Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Selain Malas Sikat Gigi, Pengguna Behel Sering Lakukan Kesalahan Ini

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Wanita mengenakan kawat gigi atau behel. Unsplash.com/Rainier Ridao
Wanita mengenakan kawat gigi atau behel. Unsplash.com/Rainier Ridao
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKawat gigi alias behel sudah menjadi suatu perawatan yang semakin biasa di kalangan masyarakat. Sayang, hal itu tidak dibarengi dengan berbagai kebiasaan yang harus dilakukan para pengguna behel. Ada beberapa kesalahan pasien pengguna behel sehingga mengakibatkan perawatan giginya semakin lama. "Kesalahan paling umum yang dilakukan para pengguna behel adalah malas sikat gigi," kata Dokter Gigi Spesialis Ortodonsia Rumah Sakit Pondok Indah Benny Mulyono Soegiharto pada diskusi bertema topik ‘Kenali Perawatan Ortodonti Gigi’ 12 Januari 2021.

Dokter Gigi Spesialis Ortodonsia Rumah Sakit Pondok Indah Benny Mulyono Soegiharto/RSPI

Ada beberapa dampak buruk yang bisa terjadi bila para pengguna behel tidak menggosok gigi secara rutin. Benny mengatakan bila orang dengan perawatan behel malas menggosok gigi, maka akan muncul plak. "Plak itu biasa disebut jigong. Dan plak bisa memicu radang gusi atau gingivitis," katanya.

Selain itu, malas menyikat gigi juga bisa mengakibatkan lubang gigi kecil kecil bagi para pengguna behel. "Makanya pasien harus diingatkan soal sikat gigi 2 kali sehari berkali-kali, terutama sebelum tidur," kata Benny.

Selain malas sikat gigi, ada pula kebiasaan buruk pasien yang mengakibatkan perawatan gigi dengan behel terhambat. Kebiasaan lainnya adalah tidak menggunakan karet yang diberikan dokter. Alasannya bisa lupa, atau malas menggunakan karet itu. "Karet gigi itu gunanya untuk mengkoordinasikan gerakan gigi agar simultan," katanya.

Karet gigi pun diharapkan bisa mengarahkan kedudukan gigi agar berada di posisi sempurna. "Kalau pasiennya tidak mau pakai karet, saya jadi frustasi, perawatan gigi juga lama jadinya," kata Benny.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu masalah lain adalah kebiasaan pasien yang tetap memakan benda keras saat menggunakan behel. Menurut Benny, para dokter pasti sudah meminta pasien untuk tidak makan makanan keras, namun masih banyak saja yang melanggarnya. "Menggigit makanan keras bisa mengakibatkan biji kawat yang menempel pada gigi copot," katanya.

Makanan keras seperti tulang, atau kacang bisa membuat gigi ekstra keras untuk menggigit. "Jika biji kawat gigi sampai terlepas, saat dipasang ulang, kekuatan menempelnya pada gigi tidak akan sekuat yang pertama," katanya.

Benny mengingatkan bahwa biji kawat ini tidak direkatkan sangat keras seperti menggunakan lem super. Dengan lem khusus gigi, para biji kawat memang ditempel di gigi dan nanti setelah selesai perawatan behel, lem itu harus dilepas secara hati-hati. "Biji-biji ini harus dicopot dengan aman tanpa harus merusak email gigi makanya lem ini punya titik lemah supaya tidak merusak gigi," kata Benny yang bercerita salah satu pasiennya pernah beberapa kali harus meminta dipasangkan biji kawat karena suka memakan cangkang kepiting.

Bila biji kawat sering copot hal itu bisa mengakibatkan semakin lama perawatan gigi. "Semakin sering copot ya enggak akan selesai perawatannya makanya bisa sampai 10 tahun," lanjutnya.

Kesalahan terakhir yang sering dilakukan oleh pengguna behel adalah malas untuk melakukan pemeriksaan atau kontrol rutin. Bisa saja para pasien datang tiga bulan sekali. Padahal pasien sebaiknya datang sebulan sekali karena pergerakan gigi itu harus dikendalikan dengan pantauan ketat para dokter. "Gerakan gigi itu harus dikendalikan, bila tidak perawatan gigi akan semakin lama," kata Benny.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kesalahan saat Sikat Gigi, Langsung Berkumur. Apa Dampaknya?

