Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Riset: Makan Gorengan Meningkatkan Risiko Kematian

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
ilustrasi gorengan (Freepik.com)
ilustrasi gorengan (Freepik.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hampir semua orang setuju, ayam goreng, kentang goreng, ikan goreng itu makanan enak. Hanya saja, potensi gangguan kesehatan mengintai dan bisa berakibat fatal. Sebuah studi di Amerika Serikat yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah kesehatan The BMJ mengupas kaitan antara makan makanan yang diolah dengan cara direndam minyak panas sampai matang atau gorengan dengan risiko kematian.

Kesimpulan dari penerlitian itu adalah makanan yang serba digoreng dapat meningkatkan risiko kematian, terutama yang terkait dengan penyakit jantung. Riset ini melengkapi penelitian sebelumnya yang menunjukkan asupan makanan gorengan berlebihan dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

Baca juga: 
Pevita Pearce Penggemar Gorengan, Tapi Hati-hati Pilih Makanan Sejak Paham Diet

Dalam riset terbaru ini, para peneliti memakai data kuesioner untuk mengetahui diet dari 106.966 perempuan berusia 50 smapai 79 tahun. Para perempuan ini terdaftar dalam Women's Health Initiative dan data yang dipakai berasal dari tahun 1993 hingga 1998, kemudian berlanjut sampai Februari 2017.

Selama jangka waktu tersebut, terjadi 31.588 kematian. Angka itu termasuk 9.320 kematian yang disebabkan oleh serangan jantung, 8.358 kematian akibat kanker, dan 13.880 kematian oleh sebab lain. Para peneliti mengamati total konsumsi spesifik berbagai makanan yang digoreng, seperti ayam goreng, ikan goreng, sandwich ikan, dan kerang goreng (udang dan tiram), oleh kelompok perempuan tertentu.

Hasilnya, konsumsi secara teratur makanan yang digoreng pada mereka berbanding lurus dengan risiko kematian yang meningkat, khususnya kematian terkait dengan jantung. Mengkonsumsi satu atau lebih porsi gorengan sehari menimbulkan risiko 8 persen kematian lebih tinggi dibanding mereka yang tidak makan gorengan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengkonsumsi satu atau lebih porsi ayam goreng sehari berhubungan langsung dengan risiko kematian yang lebih tinggi sebesar 13 persen akibat berbagai penyakit. Selain itu, risiko kematian terkait dengan jantung meningkat 12 persen dibanding pada mereka yang tak menyantap gorengan.

Demikian pula, mengkonsumsi satu atau lebih porsi ikan goreng atau kerang sehari mengakibatkan risiko kematian 7 persen lebih tinggi dibanding sebab apa pun, dan risiko kematian akibat penyakit jantung 13 persen lebih tinggi dibanding tak mengkonsumsi gorengan. Namun para peneliti tak menemukan bukti bahwa gorengan terkait langsung dengan kematian akibat kanker. Mereka mendapati perempuan yang mengkonsumsi gorengan cenderung lebih muda, bukan berkulit putih, berpendidikan rendah, dan berpenghasilan rendah.

Selain itu, mereka cenderung perokok, kurang berolahraga, dan memiliki pola makan berkualitas rendah. "Ini studi observasional yang hanya mempertimbangkan perempuan di Amerika. Jadi, ada kemungkinan hasilnya berbeda secara umum," kata para peneliti. Meski begitu, para peneliti menyarankan agar masyarakat di mana pun mengurangi konsumsi makanan yang digoreng, terutama ayam goreng dan ikan goreng. "Kami telah mengidentifikasi faktor risiko kematian kardiovaskuler yang lebih tinggi akibat mengkonsumsi gorengan."

Berikut pengaruh gorengan atau makanan yang diolah dengan cara direndam dengan minyak panas terhadap kesehatan:

  • Gorengan dapat menyumbat arteri, juga meningkatkan risiko stroke dan alzheimer.
  • Gorengan mengandung kolesterol dengan LDL tinggi, menyebabkan arteri tersumbat.
  • Asam di perut meningkat ketika kita menyantap gorengan, menyebabkan refluks asam.
  • Jumlah kalori naik dua atau tiga kali lipat ketika makanan digoreng.
  • Lemak dalam gorengan meningkatkan kolesterol dan menyebabkan sakit jantung.
  • Minyak makanan yang digoreng membuat makanan lebih menggemukkan.
  • Gorengan bersifat karsinogenik, meningkatkan risiko kanker prostat.

SCIENCE DAILY | USA TODAY | NATURALNEWS | FIRMAN ATMAKUSUMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

6 jam lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.


Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

2 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Berikut makanan yang sebaiknya Anda hindari jika Anda menderita diabetes.


5 Makanan yang Bisa Meningkatkan Kadar Trombosit

2 hari lalu

Trombosit memiliki peranan penting, yakni dalam hal pembekuan darah. Oleh sebab itu, penting mengetahui cara menaikkan trombosit secara alami. Foto: Canva
5 Makanan yang Bisa Meningkatkan Kadar Trombosit

Kadar trombosit bisa ditingkatkan secara alami dengan mengonsumsi makanan berikut.


10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

2 hari lalu

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu. Foto: Canva
10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.


Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

2 hari lalu

Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao
Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?


Pakar Tak Anjurkan Hadiahi Diri dengan Makanan, Ini Alasannya

3 hari lalu

Ilustrasi wanita makan cokelat. Freepik.com/Kroshka__Nastya
Pakar Tak Anjurkan Hadiahi Diri dengan Makanan, Ini Alasannya

Anda mungkin merasa perlu menghadiahi diri dengan makanan enak setelah hari berat dan panjang. Namun pakar mengingatkan cara ini tak baik buat mental.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

3 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Begini Cara Pesan Makanan di Kereta Api secara Online yang Mudah

4 hari lalu

Prami menyuguhkan makanan kepada penumpang kereta suite class compartment saat joy ride Jakarta-Cirebon, Rabu, 4 Oktober 2023. (Martha Warta Silaban/Tempo)
Begini Cara Pesan Makanan di Kereta Api secara Online yang Mudah

Berikut ini tata cara pesan makanan di kereta api secara online untuk orang lain melalui situs PT Reska Multi Usaha dan aplikasi Access by KAI.


Hidangan Lebaran Penuh Kolesterol, Inilah 10 Makanan dan Minuman yang Dapat Mengurangi Kadar Kolesterol

5 hari lalu

Hidangan Lebaran Prilly Latuconsina (Instagram/@prillylatuconsina96)
Hidangan Lebaran Penuh Kolesterol, Inilah 10 Makanan dan Minuman yang Dapat Mengurangi Kadar Kolesterol

Makanan dan minuman ini bisa menjadi alternatif pilihan untuk mengurangi kadar kolesterol dalam darah.


5 Menu Lebaran Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Hipertensi

9 hari lalu

Resep gulai kambing ala India yang bisa menjadi alternatif menu idul adha
5 Menu Lebaran Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Hipertensi

Orang yang menderita hipertensi sangat disarankan menghindari 5 menu lebaran berikut ini.