TEMPO.CO, Jakarta - Pakar mengingatkan untuk semakin mewaspadai varian baru Covid-19. Profesional medis dan ilmuwan mengklaim virus corona mutan baru lebih berbahaya dan mungkin menyebar lebih cepat daripada varian aslinya.
Selain itu, sebuah laporan baru-baru ini telah mencantumkan beberapa gejala paling umum dari jenis varian baru COVID-19. Varian virus corona baru yang pertama kali diidentifikasi di tenggara Inggris itu dikatakan menyebabkan satu atau lebih perubahan pada protein lonjakan virus. Menurut para ilmuwan Inggris, ada korelasi dengan peningkatan yang signifikan pada infeksi virus corona di Inggris Raya.
Virus mutan, bernama “VUI 202012/01” dan garis keturunan B.1.1.7, menyertakan mutasi genetik pada protein di durinya yang dapat menjadi penyebab penyebaran virus secara cepat dan mudah di antara manusia. Menurut laporan terbaru oleh Office for National Statistics (ONS), batuk, sakit tenggorokan, nyeri otot, dan kelelahan adalah beberapa gejala Covid-19 paling umum dari varian baru ini.
Baca juga: Waspadai Varian Baru Virus Corona yang 56 Persen Lebih Menular
Para peneliti di ONS melakukan survei, di mana mereka bertanya kepada sejumlah orang yang dites positif COVID-19 antara 15 November hingga 16 Januari tentang gejala. Konon, pasien yang terinfeksi virus mutan menunjukkan lebih banyak gejala selama proses berlangsung.
Sesuai laporan mereka, perbedaan terbesar dalam gejala yang dilaporkan antara varian baru yang kompatibel positif dan yang tidak kompatibel dengan varian baru Inggris ditemukan pada batuk, sakit tenggorokan, kelelahan, dan nyeri sendi.
Para peneliti menunjukkan orang yang terinfeksi varian baru COVID-19 cenderung tidak mengalami kehilangan indera penciuman, yang merupakan salah satu gejala paling umum pada jenis asli. Namun, menurut laporan, "Tidak ada bukti perbedaan dalam persentase pelaporan gejala gastrointestinal."