TEMPO.CO, Jakarta - Vaksin COVID-19 diberikan dua dosis dalam rentang 14 hari. Setelah vaksinasi, antibodi baru terbentuk 14 hari setelah diberikan vaksin yang kedua. Selama rentang waktu ini, seseorang yang sudah divaksin masih mungkin tertular infeksi dan jatuh sakit karena belum cukup waktu untuk vaksin memberikan perlindungan.
Spesialis penyakit dalam konsultasi alergi imunologi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, Iris Rengganis, menyarankan para penerima vaksin tetap menjaga protokol kesehatan, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M).
"Saat ini masih pandemi, belum semua orang divaksin. Herd Immunity belum 70 persen dan vaksin tidak ada yang 100 persen perlindungannya. Jadi, tetap jaga protokol kesehatan hingga pandemi berakhir," kata Iris.
Hal senada juga disarankan spesialis penyakit dalam di Universitas Illinois, Jay Bhatt, dan dokter di Massachusetts, Shazia Ahmed. Mereka mengungkapkan protokol kesehatan menjadi alat utama mencegah infeksi dan penularan virus corona.
Pakai masker wajah, misalnya, bisa mengurangi risiko infeksi hingga 70 persen. Sementara mendapatkan vaksin mengajarkan tubuh cara berhasil melawan virus tanpa harus benar-benar sakit dan ini berbeda dengan protokol kesehatan yang mengurangi paparan virus.
Epidemiolog di Universitas Boston, Eleanor Murray, seperti dikutip dari Vox, mengingatkan vaksinasi COVID-19 bukan berarti seseorang bisa langsung kembali ke kehidupan sebelum pandemi. Menurutnya, cara terbaik menetapkan ekspektasi yang realistis di 2021 ini dengan memikirkan tiga tahapan.
Pertama, yang dapat dilakukan dengan aman setelah Anda dan teman dekat atau keluarga divaksinasi. Kedua, apa yang dapat dilakukan dengan aman setelah tercapai kekebalan kelompok di kota atau wilayah tinggal. Ketiga, yang dilakukan setelah kekebalan kelompok tercapai secara internasional.
Pada tahapan pertama, menghabiskan akhir pekan bersama teman-teman tanpa masker atau mempraktikkan jaga jarak sosial sepertinya akan baik-baik saja namun dengan beberapa peringatan.
Ahli virologi yang berafiliasi dengan Universitas Georgetown, Angela Rasmussen, mengingatkan vaksin tidak bekerja secara instan dan ada kemungkinan tidak bekerja dengan baik pada semua orang. Menurutnya, rencana liburan akhir pekan beramai-ramai tidak akan sepenuhnya aman.
Pada tahapan kedua, saat herd immunity atau kekebalan kelompok terjadi, orang-orang akan dapat dengan aman kembali mengunjungi lokasi publik, seperti bioskop dan restoran. Katakanlah, 80 persen orang divaksinasi, maka terciptalah payung kekebalan. Kondisi ini akan mampu melindungi, bahkan orang rentan yang belum divaksinasi.