar pertemanan media sosial pasangan?
- Apakah kamu memaksa pasangan untuk tinggal di rumah dan membatalkan rencana bepergian karena kekhawatiran yang tak beralasan?
- Apakah kamu menganggap pasangan adalah segalanya dan pusat segala rasa bahagiamu?
- Apakah pasanganmu adalah satu-satunya orang yang paling dekat denganmu dan tak tergantikan?
- Apakah kamu hanya dapat menghibur diri atau merasa bahagia dengan kehadiran pasangan di sisimu?
Jika jawaban dari pertanyaan tadi adalah 'ya', maka sebaiknya kamu meminta maaf kepada pasangan dan mencari jalan keluar untuk mengurangi kadar sikap posesif. Jika perlu, berkonsultasi dengan profesional untuk mengatasinya.
Sikap posesif merupakan salah satu gejala gangguan kepribadian ambang atau Borderline Personality Disorder (BPD). Ini adalah gangguan mental yang ditandai dengan suasana hati, perilaku, dan hubungan yang tak stabil. Seseorang dengan gejala BPD berat dapat menyakiti orang lain tanpa merasa bersalah.