5 hari lalu

Ilustrasi menggosok gigi.  TEMPO/Aditia Noviansyah
Kesalahan saat Sikat Gigi, Langsung Berkumur. Apa Dampaknya?

Tahukah Anda membilas dengan air setelah sikat gigi sebenarnya berbahaya, bukan baik? Ini dampaknya menurut pakar.


6 Masalah di Mulut yang Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Gejala Kanker

10 hari lalu

Ilustrasi sakit gigi. Shutterstock.com
6 Masalah di Mulut yang Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Gejala Kanker

Masalah di mulut bisa jadi merupakan tanda kondisi yang lebih serius. Pakar menyebut kanker mulut salah satunya.


Allicin, Senyawa Anti Bakteri pada Bawang Putih untuk Redam Nyeri pada Gigi Berlubang

17 hari lalu

Ilustrasi bawang putih. Pixabay.com/Pam de Butler
Allicin, Senyawa Anti Bakteri pada Bawang Putih untuk Redam Nyeri pada Gigi Berlubang

Pada gigi berlubang kerap menimbulkan nyeri, Allicin di bawang putih bekerja dengan cara mengurangi perkembangbiakan bakteri pada gigi berlubang.


Siwak: Kandungan, Manfaat, dan Asal-usul Penggunaannya

19 hari lalu

Ilustrasi Siwak. shutterstock.com
Siwak: Kandungan, Manfaat, dan Asal-usul Penggunaannya

Sebagian besar masyarakat dunia menggunakan siwak, karena faktor religi, budaya, dan sosial


5 Masalah Gigi yang Tak Boleh Diabaikan atau Berujung Fatal

44 hari lalu

Ilustrasi sakit gigi. Shutterstock
5 Masalah Gigi yang Tak Boleh Diabaikan atau Berujung Fatal

Kesehatan gigi terkait dengan kesehatan secara menyeluruh. Berikut lima masalah gigi dan mulut yang tak boleh diabaikan menurut dokter gigi.


3 Juta Sikat Gigi Pintar Diretas dalam Serangan DDoS

7 Februari 2024

Ilustrasi Sikat Gigi Pintar. (Gizmochina)
3 Juta Sikat Gigi Pintar Diretas dalam Serangan DDoS

Serangan DDoS melalui sikat gigi pintar itu membuat situs web perusahaan mogok beberapa jam.


Berapa Biaya Cabut Gigi di Puskesmas? Segini Kisarannya

29 Januari 2024

Biaya cabut gigi di Puskesmas bagi peserta JKN atau pemegang KIS adalah gratis. Lantas, berapa biaya cabut gigi di Puskesmas bagi masyarakat umum? Foto: Canva
Berapa Biaya Cabut Gigi di Puskesmas? Segini Kisarannya

Biaya cabut gigi di Puskesmas bagi peserta JKN atau pemegang KIS adalah gratis. Lantas, berapa biaya cabut gigi di Puskesmas bagi masyarakat umum?


Cara Aman Memutihkan Gigi Menurut Dokter, Hindari Produk dengan Kandungan Berikut

28 Januari 2024

Ilustrasi gigi putih meski makan banyak. shutterstock.com
Cara Aman Memutihkan Gigi Menurut Dokter, Hindari Produk dengan Kandungan Berikut

Tak semua orang perlu memutihkan gigi. Selain itu, warna gigi tertentu dan noda tak bisa merespons pemutihan dan perlu perawatan berbeda.


Mengapa Struktur Gigi Mempengaruhi Kesehatan secara Keseluruhan?

27 Januari 2024

Ilustrasi wanita dengan bibir merah alami dan gigi sehat. Freepik.com/jannoon028
Mengapa Struktur Gigi Mempengaruhi Kesehatan secara Keseluruhan?

Struktur gigi mempengaruhi kemampuan untuk mengunyah dan mencerna makanan secara efisien.


Membersihkan Lidah, Apa Saja Manfaatnya untuk Kesehatan Mulut?

14 Januari 2024

Ilustrasi pria periksa lidah ke dokter. shutterstock.com
Membersihkan Lidah, Apa Saja Manfaatnya untuk Kesehatan Mulut?

Membersihkan lidah atau tongue scraping bermanfaat untuk kesehatan mulut