Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pakar Imbau Gaya Hidup Sehat Jalan Terus Bahkan setelah Tak Ada Covid-19

Reporter

image-gnews
Ilustrasi cuci tangan. pixabay.com
Ilustrasi cuci tangan. pixabay.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gaya hidup sehat yang sudah dikenal antara lain pola makan seimbang atau sesuai isi piringku seperti anjuran Kementerian Kesehatan, berolahraga rutin, beristirahat cukup, periksa kesehatan berkala, mengelola stres, mengenyahkan asap rokok, serta menerapkan perilaku hidup bersih sehat (PHBS). Kala pandemi COVID-19 melanda, pola hidup serupa tetap menjadi anjuran para pakar kesehatan, ditambah sejumlah hal yang kemudian disebut adaptasi kebiasaan baru.

Tujuan gaya hidup sehat pun kini menjadi lebih spesifik, yakni memutus rantai penularan penyakit akibat virus corona baru itu, yang pada akhirnya semua bisa hidup sehat. Perilaku masyarakat kini harus mengacu pada protokol kesehatan #pakaimasker, #cucitangan, dan #jagajarak, lalu ditambah 2M, yakni menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas sehingga menjadi 5M.

Ketua Umum Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (PERSAKMI) sekaligus epidemiolog Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. Ridwan Amiruddin, berpendapat perubahan perilaku bisa terjadi karena paksaan.

"Ini perubahan perilaku bisa karena koersif atau bersifat paksaan. Jadi, di mana saja kita berada, perilaku ini harus disesuaikan dengan kondisi yang memutus mata rantai penularan, mulai dari orang sehat, orang bergejala," ujarnya.

"Berapa lamanya (perilaku berubah) sangat tergantung dari kesadaran kita. Sekarang yang dibutuhkan sense of crisis seluruh warga karena tidak ada orang yang tak mengambil peran dalam pengendalian COVID-19. Lengah sedikit, kita yang terpapar," tambahnya.

Baca juga: Tingkatkan Imunitas, Mulai Gaya Hidup Sehat Berikut

Ketua Terpilih PB IDI sekaligus Ketua Tim Mitigasi COVID-19 PB IDI, Dr. Muhammad Adib Khumaidi, mengatakan kunci memutus mata rantai penularan COVID-19 tak lain perubahan perilaku dalam segala aktivitas kehidupan. Saat berada di tempat bekerja, misalnya, sudah ada panduan yang perlu dilakukan, mulai dari mencuci tangan, mengganti baju (khusus untuk di kantor), dan melipat pakaian yang dipakai dari rumah dengan lipatan dalam menjadi sisi luar lalu menyimpannya di dalam tas tertutup.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mendinsifeksi meja kerja sebelum dan sesudah bekerja juga disarankan, mencuci tangan dengan air dan sabun, memakai masker medis, membuka jendela di pagi hari agar udara segar dan sinar matahari masuk, dan menghindari makan bersama.

Pada gilirannya, orang-orang perlu membiasakan diri membawa perlengkapan pribadi saat keluar rumah, antara lain masker kain dan medis, pelindung wajah, baju seragam, jilbab, kotak penyimpanan masker, alat salat, perlengkapan mandi, tas daur ulang untuk menyimpan baju, handrub saku, makanan minuman dengan peralatan pribadi.

Bukan hanya untuk diri sendiri, orang-orang termasuk para tenaga medis bisa mencoba menjadi panutan bagi lingkungannya, termasuk dalam urusan bersosialisasi.

"Minimal di lingkungan RT. Kalau saya salat di mushala, saya paling tidak harus menjaga jarak, harus ada maskernya, harus ada hand sanitizer, atau fasilitas cuci tangan. Kalau bisa menjadi panutan, maka kita akan mencoba untuk mengubah di mana kita berada," tutur Adib.

Belakangan, saat vaksin COVID-19 ditemukan, orang-orang diminta menjalani vaksinasi untuk menurunkan risiko terkena COVID-19, walau memang tak ada jaminan 100 persen. Lalu, sampai kapan kebiasaan baru ini diterapkan? Ridwan menyebut sampai terkendalinya COVID-19 atau kekebalan kelompok sudah terbangun.

"Kalau berbicara kekebalan kelompok, ini sifatnya jangka panjang, mungkin masih butuh dua tahun atau tiga tahun terbentuk karena kita membutuhkan 70-80 persen populasi harus terbentuk imun atau mendapatkan vaksinasi," katanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

3 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

6 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

6 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

13 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.


Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

13 hari lalu

Ilustrasi perawatan ibu hamil. Shutterstock.com
Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.


Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

14 hari lalu

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi didampingi Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno(kanan) dan Dirjen Perkeretaapian Mohamad Risal Wasal (kiri) menyampaikan keterangan pers usai rapat koordinasi di Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV, Badung, Bali, Minggu, 31 Desember 2023. Kementerian Perhubungan bersama berbagai pihak terkait melakukan evaluasi usai kemacetan parah pada Jumat malam (29/12) serta menyiapkan sejumlah rencana dan skema untuk mengantisipasi kemacetan khususnya selama masa libur tahun baru di jalan akses sekitar Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.


Kiat Sehat Selama Musim Mudik Lebaran

15 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Kiat Sehat Selama Musim Mudik Lebaran

Pengaturan porsi makan dan jenis makanan adalah kuncinya. Jangan pernah tinggalkan serat dalam komposisi makanan selama musim mudik Lebaran sekarang..


Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

17 hari lalu

Sejumlah calon penumpang pesawat antre untuk lapor diri di Terminal 3 Bandara Sekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu 19 April 2023. PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta memprediksi puncak arus mudik lewat bandara Soetta terjadi mulai H-3 atau Rabu (19/4) dengan pergerakan pesawat yang terjadwal mencapai 1.138 penerbangan dengan total penumpang 164.575 hingga H-1 atau Jumat (21/4). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.


Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

17 hari lalu

Aktivitas pekerja di pabrik obat PT Indofarma (persero) Cibitung, Bekasi, Selasa (10/04). PT Indofarma akan melakukan investasi sebesar Rp 100 milliar untuk mengembangkan produksi generik dan herbal dan memenuhi kebutuhan bahan baku yang saat ini 90% masih Impor. TEMPO/Dasril Roszandi
Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual


Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

19 hari lalu

Sejumlah pemudik menunggu jadwal keberangkatan kereta dari Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 5 April 2024. Sebanyak 17.994 orang meninggalkan Kota Jakarta melalui Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, untuk mudik ke kampung halaman ke berbagai daerah pada H-5 Lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

Jumlah kasus flu Singapura bisa bertambah lagi seiring momentum Idul Fitri dan mudik Lebaran yang membuat intensitas pertemuan di masyarakat meninggi.